Sebelum Islam berkembang, terdapat ratusan berhala yang ada di Mekah.
Dream – Pada zaman dahulu, Mekah dipenuhi dengan berhala yang disembah oleh orang-orang kafir Quraisy.
Sebelum Islam berkembang, terdapat ratusan berhala di Mekah.
Dari jumlah yang banyak itu, ada empat berhala terbesar di Mekah yang bernama Hubal, Latta, Manat dan Uzza.
Keempat berhala terbesar di Makkah itu terbuat dari batu, kayu, emas dan perak. Bentuknya pun beragam, ada yang berwujud manusia dan hewan.
Dari keempat berhala itu, Hubal adalah berhala terbesar di Mekah.
Hubal adalah berhala terbesar di Makah yang disembah oleh masyarakat Arab sebelum kedatangan Islam.
Terbuat dari akik berwarna merah, bentuk Hubal menyerupai manusia. Berhala yang satu ini sangat dipuja dan dimuliakan kaum kafir Quraisy pada masa itu.
Di depan berhala itulah, masyarakat dari rakyat biasa hingga kaum bangsawan menyembah dan meminta pertolongan.
Kemunculan berhala terbesar di Mekah itu diawali oleh seseorang bernama Amru bin Luhai dari Bani Khuza’ah.
Ia dianggap orang yang memelopori penduduk Makkah untuk menyembah berhala.
Pada saat itu, Amru bin Luhai termasuk orang yang suka berbuat baik, bersedekah, dan menghormati agama lain. Budi pekertinya membuat banyak orang menyukai dan menghormatinya.
Saat dewasa, Amru bin Luhai pergi ke wilayah Syam untuk berdagang. Tiba di Syam, ia melihat penduduk setempat menyembah berhala.
Lantas ia berpikir bahwa menyembah berhala adalah sesuatu yang baik dan benar. Hingga kemudian, ia kembali ke Makkah dengan membawa sebuah berhala bernama Hubal.
Hubal diletakkan di dalam Kabah. Amru bin Luhai mengajak penduduk Makkah untuk menyembah berhala tersebut.
Ajakan tersebut diikuti oleh banyak penduduk Makkah. Bahkan orang Hijaz yang ke Kabah juga menyembah Hubal.
Hubal terbuat dari akik berbwarna merah dengan bentuk mirip manusia. Berhala terbesar di Makkah ini ditempatkan di sisi Kabah.
Pahatannya yang halus diperkirakan dibuat oleh seniman asal Suriah atau Yunani.
Sebuah riwayat menyebutkan, Hubal berbentuk mirip manusia dengan tangan kanan yang sudah patah.
Bagi masyarakat Arab pra Islam, Hubal menempati posisi tertinggi melebihi 360 berhala lainnya.
Orang-orang Quraisy dan penduduk Makkah meminta keberkahan dan meminta pertolongan agar terhindar dari bahaya dengan menyembah berhala Hubal.
Setelah kelahiran Nabi Muhammad SAW kemudian Islam diwahyukan kepadanya di usia 40 tahun, muncul huru hara di Mekah.
Kebiasaan masyarakat Makkah yang menyembah berhala dihadapkan dengan ajaran Islam bahwa Tuhan itu Esa atau Satu.
Beberapa orang mau menerima ajaran yang dibawa Nabi Muhammad SAW. Namun tak sedikit pula yang menolak dan menghina Nabi SAW.
Hingga akhirnya Nabi hijrah ke Madinah pada 622 Masehi karena orang-orang di sana lebih mau menerima ajaran Islam yang dibawanya.
Sekitar 9 tahun di Madinah, Nabi SAW dan umat Islam merindukan kota Mekah.
Mereka pun menuju Makkah untuk beribadah di Kabah.
Hingga suatu ketika terjadilah peristiwa penghancuran berhala-berhala di sekitar Kabah pada awal 630 Masehi.
Penghancuran berhala itu dilakukan oleh Khalid bin Walid atas perintah dari Rasulullah SAW.
Semua berhala dihancurkan, termasuk Hubal yang merupakan berhala terbesar di Makkah.