Bocah berusia sembilan tahun itu diangkut dengan helikopter dari Taman Nasional Kakadu di Wilayah Utara Australia ke rumah sakit di kota terdekat, Darwin, pada malam Sabtu untuk mendapatkan perawatan atas luka-lukanya.
" Kejadian ini terjadi di area dalam Kakadu National Park yang tidak dapat diakses oleh masyarakat umum," kata juru bicara Parks Australia kepada media lokal.
" Setelah serangan itu, pasien dibawa ke Pusat Kesehatan Masyarakat Jabiru, di mana dokter spesialis dan perawat penerbangan CareFlight merawat pasien di klinik Jabiru," kata juru bicara CareFlight, yang mengoperasikan layanan pengambilan medis di Wilayah Utara, kepada ABC.
" Pasien kemudian diangkut dengan pesawat terbang... ke Rumah Sakit [Royal] Darwin dalam kondisi kritis namun stabil."
Ada sekitar 10.000 buaya di Kakadu National Park saja, menyumbang sekitar 10 persen dari total buaya di Wilayah Utara. Baik buaya air tawar maupun buaya air asin dapat ditemukan di wilayah ini, tetapi buaya air asin jauh lebih besar dan oleh karena itu lebih berbahaya.
Buaya air asin dianggap sebagai salah satu spesies buaya paling berbahaya, bersama dengan buaya Nil di Afrika, sekitar setengah dari semua serangan oleh spesies ini di seluruh dunia berakhir dengan kematian.
Diperkirakan sekitar 1.000 orang tewas setiap tahun oleh buaya air asin di seluruh dunia, tetapi serangan cukup jarang terjadi di Australia. Menurut data yang dirilis oleh pemerintah pada tahun 2017, hanya sekitar satu orang yang diserang setiap tahun di Australia. Hanya tiga kematian yang tercatat di negara tersebut sejak tahun 2018.
Sumber: Newsweek
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN