Banyak Orang Terjebak, Inilah Tanda-Tanda Istidraj yang Harus Diwaspadai Umat Islam

Banyak Orang Terjebak, Inilah Tanda-Tanda Istidraj yang Harus Diwaspadai Umat Islam

© Salah satu dari tanda-tanda kiamat adalah diangkatnya orang bodoh sebagai pemimpin. Unsplash.com

Istidraj tersebut bisa terjadi dalam berbagai bentuk kenikmatan. Seperti, harta, kekuasaan, serta kedudukan.

© Tanda-tanda istidraj yang banyak terjadi dalam kehidupan. Unsplash.com

Dream - Pernahkah sahabat Dream mendengar tentang istidraj? Mungkin masih ada beberapa orang yang belum terlalu familiar, namun hal tersebut sangat penting diketahui oleh setiap umat Islam.

Dikutip dari jakarta.nu.or.id, istidraj adalah bentuk tipu daya dari Allah SWT yang diberikan kepada seseorang yang sering melakukan maksiat dan jarang beribadah, namun hidupnya terus dilimpahi kenikmatan.

Istidraj tersebut bisa terjadi dalam berbagai bentuk kenikmatan. Seperti, harta, kekuasaan, serta kedudukan.

Kesemua itulah yang biasanya membuat manusia terlena dan terlanjur nyaman di kondisi tersebut. Padahal, itu semua hanyalah titipan Allah SWT.

Perlu sahabat Dream ketahui, bahwa istidraj ini memiliki tanda-tanda yang sebenarnya bisa kamu ketahui.

© Tanda-tanda istidraj yang banyak terjadi dalam kehidupan. Unsplash.com

Dengan mengetahui tanda-tandanya, diharapkan sahabat Dream bisa lebih berhati-hati dalam menjalani kehidupan, terutama jika dihadapkan dengan hal-hal yang bersifat duniawi.

Berikut penjelasan lebih lengkap terkait istidraj dan tanda-tandanya sebagaimana dirangkum Dream melalui berbagai sumber.

Apa Itu Istidraj?

© Tanda-tanda istidraj yang banyak terjadi dalam kehidupan. Pexels.com

Secara bahasa, istidraj berasal dari kata da-ro-ja (???) yang berarti naik dari satu tingkatan ke tingkatan selanjutnya.

Sedangkan secara istilah, istidraj adalah hukuman yang diberikan Allah SWT sedikit demi sedikit, serta tidak diberikan secara langsung.

Hukuman itu bentuknya berupa nikmat yang disegerakan dan penundaan azab saat di akhirat kelak.

Terkait dengan istidraj, Rasulullah saw pernah bersabda:

" Bila kamu melihat Allah memberi pada hamba dari (perkara) dunia yang diinginkannya, padahal dia terus berada dalam kemaksiatan kepada-Nya, (ketahuilah) bahwa hal itu adalah istidraj (jebakan berupa nikmat yang disegerakan) dari Allah." (HR. Ahmad)

Banyak Orang Terjebak dalam Istidraj

© Tanda-tanda istidraj yang banyak terjadi dalam kehidupan. Unsplash.com

Tak sedikit orang yang terjebak dalam istidraj atau bahkan orang tersebut tidak sadar dirinya terjebak dalam istidraj. Hal itu karena mereka merasa bahwa kenikmatan yang didapatkan adalah bagian dari anugerah.

Namun, tahukah sahabat Dream bahwa kenikmatan yang diberikan Allah SWT adalah bagian dari ujian. Biasanya, istidraj ini membuat manusia mengenyampingkan Allah SWT.

Dalam kehidupan sehari-hari ada banyak sekali fenomena istidraj yang jarang disadari manusia.

Misalnya saja orang yang sering melakukan maksiat, namun hidupnya tetap enak, bahkan mendapatkan kenikmatan.

Istidraj bisa membuat orang lupa akan apa hakikat kehidupannya itu. Sehingga, ia tidak menyadari akibat dari hal-hal yang sudah dilakukan.

Hingga akhirnya, Allah SWT akan mencabut kenikmatan tersebut dan hanya ada penyesalan saja.

Tanda-Tanda Istidraj

© Tanda-tanda istidraj yang banyak terjadi dalam kehidupan. Pexels.com

Kehidupan yang baik-baik saja serta dilimpahi dengan kenikmatan, hal ini lah yang sebenarnya harus diwaspadai. Bisa saja hal tersebut menjadi tanda istidraj. Berikut adalah beberapa tanda istidraj yang perlu diketahui:

1. Banyak bermaksiat, tetapi tubuh dalam kondisi sehat dan jarang sakit.
2. Mudah untuk melakukan maksiat, di mana pun dan kapan pun. Seolah-olah selalu ada peluang untuk berbuat dosa.
3. Uang yang melimpah, meski tidak beribadah.
4. Banyak berbuat dosa, namun tetap merasa tenang dan tidak khawatir.
5. Sangat kagum dengan ahli dunia, namun meremehkan para ulama dan orang-orang sholeh.
6. Semangat mengeluarkan biaya untuk kesenangan, sedangkan untuk membantu orang sangat kikir dan perhitungan.
7. Saat kekayaannya bertambah, ia menjadi bangga dan jumawa.