Vaksin Sinovac (YouTube/Sekretariat Presiden)
Dream - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menjamin vaksin Covid-19 buatan Sinovac asal China aman digunakan. Ini dilihat dari data uji immunogenitas dan efikasi yang didapat dari uji klinis tahap 3 di Bandung, Jawa Barat.
" Dari data keamanan, vaksin ini sudah cukup aman. Tidak ada kejadian efek samping serius yang dilaporkan berkaitan dengan penggunaan vaksin ini," ujar Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 BPOM, Lucia Rizka Andalusia, dalam diskusi virtual " Kehalalan dan Keamanan Vaksin Covid-19" yang disiarkan channel YouTube Alinea ID.
Lucia mengatakan, dari segi immunogenitas, vaksin Sinovac menunjukkan hasil cukup baik. " Sudah menunjukkan tingkat pembentukan antibodi yang bagus responsnya dalam tubuh," ucap dia.
Menurut Lucia, ada keuntungan Indonesia melakukan uji klinis. Dengan uji klinis, Indonesia memiliki data langsung mengenai efek vaksin. " Kita punya data pengalaman penggunaan di Indonesia," ucap dia.
Tetapi, BPOM juga membuka peluang penggunaan data uji klinis dari negara lain untuk mempercepat proses vaksinasi. Syaratnya, uji klinis di negara lain dilakukan dengan protokol yang sama dengan Indonesia.
Lebih lanjut, Lucia mengatakan uji klinis sebenarnya bukanlah hal wajib dilakukan sebelum suatu vaksin dipakai. Data uji klinis bisa menggunakan hasil dari negara lain yang sudah menjalankannya.
Di Indonesia sendiri, ada sejumlah vaksin yang penggunaannya tanpa melalui uji klinis di dalam negeri lebih dulu. Meski ada sebagian yang memang melakukan uji klinis.
" Sudah banyak vaksin sebelum pandemi Covid-19, dan hanya sedikit yang melakukan uji klinis di Indonesia. Vaksin influenza, vaksin polio, itu uji klinisnya tidak di Indonesia. Meski diproduksi di Bio Farma, tetapi uji klinisnya tidak dilakukan di Indonesia dan secara regulasi memungkinkan," kata Lucia.
Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.
Dream - Presiden Joko Widodo dijadwalkan menjalani penyuntikan vaksin Covid-19 pekan depan, tepatnya pada 13 Januari 2021. Jokowi akan menjadi pihak pertama penerima vaksin.
" Iya (Rabu, 13 Januari 2021) dan tata cara prosesnya akan dibahas pada Jumat ini," ujar Kepala Sekretariat Presiden, Heru Budi Hartono, dikutip dari Liputan6.com.
Heru juga membenarkan vaksin yang akan disuntikkan kepada Jokowi buatan Sinovac, yang berbasis di China. " Iya, Sinovac," ucap Heru.
Selain Jokowi, ada sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju yang juga mendapatkan suntikan vaksin Sinovac. Juga perwakilan dari masyarakat serta TNI dan Polri.
Proses penyuntikan vaksin ke Jokowi, kata Heru, akan disiarkan secara langsung. Sehingga masyarakat bisa menyaksikan proses tersebut.
" Biar masyarakat bisa lihat langsung, memberikan semangat, bisa dilanjutkan ke daerah-daerah juga ikut, minimal provinsi, kota-kota besar juga ikut melanjutkan," kata dia.
Biofarma telah mengirimkan 3 juta vaksin Covid-19 Sinovac ke 34 provinsi. Pengiriman dilakukan melalui jalur darat dan udara pada Minggu dan Senin, 3-4 Januari 2021.
Sejumlah provinsi telah menerima vaksin tersebut pada Senin kemarin dan Selasa, 5 Januari 2021. Tetapi, BPOM menyatakan vaksin belum boleh disuntikkan sampai terbitnya Emergency Use Authorization (EUA) atau izin penggunaan darurat.
Sumber: Liputan6.com/Lizsa Egeham
Dream - Presiden Joko Widodo menyatakan 2020 menjadi tahun yang penuh tantangan. Pandemi Covid-19 memaksa semua orang bekerja melampaui batasan.
" Tahun 2021 adalah tahun yang penuh harapan. Kita semuanya berupaya keras agar permasalahan kesehatan bisa kita tangani dengan cepat dan vaksinasi akan segera dilakukan," ujar Jokowi dalam sambutan virtual pada Dies Natalis Universitas Brawijaya, disiarkan channel YouTube Sekretariat Presiden
Pemerintah telah menetapkan vaksinasi akan dijalankan di pekan ke dua Januari 2021. Jokowi juga telah menyatakan siap menjadi pihak pertama yang menerima suntikan vaksin Covid-19.
Meski vaksinasi berjalan nanti, Jokowi meminta masyarakat untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan. Mulai dari memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.
" Kita semua harus tetap menjalankan protokol kesehatan secara disiplin," kata Jokowi.
Jokowi menjelaskan perekonomian nasional yang sempat terpuruk mulai bangkit. Ini ditandai dengan banyaknya investasi yang masuk ke Indonesia di awal 2021.
Investasi itu akan membuka lapangan pekerjaan sebanyak-banyaknya dan mendorong kemajuan ekonomi nasional di tengah persaingan global.
Meski demikian, Jokowi mengingatkan banyaknya peluang tersebut membutuhkan kesiapan. Khususnya dari Sumber Daya Manusia.
" Terutama dalam pengembangan talenta unggul Indonesia yang berkarakter kebangsaan yang kuat, yang selalu inovatif, yang kompetitif, dan mampu memenangkan hiperkompetisi dunia yang penuh dengan disrupsi dan ketidakpastian," ucap Jokowi.
Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.
Advertisement
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Ditagih Janji Rp200 Juta oleh Ibu Paruh Baya, Ivan Gunawan: 'Mohon Jangan Berharap Bantuan Saya'