Cara Baru Umat Islam Inggris Sambut Ramadan di Tengah Pandemi Corona

Reporter : Razdkanya Ramadhanty
Selasa, 21 April 2020 16:00

Umat Islam Di Inggris (The Guardian)

Tidak ada buka puasa bersama di masjid, tapi cukup via online.

Dream - Masjid Finsbury Park, London Utara, Inggris, telah menjadi model toleransi antarumat beragama. Padahal masjid ini pernah menjadi buah bibir berkaitan dengan tudingan ekstremisme

Setiap kali Ramadan tiba, masjid ini dipenuhi banyak orang baik untuk ibadah maupun berbuka puasa bersama. Setiap harinya, ada 2.000 orang berkumpul di masjid ini untuk menyantap hidangan buka puasa yang disediakan pengurus masjid.

Sayangnya, peristiwa serupa tidak akan terjadi pada Ramadan tahun ini. Pandemi virus corona memaksa semua orang menghabiskan waktu lebih banyak di dalam rumah.

" Kami tidak akan melakukan semua itu," kata Mohammed Kozbar, Sekretaris Jenderal Masjid.

Gerbang gedung akan terkunci. Penjaga hanya berpatroli di ruang sholat dan ruang komunitas.

" Saya mengunjungi masjid minggu lalu. Sangat memilukan melihatnya kosong dan sunyi," kata Kozbar.

1 dari 3 halaman

Sambut Ramadhan di Tengah Pandemi

Sekitar 1,8 miliar Muslim di dunia akan menjalankan ibadah Ramadhan. Ramadan akan dimulai pekan depan, di tengah pandemi yang sedang dialami nyaris seluruh dunia.

Masjid-masjid di seluruh negara ditutup dan segala pertemuan dilarang. Situs suci Mekah dan Madinah di Arab Saudi diberlakukan jam malam.

Masjid Al-Aqsa dan Dome of the Rock di Kota Tua Yerusalem ditutup. Semua ibadah di masjid diberhentikan.

Di Inggris sendiri, Dewan Muslim Inggris (MCB) mulai melarang segala jenis kegiatan ibadah di masjid dan pusat komunitas muslim sejak 16 Maret lalu. Seminggu sebelum pemerintah memberlakukan lockdown wilayah.

Secara singkat, bagi komunitas muslim Inggris, Ramadhan kali ini akan menjadi sebuah tantangan emosional dan budaya yang tidak biasa. Tetapi, sisi baiknya dengan adanya lockdown, tiap muslim berkesempatan untuk lebih dekat dengan Tuhan dengan merefleksikan diri.

Menjadi lebih taat dan lebih tertarik dalam menjalankan ibadah di Bulan Suci, bulan yang penuh berkah.

2 dari 3 halaman

Gunakan Teknologi untuk Kegiatan Keagamaan

Seperti agama lain, umat Islam di Inggris menggunakan teknologi sebagai cara melewati lockdown. Doa-doa Ramadhan dan tadarus Alquran malam hari akan dilaksanakan secara online.

Begitupun penggalangan dana untuk amal. Sejumlah komunitas muslim Inggris akan menggunakan Zoom sebagai 'tuan rumah' acara buka puasa bersama.

Pemberlakuan puasa bagi tenaga medis sedang disusun oleh ulama-ulama di Inggris. Muslim yang bekerja sebagai tenaga medis perlu menjaga stamina mereka agar tidak terserang virus corona.

" Ramadan kali ini akan lebih lambat. Itu akan memberi kita banyak waktu untuk refleksi dan kesempatan lebih dekat dengan Tuhan," kata Harun Khan, Sekretaris Jenderal MCB.

Menurut dia, masih ada sekelompok kecil Muslim yang mencoba untuk mengatur acara buka puasa bersama atau sholat Tarawih berjemaah di rumah mereka. Tetapi pesan ia hanya satu, keegoisan tidak memiliki tempat dengan Tuhan.

3 dari 3 halaman

Distribusi Makanan Berbuka Dari Masjid

Di Masjid Finsbury Park sendiri, ada rencana untuk mendistribusikan makanan berbuka puasa kepada orang yang membutuhkan. Atau mereka biasanya datang sendiri ke masjid.

" Orang-orang biasanya sukarela dan datang ke kami setiap bulan Ramadhan dengan mengatakan, 'tolong bagaimana kami bisa membantu?'," kata Kozbar.

Masjid sendiri akan menyiarkan ceramah dan doa, menawarkan konseling online dan mengatur anggota masjid untuk mengantarkan makanan bagi staf di rumah sakit terdekat.

" Lockdown ini merupakan sesuatu yang baru bagi kami, sama seperti yang lain. Ini adalah waktu yang sulit, tetapi kami tetap ingin ambil andil di dalamnya," tambah Kozbar.

Semoga bulan Ramadhan dapat menjadi bulan yang penuh berkah bagi kita semua dan masjid-masjid di Indonesia dapat mencontoh Masjid Finsbury Park di London, Inggris.

Sumber: The Guardian