Berkunjung ke Abu Dhabi, Jokowi Sempatkan Tinjau Jalan Presiden Joko Widodo

Reporter : Ahmad Baiquni
Kamis, 4 November 2021 19:01
Berkunjung ke Abu Dhabi, Jokowi Sempatkan Tinjau Jalan Presiden Joko Widodo
Uni Emirat Arab menjadi tujuan terakhir lawatan Jokowi ke luar negeri.

Dream - Presiden Joko Widodo berkunjung ke Abu Dhabi untuk bertemu dengan Putra Mahkota, Syeikh Muhammad bin Zayed Al Nahyan. Pertemuan tersebut untuk membicarakan sejumlah kerja sama dua negara.

Sebelum pertemuan, Jokowi menyempatkan diri meninjau Jalan Presiden Joko Widodo. Nama Jokowi disematkan sebagai bentuk penghargaan tertinggi Uni Emirat Arab kepada Indonesia.

" Kita harus bangga dan berterima kasih kepada Mohamed Bin Zayed karena itu pengakuan, penghargaan yang tinggi kepada Indonesia," ujar Duta Besar Indonesia untuk Uni Emirat Arab, Husin Bagis, dikutip dari Setkab.

Menurut Husin, tidak banyak nama orang asing dijadikan nama jalan di UEA. Setahu dia, hanya ada beberapa nama seperti Raja Arab Saudi dan Raja Prancis.

" Dua-tiga saja, yang lain tidak ada. Jadi kita harus bangga hal itu," kata dia.

Pemberian nama jalan tersebut merupakan inisiatif langsung dari Syekh Mohamed. Sebelum dinamai Jalan Presiden Joko Widodo, jalan tersebut dikenal dengan Al Ma’arid Street yang menghubungkan Jalan Rabdan dengan Jalan Tunb Al Kubra.

 

1 dari 5 halaman

Saling Beri Nama Jalan

Jalan Presiden Joko Widodo telah diresmikan pada 19 Oktober 2020 oleh Chairman Abu Dhabi Executive Office, Sheikh Khalid Bin Mohammed Bin Zayed Al Nahyan. Jalan sepanjang lebih kurang 2,5 kilometer terletak itu di salah satu ruas jalan utama, yang membelah Abu Dhabi National Exhibition Center (ADNEC) dengan area kedutaan.

Pemerintah Indonesia menindaklanjuti dengan penggantian nama Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek dengan Jalan Layang Sheikh Mohamed bin Zayed (MBZ). Penggantian nama tersebut diresmikan oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno, pada Senin, 12 April 2021.

Saling memberi nama jalan kedua pemimpin tersebut juga merefleksikan hubungan antara Indonesia dengan Persatuan Emirat Arab yang sangat harmonis dalam beberapa tahun terakhir. Hubungan kedua negara sendiri telah terjalin selama lebih dari 45 tahun, tepatnya sejak tahun 1976.

" Hubungan itu kalau saya pikir insyaallah dengan UAE sekarang, hubungan Jakarta itu yang paling enak, paling mesra di dunia dengan UAE," kata Husin.

2 dari 5 halaman

Selepas Lawatan Tiga Negara, Jokowi Dijadwalkan Karantina di Istana

Dream - Presiden Joko Widodo hari ini (Jumat, 29 Oktober 2021) mulai menggelar kunjungan kerja ke tiga negara. Lawatan ini merupakan perjalanan internasional pertama kali Jokowi sejak pandemi melanda.

Tiga negara yang akan dikunjung presiden yaitu Italia, Inggris, serta Uni Emirat Arab. Sedangkan perjalanan kembali ke Tanah Air dijadwalkan pada 5 November 2021, dengan karantina lebih dulu usai tiba.

" Akan melakukan isolasi mandiri di Istana Bogor atau Jakarta," ujar Kepala Sekretariat Presiden, Heru Budi Hartono, dikutip dari Merdeka.com.

Negara pertama yang dikunjungi Jokowi adalah Italia, berkaitan adanya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Roma. KTT ini berlangsung selama dua hari pada 30-31 Oktober 2021.

 

 

3 dari 5 halaman

Kunjungan Luar Negeri Pertama

Usai dari Roma, Jokowi dijadwalkan melanjutkan kunjungan ke Glasgow, Inggris. Dia akan menghadiri KTT Pemimpin Dunia COP26 yang berlangsung pada 1-2 November 2021.

Usai agenda tersebut, Jokowi terbang menuju Uni Emirat Arab. Kunjungan ini menjadi agenda terakhir lawatan Jokowi ke luar negeri.

" Ini adalah kunjungan bilateral pertama saya di masa pandemi. Saya akan pergunakan kunjungan ini untuk memperkuat kerja sama terutama di bidang perdagangan dan investasi," kata Jokowi.

Jokowi bersama rombongan berangkat dari Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta pukul 09.15 WIB, dan menghabiskan waktu 13 jam penerbangan menuju Italia. Rombongan dijadwalkan tiba di Fiumicino Airport, Roma, pukul 17.25 waktu setempat dan langsung menuju hotel.

 

4 dari 5 halaman

Tak Pakai Pesawat Kepresiden BBJ

Dalam kunjungan ini, Jokowi menggunakan pesawat Boeing 777-300ER milik Garuda Indonesia. Pesawat tersebut diberi tulisan Republik Indonesia karena menjadi Pesawat Kepresidenan sesuai protokol kenegaraan.

Heru menjelaskan pesawat ini dipilih atas beberapa pertimbangan. Di antaranya efisiensi waktu dan anggaran, serta penerapan protokol kesehatan.

" Dengan menggunakan pesawat berbadan lebar ini, perjalanan menuju Roma selama 13 jam ini bisa dilakukan langsung tanpa perlu transit," kata Heru.

Jika menggunakan Pesawat Kepresidenan BBJ, Heru menjelaskan perjalanan membutuhkan transit. Kondisi ini tentu memakan waktu lebih lama.

" Ingat, ini adalah kunjungan pertama Bapak Presiden ke luar negeri di masa pandemi, kami harus sangat berhati-hati dalam menjalankan protokol kesehatan, termasuk pertemuan tatap muka saat transit," kata dia.

 

5 dari 5 halaman

Hemat Anggaran

Apabila harus transit, kata Heru, protokol kesehatan harus dijalankan dengan baik. Mulai dari ruang tunggu harus steril, pramusaji di tempat transit harus tes PCR, makanan dan minuman juga harus dipastikan aman.

Hal ini akan menelan anggaran lebih besar. Sehingga penggunaan pesawat badan lebar dapat menghemat biaya.

" Setelah kami hitung jauh lebih hemat dengan turut sertanya para menteri dalam rombongan ini, dibandingkan para menteri ini menggunakan pesawat komersial," kata dia, dikutip dari Merdeka.com.

Beri Komentar