Suami-Istri Berhubungan Saat Ramadan, Ini Cara Bayarnya...

Reporter : Ahmad Baiquni
Sabtu, 25 Juni 2016 15:02
Suami-Istri Berhubungan Saat Ramadan, Ini Cara Bayarnya...
Terdapat hukuman yang harus dijalani oleh mereka yang berhubungan suami-istri di siang hari bulan Ramadan. Mereka diwajibkan membayar kafarat atau tebusan.

Dream - Selama bulan Ramadan, umat Islam diwajibkan untuk menjauhkan diri dari segala hal yang membatalkan puasa. Mereka tidak boleh makan, minum, bergunjing, berbohong, bahkan berhubungan suami-istri di siang hari.

Terkadang, orang tidak mampu menahan nafsu. Saat melihat pasangannya, timbul keinginan untuk bersetebuh. Kemudian mereka melakukan persetubuhan di siang hari, padahal tahu sedang menjalankan puasa Ramadan.

Terkait perkara ini, terdapat hukuman yang harus dijalani oleh mereka yang berhubungan suami-istri di siang hari bulan Ramadan. Mereka diwajibkan membayar kafarat atau tebusan.

Terdapat tiga bentuk kafarat yang harus dibayarkan seseorang. Ketiganya terdapat dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah RA.

" Dari Abu Hurairah Ra, beliau berkata, " ketika kami duduk-duduk bersama Rasulullah Saw, tiba-tiba datanglah seseorang sambil berkata: “ Wahai, Rasulullah, celaka!” Beliau menjawab, ”Ada apa denganmu?” Dia berkata, ”Aku berhubungan dengan istriku, padahal aku sedang berpuasa.”

" Dalam riwayat lain berbunyi: " Aku berhubungan dengan istriku di bulan Ramadhan." Maka Rasulullah Saw berkata, ”Apakah kamu mempunyai budak untuk dimerdekakan?” Dia menjawab, ”Tidak!” Lalu Beliau berkata lagi, ”Mampukah kamu berpuasa dua bulan berturut-turut?” Dia menjawab, ”Tidak.” Lalu Beliau bertanya lagi : “ Mampukah kamu memberi makan enam puluh orang miskin?” Dia menjawab, ”Tidak.” Lalu Rasulullah diam sebentar."

" Dalam keadaan seperti ini, Nabi Saw diberi satu ‘irq berisi kurma –Al irq adalah alat takaran- (maka) Beliau berkata: “ Mana orang yang bertanya tadi?” Dia menjawab, ”Saya orangnya.” Beliau berkata lagi: “ Ambillah ini dan bersedekahlah dengannya!”

Kemudian orang tersebut berkata: “ Apakah kepada orang yang lebih fakir dariku, wahai Rasulullah? Demi Allah, tidak ada di dua ujung kota Madinah satu keluarga yang lebih fakir dari keluargaku”.

Maka Rasulullah Saw tertawa sampai tampak gigi taringnya, kemudian Rasulullah Saw berkata: “ Berilah makan keluargamu!”

Selengkapnya, baca pada tautan ini. (Ism) 

 

Kirimkan kisah nyata inspiratif disekitamu atau yang kamu temui, ke komunitas@dream.co.id, dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut:

1. Lampirkan satu paragraf dari konten blog/website yang ingin dipublish
2. Sertakan link blog atau sosmed
3. Foto dengan ukuran high-res
4. Isi di luar tanggung jawab redaksi

Beri Komentar