Bukan Cuma Rem Blong, Klakson 'Telolet' Jadi Penyebab Masalah Kecelakaan Maut di Cibubur

Reporter : Okti Nur Alifia
Rabu, 19 Oktober 2022 13:44
Bukan Cuma Rem Blong, Klakson 'Telolet' Jadi Penyebab Masalah Kecelakaan Maut di Cibubur
Investigasi terbaru yang dilakukan KNKT menemukan tambahan klakson menjadi akar masalah kegagalan sistem pengereman.

Dream - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengungkapkan fakta baru kecelakaan truk tangki Pertamina di Cibubur, Jawa Barat pada 10 Juli 2022 lalu. Kecelakaan beruntun yang menewaskan 10 orang itu dipicu bukan hanya karena rem blong, melainkan adanya tambahan klakson.

Investigasi terbaru yang dilakukan KNKT menemukan tambahan klakson menjadi akar masalah kegagalan sistem pengereman. Tambahan klakson ini mengambil modal angin dari sumber yang sama untuk pengereman. Alhasil, sumber angin dari kompresor dibagi kepada dua sumber, yakni rem dan klakson. 

" Penurunan udara tekan dipicu oleh dua hal, pertama adanya kebocoran pada solenoid valve klakson tambahan dan kedua adalah travel stroke kampas rem,” ujar Senior Investigator KNKT, Ahmad Wildan dalam Konferensi Pers, dikutip Dream dari Liputan6.com, Rabu, 19 Oktober 2022.

Wildan menuturkan dua hal tersebut menjadikan pengemudi terpaksa melakukan pengereman berulang kali saat menghadapi gangguan lalu lintas karena rem tidak pakem dan mempercepat berkurangnya angin pada tabung angin.

Keadaan fatal pada truk terjadi jika tabung angin tidak terisi penuh, karena akan mengganggu sistem pengereman. 

1 dari 2 halaman

Kondisi kampas rem yang tidak baik juga jadi penyebab kecelakaan tersebut. KNKT menemukan adanya pengereman yang tidak maksimal karena jarak kampas rem yang terlalu jauh.

" Travel stroke 2,6 mili, idealnya 0,4-0,8 mili. Jika tercapai maka tenaga sekali injakan 0,3 bar," kata dia.

" Pengemudi sekali nginjek rem, dia buang angin terlalu banyak, ngisinya lama, buangnya cepet, maka dia akan berhadapan dengan risiko dimana dia dipaksa dua tiga kali injekan dia akan tekor (anginnya)," terang Wildan.

 

 

2 dari 2 halaman

Sementara itu, berdasarkan pengakuan sopir, ada bunyi mendesis ketika di perjalanan. Sumber bunyi itu, mengacu pada hasil investigas KNKT ternyata dari katup angin menuju klakson tambahan yang dipasang. 

" Saat melewati tol Rawamangun – Cawang Pengemudi mendengar suara mendesis dan tekanan angin di kabin menunjukkan angka 7 bar, pengemudi memeriksa kendaraan namun tidak menemukan sumber suara mendesis," ujar Wildan.

Beri Komentar