Bayi Lahir di Xinjiang Dilarang Diberi Nama Islam

Reporter : Ahmad Baiquni
Rabu, 26 April 2017 18:02
Bayi Lahir di Xinjiang Dilarang Diberi Nama Islam
Ini merupakan larangan ke sekian kalinya oleh Pemerintah China untuk menekan Muslim Uighur di Xinjiang.

Dream - Setelah melarang penggunaan hijab dan pemeliharaan jenggot, China kembali menerapkan aturan yang menekan Muslim di Xinjiang. Aturan baru itu berupa larangan memberikan nama Islam pada bayi dari pasangan Muslim yang baru lahir.

Saddam, Haji, dan Jihad adalah sebagian dari 29 nama yang dilarang di China dalam 'Aturan Pemberian Nama bagi Etnis Minoritas'. Daftar nama itu diterima Kantor Berita Taiwan oleh pengurus World Uighur Congress.

Stasiun radio Free Asia menelepon kepolisian setempat untuk memverifikasi kabar tersebut. Melalui sambungan telepon, pejabat kepolisian setempat membenarkan adanya larangan tersebut.

" Anda tidak diizinkan memberi nama berbau agama yang kental seperti Jihad atau nama-nama sejenis itu. Satu hal yang penting di sini yaitu konotasi nama... Tidak boleh memiliki konotasi seperti perang suci atau kemerdekaan Xinjiang," kata pejabat yang bersangkutan.

Jika menggunakan nama para ulama, pejabat itu menjawab, " Suruh dia (orang yang memberi nama) menggantinya, itu bisa dianggap upaya teror."

Sementara jika nama yang diberikan berkonotasi pada simbol seperti bintang dan bulan, pejabat itu membolehkan. " Sebenarnya, bintang dan bulan adalah simbol pagan," kata pejabat tersebut.

" Mekah mungkin jadi yang teratas. Saya pikir Anda tidak bisa memanggil seseorang dengan nama Saddam," lanjut dia.

Selanjutnya, si pejabat itu mengatakan kebijakan ini dijalankan oleh partai penguasa. Perintah tersebut harus diikuti oleh seluruh penduduk China.

" Orang dengan nama yang dilarang akan kesulitan mengurus registrasi kependudukan, jadi mereka akan diusir dari Kantor Hukou ( semacam Departemen Catatan Sipil dan Kependudukan) saat waktunya tiba nanti," ucap pejabat tersebut.

(Sah/Sumber: shanghaiist.com)

Beri Komentar