Dream - Timur Tengah kembali membara. Konflik Palestina dan Israel yang sudah berlangsung puluhan tahun pecah lagi. Di jalur Gaza, Palestina, kedua pihak yang bertikai saling serang dengan senjata berat.
Kelompok Hamas dilaporkan melancarkan operasi yang cangging dan terkoordnasi. Pada dini hari, Hamas melepaskan ribuan roket ke beberapa titik, di antaranya mencapai Yerusalem dan Tel Aviv.
Sementara di bagian Israel Selatan, para pejuang Hamas memasuki kawasan itu lewat laut, udara dan darat.
Para anggota Hamas ini mengepung kota dan pos militer Israel selama berjam-jam. Sejumlah warga sipil yang tengah merayakan hari raya Yahudi dan tentara Isral dilaporkan terbunuh dan disandera di Gaza.
Video serangan Hamas ini ramai beredar di media sosial
Gili Yoskovich, seorang warga yang terjebak dalam serangan dadakan itu mengatakan kepada BBC bagaimana dia bersembunyi dari para pejuang bersenjata lengkap di antara pepohonan.
" Mereka menyerang pohon demi pohon dan menembak ke mana-mana. Dari dua sisi dan saya melihat orang-orang sekarat di mana-mana."
Gili Yoskovich,
Sementara media lokal Israel Ha Yom dalam laporannya menurunkan cerita Ella, seorang warga Kibbuts Be'eri menceritakan kecemasannya terhadap sang ayah yang pergi ke ruang aman setelah sirene peringatan adanya tembakan roket berbunyi.
Serangan yang dilakukan Hamas ini mengejutkan warga yang terkejut dengan lambatnya pasukan Isreal menurunkan bantuan. Di saluran Hamas ditunjukan rekaman tentara Israel di pos maupun di dalam tank telah ditangkat dan dibunuh.
Tindakan serangan mendadak Hamas menimbulkan kecemasan dari penduduk di jalur Gaza. Seorang pemuda di Kota Gaza yang mendukung aksi balas dendam Hamas atas tindakan Israel di Masjid Al-Aqsa mengakui ada kecemasan atas serangan tersebut.
“Kami khawatir, keluarga saya sudah kehilangan toko kami saat Menara Shorouk dihantam Israel pada perang tahun 2021,” ujarnya.
Jalur Gaza – wilayah pesisir kecil yang menjadi rumah bagi sekitar 2,3 juta warga Palestina – diambil alih oleh Hamas pada tahun 2007, setahun setelah mereka memenangkan pemilihan parlemen. Israel dan Mesir kemudian memperketat blokade terhadap wilayah tersebut.
Negara ini masih miskin dengan angka pengangguran sekitar 50%.
Setelah konflik serius antara Israel dan Hamas pada tahun 2021, pembicaraan tidak langsung yang dimediasi oleh Mesir, Qatar, dan PBB membantu mengamankan ribuan izin bagi warga Gaza untuk bekerja di Israel dan melonggarkan pembatasan lainnya dengan imbalan kondisi yang relatif tenang.
Sementara itu Israel menetapkan status perang terhadap Hamas setelah serangan yang menyebabkan puluhan orang terbunuh. Militer Israel membalasnya dengan serangan udara dan menyatakan akan membayar serangan itu dengan akibat yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu pada Sabtu (7/10/2023) malam memerintahkan untuk menghentikan pasokan listrik, bahan bakar dan barang ke kota Gaza.
Netanyahu juga mengatakan fase pertama operasi balasan telah berakhir dan Israel telah melawan mayoritas anggota Hamas. Dia bersumpah akan melanjutkan serangan tanpa syarat dan tanpa jeda.
Media Israel melaporkan sebanyak 250 orang tewas dan 1.500 lainnya luka-luka. Serangan ini dilaporkan sebagai paling mematikan di Israel dalam beberapa dekade terakhir.
Setidaknya 232 orang di Jalur Gaza tewas dan sedikitnya 1.700 orang terluka dalam serangan Israel, kata Kementerian Kesehatan Palestina.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN