Kerusuhan Terjadi Di Stadion Kanjuruhan Malang Usai Laga Arema FC Vs Persebaya Suarabaya (Liputan6.com/Zainul Arifin)
Dream - Dunia sepakbola sedang berduka karena kericuhan yang terjadi usai pertandingan Arema FC lawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu malam, 1 Oktober 2022.
Lebih dari seratus orang meninggal dunia akibat insiden itu. Kapolri Jenderal Listyo Sigit menyebut 125 orang kehilangan nyawa akibat tragedi itu.
Tak sedikit yang kehilangan orang terdekat, seperti yang dialami bocah berikut ini. Bocah belia ini ditinggal meninggal oleh kedua orangtuanya yang menjadi korban dalam tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan.
Kisah pilu tersebut dibagikan langsung oleh akun Twitter @eraaaakk. Dalam unggahannya, akun tersebut memperlihatkan tangkapan layar yang berisikan pesan dari tetangga korban.
Dalam tangkapan layar pesan itu diketahui bahwa tetangga korban sempat mengunggah foto pada status WhatsApp miliknya dengan menyematkan sebuah keterangan.
“ Semoga terang jalannya, luas kuburnya..yang sabar ya le..ditinggal bapak sama ibumu,” katanya.
Diketahui bahwa sang bocah yang ditinggal oleh ibu dan bapaknya itu pulang ke rumah terlebih dahulu usai insiden tersebut. Kemudian, jenazah kedua orangtuanya pun menyusul.
“ Ini tetanggaku, pulangnya itu anaknya dulu..habis itu jenazah bapak ibunya bareng sama tetanggaku juga..suami istri yang engga ada umurnya ini,” ujarnya.
Mirisnya, satu keluarga tersebut baru pertama kalinya menonton pertandingan Arema FC lantaran permintaan sang anak.
“ Kasihan, soalnya orangnya yang engga ada itu pertama kalinya nonton Arema..soalnya anaknya kepingin nonton. Anaknya itu habis disunat juga..kasihan anaknya, bisa trauma juga,” ucapnya.
Sebelumnya, laga pertandingan antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan menyebabkan kerusuhan hingga 125 nyawa melayang.
Sontak, tragedi tersebut menuai perhatian publik. Pasalnya, insiden itu hanya didasari dari rasa kekesalan sejumlah suporter Arema FC yang biasa disebut dengan Aremania.
Sejumlah oknum Aremania merasa kecewa lantaran Arema FC kalah saat melawan Persebaya dengan skor 2-3. Kemudian, mereka pun turun ke lapangan bola untuk mengungkapkan amarahnya tersebut.
Setelah itu, pihak Kepolisian berupaya untuk mencegah kerusuhan dengan menembakkan gas air mata. Namun sayangnya, hal tersebut justru membuat keadaan suporter di dalam stadion semakin ricuh dan tidak terkendalikan hingga ratusan orang dinyatakan meninggal.
Advertisement
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik