Cara Bersihkan Rambut di Area Organ Intim Menurut Islam

Reporter : Puri Yuanita
Kamis, 28 April 2016 07:01
Cara Bersihkan Rambut di Area Organ Intim Menurut Islam
Jangan sampai membiarkan rambut kemaluan tumbuh hingga lebih dari....

Dream - Segala sesuatu diatur secara jelas dan detail dalam Islam, termasuk soal urusan membersihkan rambut di sekitar area organ intim.

Syekh Muhammad bin Sholeh Al Utsaimin Rahimullah pernah menjelaskan tentang cara membersihkan rambut di sekitar daerah organ intim.

Beliau berkata, " Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyanyang. Segala pujian hanya milik Allah Tuhan seluruh alam. Hal itu tidak termasuk sunnah fitrah, akan tetapi kalau banyak maka harus dihilangkan agar tidak terkotori dari apa yang keluar. Selesai."

Telah ada ketetapan sunah yang suci dari Nabi SAW yang menganjurkan untuk mencukur rambut di sekitar kemaluan. Nabi SAW bersabda, " Yang sesuai fitrah itu ada lima, diantaranya mencukur bulu kemaluan." HR. Bukhari.

Dan Nabi SAW telah menentukan waktunya empat puluh hari. Maka jangan sampai membiarkan rambut kemaluan tumbuh hingga lebih dari 40 hari.

Para ulama fikih juga menyebutkan beberapa adab terkait dengan mencukur bulu kemaluan. Mereka menegaskan bahwa dianjurkan memulai mencukur bulu sekitar kemaluan dari bawah pusar, dari sisi kanan, hendaknya menutupinya dan mempergunakan alat yang dapat menghilangkan rambut.

Selengkapnya baca di sini.    (Ism) 

 

Kirimkan blog atau website kamu ke komunitas@dream.co.id, dengan syarat dan 
ketentuan sebagai berikut:

1. Lampirkan satu paragraf dari konten blog/website yang ingin dipublish
2. Sertakan link blog/web
3. Foto dengan ukuran high-res (tidak blur)

1 dari 3 halaman

Penting! Begini Hukum Dan Tata Cara Mencukur Bulu Kemaluan

Dream - Berbicara prihal mencukur bulu kemaluan terkadang dianggap sebagin orang adalah hal yang tabu. Namun pada dasarnya hal yang sering kali dianggap sepele ini ternyata sangat penting untuk diketahui hukum dan tata caranya.

Dan ternyata pula prihal tata cara dan hukum mencukur bulu kemaluan merupakan salah satu sunnah Rasulullah SAW yang amat disayangkan jika kaum muslimin yang tidak mengetahuinya.

Rasulullah SAW bersabda:

" Diantara fitrah adalah mencukur bulu kemaluan, mencukur kuku dan memendekkan kumis." (HR. Imam Bukhori dan Muslim)

Islam ternyata menganjurkan agar bulu-bulu tersebut dicukur secara rutin. Hal ini bukan tanpa alasan, karena ternyata ada banyak manfaat dari anjuran Rasulullah SAW ini, yang paling utama adalah berhubungan dengan masalah kebersihan dan kesehatan.

Mencukur bulu kemaluan hendaknya selalu dilakukan secara rutin oleh seorang muslim tidak lebih dari 40 hari. Imam Syaukani dalam kitab Nailul Authar menjelaskan : 

" Batas waktu maksimal adalah empat puluh hari sebagaimana yang telah ditentukan oleh Nabi sallallahu’alaihi wa sallam, maka tidak diperbolehkan bagi seorang muslim untuk tidak memotongnya melebihi empat puluh hari. Dan jika dalam rentang sebelum 40 hari, Anda berniat memotongnya maka hal ini diperbolehkan dan tidaklah menyalahi sunnah."

Adapun tata caranya sesuai dengan anguran Rasulullah SAW hendaknya dimulai dari bulu bagian kanan yang paling atas kemudian menyamping ke kiri.

Hal yang terpenting sebelum mencukur bulu kemaluan adalah disunnahkan untuk membaca basmalah atau doa masuk kamar mandi sesuai dengan sabda Rasulullah SAW :

" Penutup antara pandangan jin dan aurat bani adam adalah ketika mereka masuk kamar mandi, mengucapkan bismillah." (HR. Tirmidzi)

2 dari 3 halaman

Suami dan Istri Mandi Wajib Bareng, Bolehkah?

Dream - Salah satu cara menumbuhkan romantisme antara suami dan istri adalah mandi junub bersamaan. Cara ini telah diajarkan oleh Nabi Muhammad, sebagaimana diriwayatkan dalam beberapa hadis.

Dari Aisyah Radhiallahu 'anhu, ia berkata: “ Aku mandi bersama Rasulullah dari satu tempayan (yang diletakkan) antara kami berdua, maka Rasulullah mendahuluiku (dalam mengambil air dari tempayan) hingga aku berkata, “ Sisakan air buatku, sisakan air buatku.” Dan mereka berdua dalam keadaan junub.” [HR. Muslim I/257 no. 321]

Hadis yang disampaikan oleh Aisyah ini juga diriwayatkan oleh Bukhari: “ Aku dan Rasul mandi bersama dalam satu tempayan.” [HR. Bukhari I/100 no. 247]

Sementara itu, Abu Daud [no. 81] dan An Nasai [no. 239] meriwayatkan anjuran mandi bersama antara suami dan istri. Hadis ini disahihkan oleh Al Hafizh Abu Thohir:

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang seorang perempuan mandi dari sisa laki-laki atau seorang laki-laki mandi dari sisa perempuan. Namun hendaklah mereka mandi berbarengan (lewat wadah yang sama).

Mandi bersama antara suami dan istri ternyata bisa menumbuhkan keromantisan antara suami dan istri, sebagaimana anjuran Nabi dalam berberapa hadis tersebut. Cara yang sederhana, tak perlu mahal-mahal dengan membelikan barang-barang mewah.

3 dari 3 halaman

Beberapa Kesalahan Ketika Mandi Junub

Dream - Sebagai kewajiban, mandi junub tentu harus dilakukan oleh para umat Islam. Bahkan Nabi Muhammad pernah mengatakan, seolah telah hilang dua beban berat dari dirinya. Yaitu rasa malas serta naiknya ruh ke alam luhur dengan melakukan mandi junub tersebut.

Mandi junub bisa dianggap sebagai salah satu cara menyucikan diri yang juga akan memberikan beragam manfaat kesehatan.

Ketahuilah beberapa kesalahan yang kerap dilakukan agar lain kali ketika mandi junub kembali tidak salah dalam melakukannya: 

1. Pasangan menikah tidak mandi kecuali sehabis bercinta

Di kalangan umat Islam sendiri, kesalahan ini sudah sangat sering dilakukan dan bahkan para suami istri akan melakukan hubungan intim dan kemudian tidak mandi.

2. Aurat dibuka saat mandi

Cara mandi junub dalam Islam adalah dengan menutupi aurat dan hal ini adalah satu hal yang wajib dan tidak bisa diganggu gugat.

3. Meyakini akan dua mandi tak boleh disatukan

Kaum muslimin tampaknya pun banyak yang berpikir dan mengira bahwa waktu hari raya, sama dengan hari Jumat sehingga ia pun akan mandi junub satu kali saja.

Hal ini ia lakukan dengan menggabungkan dua niat, dan ini biasanya adalah mandi junub saat puasa atau bulan Ramadhan.

Namun, Nabi sendiri pernah mengatakan bahwa setiap orang akan memperoleh apa yang telah diniatkan dari dirinya.

4. Kepala ditutupi saat mandi

Sudah menjadi kebiasaan beberapa orang, saat mandi maka kepalanya akan ditutupi sehingga tidak kena air dan menjadi basah. Ini justru dianggap sebagai kesalahan besar karena dengan begitu air tidak mengenai kepala.

5. Mandi sehabis haid dan mandi junub ditunda sampai matahari terbit

Para muslimah yang saat datang bulan atau sehabis bercinta dengan suami menunda mandi junub sampai dengan matahari terbit, hal ini adalah kesalahan besar.

6. Mempercayai mandi junub bukan pengganti wudhu

Dikatakan oleh Aisyah radhiyallahu ‘anha bahwa Rasulullah tidak melakukan wudhu sesudah mandi, maka sebenarnya ketika seseorang sudah mandi, itu sama saja dengan sudah berwudhu.

Tujuan keduanya adalah sama, yakni menyucikan diri yang biasanya dilakukan sebelum melaksanakan ibadah sholat.

7. Tidak membersihkan tubuh secara merata

Pada orang yang gemuk, mandi junub terkadang tidak dilakukan secara merata karena ada bagian-bagian tubuh yang tidak dapat dijangkau, khususnya ketika lemak pada perut dan dada terlalu banyak.

Ketika membilas dengan air, air tidak dapat melewatinya dan tidak sampai untuk membersihkan bagian bawah tubuh.

Ulasan selengkapnya klik di sini

Beri Komentar