Nurfianti Bersama Kedua Anaknya, Khaeril Dan Sasmita (Pojoksatu.id)
Dream - Kuasa Allah SWT tak pernah ada yang tahu. Di tengah bencana yang menewaskan sekitar 2.000 orang, seorang balita yang baru berusia setahun justru selamat.
Bayi kecil itu bernama Sasmita. Dia salah satu korban selamat tsunami Palu akhir September lalu. Kisahnya selamat balita ini sungguh ajaib.
Sasmita sempat tergulung tsunami, bahkan sampai dua kali. Tetapi, balita itu sama sekali tidak terluka.
Balita ini merupakan putri bungsu pasangan Yardin, 33 tahun dan Nurfianti, 30 tahun. Keduanya adalah warga Kelurahan Buluri, Kecamatan Ulujadi, Kota Palu.
Sang ibu, Nurfianti, bercerita dia dan Sasmita berjuang agar bisa selamat. Ketika tsunami terjadi, dia bersama Sasmita dan kakaknya, Khaeril, 10 tahun, ada di dalam rumah sembari menghadap ke arah Teluk Bone.
Nurfianti panik begitu terjadi gempa. Dia langsung membawa menggendong Sasmita yang sedang terbaring.
" Sementara kakaknya (Khaeril) sudah lari duluan ke jalan raya," ujar Nurfianti, dikutip dari pojoksatu.id.
Malangnya, gelombang tinggi menyambut Nurfianti yang baru keluar pintu. Waktu itu, posisi gelombang sudah dekat pantai.
" Rumah saya kan sangat dekat dengan pantai, jadi air tsunaminya sangat cepat menghantam rumah saya," kata dia.
Lantaran tidak cukup waktu menyelamatkan diri, Nurfianti yang sedang menggendong Sasmita tersapu tsunami. Sayangnya, dekapannya kurang kuat sehingga Sasmita terlepas.
Nurfianti bersama Sasmita di pengungsian (pojoksatu.id)
Belum sempat surut, gelombang tsunami datang lagi. Sasmita yang sudah terlepas dari dekapan ibunya turut terhempas.
" Badan saya juga terpental kena reruntuhan bangunan. Saya lihat Sasmita sudah tenggelam setelah dihantam gelombang," kata dia
Dalam kondisi tubuh kesakitan, Nurfianti berusaha menyelamatkan anaknya. Beruntung, Sasmita ditemukan selamat.
" Setelah itu saya langsung lari ke arah jalan raya," ucap Nurfianti.
Wanita itu bersyukur keluarganya selamat dari bencana. Saat ini, satu keluarga tersebut tinggal di pengungsian di Lapangan Benteng, Kelurahan Buluri.
Rumah mereka hancur akibat terjangan tsunami. Nurfianti mengaku tidak tahu lagi harus tinggal di mana.
" Mudah-mudahan saja ada perhatian dari pemerintah," tutur dia.
(Sah, Sumber: pojoksatu.id)
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia