Gempa Di 24 Kilometer Barat Daya Sinabang (Foto: BMKG)
Dream - Gempa bumi berkekuatan 6,4 magnitudo mengguncang wilayah utara Pulau Sumatera.
Dari laporan yang dikeluarkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Selasa, 7 Januari 2019 pukul 13.09:15 WIB gempa berada di laut, 24 kilometer barat daya Sinabang, Simeuleu, Aceh.
Gempa berada di kedalaman 13 kilometer. BMKG menyebut gempa ini tidak berpotensi tsunami.
Dari catatan BMKG, gempa berkekuatan Modified Mercalli Intensity (MMI) skala III dirasakan di Tapak Tuan dan Singkil, Aceh; Gunung Sitoli, Nias Utara, dan Medan, Sumatera Utara.
#Gempa Mag:6.4, 07-Jan-20 13:05:18 WIB, Lok:2.29 LU, 96.24 BT (Pusat gempa berada di Laut 24 km BaratDaya SINABANG), Kedlmn:13 Km Dirasakan (MMI) III Tapak Tuan, III Singkil, III Gunung Sitoli, III Nias Utara, II - III Medan, II Nias Barat, II Meulaboh #BMKG pic.twitter.com/7FDs4ZD78Y
— BMKG (@infoBMKG)January 7, 2020
Sementara itu, skala II MMI dirasakan di Nias Barat Sumatera Barat, dan Meulaboh, Aceh.
" Pusdalops saat ini sedang mengkonfirmasi (dampak) ke BPBD terkait," tulis Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Dream - Warga yang memulai aktivitas pagi di wilayah Garut, Jawa Barat, dikejutkan dengan gempa bumi dengan magnitudo 5,1. Gempa terjadi sekitar pukul 06.12 WIB.
Menurut laporan, gempa menyebabkan guncangan di tanah. Warga langsung keluar rumah agar terhindar dari reruntuhan bangunan.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat, gempa tersebut berpusat pada jarak 120 kilometer barat daya Kabupaten Garut.
#Gempa Mag:5.1, 06/01/2020 06:12:23 (Pusat gempa di laut 120 km BaratDaya Kab Garut), Kedlmn:10 Km Dirasakan (MMI) III Kab. Sukabumi, III Palabuhan Ratu, II Kab. Bandung, #BMKG
— BMKG (@infoBMKG)January 6, 2020
BMKG menyebut, gempa tersebut berada di kedalaman 10 kilometer. Gempat tersebut dinyatakan tidak berpotensi tsunami.
BMKG mengimbau masyarakat tetap tenang dan waspada. Jangan percaya isu yang tidak jelas sumbernya.
Dream - Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono menyebut aktivitas gempa bumi di Indonesia pada 2019 sebanyak 11.573 kali. Gempat tersebut punya berbagai kedalaman dan magnitudo.
Daryono mengatakan, dibandingkan tahun 2018, aktivitas gempa bumi selama 2019 mengalami penurunan. Dia menyebut aktivitas gempa bumi pada 2018 yaitu
sebanyak 11.920.
Daryono menyebut selama 2019 aktivitas gempa bumi di Indonesia didominasi aktivitas gempabumi berkekuatan di bawah 5,0 magnitudo.
" Aktivitas gempabumi signifikan dengan magnitudo diatas M5,0 terjadi sebanyak 344 kali. Sedangkan gempa kecil dengan kekuatan kurang dari M5,0 terjadi sebanyak 11.229 kali," kata Daryono dalam keterangan resminya, Sabtu, 28 Desember 2019.
Daryono menyebut gempa bumi yang guncangannya dirasakan masyarakat selama 2019 terjadi sebanyak 1.107 kali.
Berdasarkan peta aktivitas gempabumi (seismisitas) selama 2019, kata Daryono, tampak bahwa kluster aktivitas gempabumi paling aktif berada di daerah Nias, Lombok-Sumba, Laut Maluku Utara, Ambon, Laut Banda, dan Sarmi-Mamberamo.
Sedangkan gempabumi yang kejadiannya menimbulkan kerusakan bangunan rumah terjadi sebanyak 17 kali, yaitu:
1. Gempa Morotai 16 Januari 2019 (M5,3)
2. Gempa Solok Selatan 28 Februari 2019 (M5,6)
3. Gempa Lombok 17 Maret 2019 (M 5,4)
4. Gempa Sumenep 2 April 2019 (M 5,0)
5. Gempa Banggai 12 April 2019 (M 6,9)
6. Gempa Maluku 7 Juni 2019 (M 7,0)
7. Gempa Sarmi 20 Juni 2019 (M 6,2)
8. Gempa Banda 24 Juni 2019 (M 7,4)
9. Gempa Mamberamo 24 Juni 2019 (M 6,1)
10. Gempa Sumbawa 13 Juli 2019 (M 5,3)
11. Gempa Labuha 14 Juli 2019 (M 7,2)
12. Gempa Banten 2 Agustus 2019 (M 6,9)
13. Gempa Bali 13 Agustus 2019 (M 5,0)
14. Gempa Gunung Salak 23 Agustus 2019 (M 4,0)
15. Gempa Ambon 26 September 2019 (M 6,5)
16. Gempa Ambon 10 Oktober 2019 (M 5,2)
17. Gempa Maluku 14 November 2019 (M 7,1)
Dream - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut gempa berkekuatan Magnitudo 7,1 di Jaiolo, Maluku Utara, terjadi karena penyesaran di Lempeng Laut Maluku.
" Dengan memerhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal. Ini akibat adanya deformasi atau penyesaran dalam Lempeng Laut Maluku," kata Kepala Pusat BMKG Dwikorita Karnawati, dikutip dari Merdeka.com, Jumat 15 November 2019.
Menurut Dwikora, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (Thrust Fault).
Berdasarkan pemantauan muka air laut melalui alat monitor, gejala adanya perubahan air laut di Ternate terjadi sekitar 6 sentimeter, Pantai Jailolo sekitar 9 sentimeter, dan Pantai Bitung sekitar 10 sentimeter.
" Namun setelah kami pantau selama dua jam tidak terjadi lagi gejala atau kenaikan muka air laut, maka peringatan dini tsunami ini dinyatakan berakhir pada Jumat pukul 01.45 WIB," ujar dia.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, mengingatkan masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang beredar.
" Warga agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," kata Rahmat.
Guncangan gempa bumi 7,1 magnitudo dirasakan di daerah Bitung dan Manado IV-V MMI (getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun), Gorontalo dan Ternate III-IV MMI (dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), di Buol II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
Sumber: Merdeka.com/Ya`cob Billiocta
Advertisement
Gunung Gede Ditutup untuk Pendakian, Kondisinya Penuh Sampah
Ayu Ting Ting Buat Kue Sendiri Khusus Untuk Picnic Story
13 Komunitas Kanker di Indonesia, Beri Dukungan Luar Biasa Bagi Para Penyintas
400 Kue Ramaikan Picnic Story, Buat Piknik Jadi Makin Seru
Orang Korea Dagang Cilok Keliling, Netizen: Kita `Jajah` Bangsa Lain Via Jajanan