Presiden Jokowi Meminta DPR Tunda Pengesahan Rancangan KUHP
Dream - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menunda pengesahan Rancangan Undang-Undang Kitab Undang-undang Hukum Pidana (RUU KUHP).
" Saya telah memerintahkan Menkum HAM selaku pemerintah untuk menyampaikan sikap ini pada DPR RI, Yaitu agar pengesahan RUU KUHP ditunda," kata Jokowi, dilaporkan Merdeka.com, Jumat, 20 September 2019.
Jokowi mengatakan, sikap pemerintah itu diambil setelah mencermati masukan dari berbagai kalangan yang keberatan dengan substansi RUU KUHP. " Saya berkesimpulan materi-materi yang coba pendalaman," ujarnya.
Presiden menyarankan agar pengesahan RUU KUHP dilakukan oleh anggota dewan periode 2019-2024.
" Saya harap DPR juga punya sikap yang sama, sehingga pembahasan RUU KUHP bisa dilakukan oleh DPR RI periode berikutnya," ucap dia.
Untuk diketahui, pengesahan RUU KUHP oleh DPR dijadwalkan digelar pada 24 September 2019.
Jokowi juga meminta Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia (HAM) Yasonna Laoly untuk kembali mencari masukan-masukan dari berbagai kalangan masyarakat sebagai bahan untuk menyempurnakan RUU KUHP.
Dian Sastrowardoyo (Foto: Instagram)
Sejak kemarin, gelombang demontrasi dan penolakan berkembang. Elemen mahasiswa dan warganet, menolak keberadaan RUU KUHP.
Sejumlah selebritis pun mengeluarkan penolakan serupa. Aktris dan model, Dian Sastrowardoyo menulis ajakan untuk menolak.
" Sekarang nih kita nggak bisa cuek-cuek lagi. Karena siapa saja bisa dipenjara. Saya, kamu, keluarga kita, temen-temen kita, gebetan kita #SemuaBisaKena," ucap dia.
Pak @Jokowi, ini serius. Setelah RUU KPK, masa rakyat harus kecewa lagi gara2 RKUHP? Kami ga butuh foto2 berwajah sendu. Saatnya garang, Pak.
— #FilmIMPERFECT (@ernestprakasa)September 19, 2019
Selain Dian, ada sutradara dan komika, Ernest Prakasa yang meminta Jokowi menolak RUU KUHP ini.
" Kami nggak butuh foto-foto berwajah sendu. Saatnya garang, Pak," kata Ernest.
Dream - Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, tak pernah bertanya mengenai alasan pemerintah Indonesia menolak tawaran bantuan pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Dilaporkan Free Malaysia Today, Mahathir menyebut, pemerintah Malaysia sebetulnya telah menawarkan bantuan. Tawaran itu muncul karena Malaysia punya peralatan pengeboman air.
“ Saya tak tahu. Tanyalah (Jokowi), mengapa kamu tidak mau menerima bantuan kami? Tapi saya belum pernah melakukannya (bertanya)," kata Mahathir, diakses Jumat, 20 September 2019.
Mahathir mengatakan, meminta masyarakat Malaysia untuk terus berdoa agar hujan turun dan menghapus kabut asap.
“ Kami berdoa agar hujan. Kami mencoba melakukan penyemaian awan dan meminta orang mengenakan masker,” ucap dia.
Mahathir tak menyebut biaya penyemaian awan. Dia mengatakan, belum mendapat informasi mengenai hal tersebut.
“ Kami punya saran sekarang untuk menggunakan drone untuk membentuk hujan buatan. Kita bisa menggunakan beberapa (pesawat tanpa awak), bukan satu, di daerah tertentu di Putrajaya yang sangat terpengaruh oleh kabut," kata dia.
Kabut asap dari kebakaran hutan di Sumatra dan Kalimantan, terbawa ke Malaysia karena angin musim barat daya. Kondisi ini telah mengurangi kualitas udara di banyak wilayah negara ini. (ism)
Dream - Kabut asap yang diduga berasal dari Indonesia membuat resah warga Malaysia. Pemerintah negara tetangga tersebut bahkan sudah meliburkan ratusan sekolah dan menunda ujian di Serawak.
Dengan bantuan media sosial, warganet Malaysia membuat inisiatif dan melakukan aksi protes. Mereka bahkan mencari berbagai cara untuk bisa mengembalikan kabut asap ke Indonesia.
Seorang warganet di Twitter mengajak warga Malaysia untuk bergerak mengembalikan jerebu tersebut pada 16 September 2019.
" Aku memanggil seluruh warga Malaysia untuk keluar pada tanggal 16, bawa kipas duduk atau berdiri dan arahkan ke Indonesia. Secara bersama-sama, kita dapat menghembuskan kembali jerubu ke Indonesia! Ayo warga Malaysia!" kata warganet diakses dari World of Buzz, Jumat, 13 September 2019.
Action plan update - Akan ada " sleeper agents" Di Sumatera to help capture the haze we will blow back. Kipas akan di susun secara strategik untuk memastikan jerebu beredar di Indo sahaja. Sama juga di Kalimantan.
(Rujuk gambar)#BlowTheHazeBack#BiggestBlowJob pic.twitter.com/H5R6XgAYR2— Farhan (@lamkanahraf)September 13, 2019
Dia juga mengunggah dua foto rencana mengembalikan jerubu ke Indonesia. Gambar itu menunjukkan rekaman layar yang mengarahkan kipas angin ke Sumatera.
Selain rencana unik itu, dia juga mengunggah harga dan jenis kipas terbaik yang harus digunakan.
Come on guys! Let's do this!
(Inspired by Lat) pic.twitter.com/8KAPyy7gxC— Farhan (@lamkanahraf)September 11, 2019
Sekitar tiga jam kemudian, dia juga mengunggah foto desain kipas angin dari Menara Kuala Lumpur yang diubah menjadi kipas angin raksasa.
Dream - Sekitar 409 sekolah di Sarawak telah diperintahkan untuk diliburkan pada Selasa, 10 September 2019 karena serangan kabut asap.
Dilaporkan The Star, Dinas Pendidikan Malaysia meliburkan sebanyak 62 sekolah menengah dan 347 sekolah dasar di Betong, Bau, Kuching, Lubok Antu, Padawan, Samrahan, Serian, Sri Aman dan Lundu.
Akibat kondisi ini, sebanyak 157.479 siswa harus belajar mandiri. Ujian Pencapaian Sekolah Rendah (UPSR), semacam Ujian Akhir Sekolah (UAS), akan dijadwalkan ulang.
Sebelumnya, Senin, 9 September 2019, Dinas Pendidikan Malaysia telah mengeluarkan imbauan penutupan ke sekolah-sekolah di daerah dengan tingkat indeks pencemar udara (API) di atas 200.
Dinas Pendidikan juga mengatakan ujian publik akan ditunda jika API melebihi 300.
Pada Selasa siang, API di seluruh Sarawak berkisar dari sedang hingga tidak sehat. Di Sri Aman mencatat pembaca API berada di angka 190.
API yang dikeluarkan oleh Departemen Lingkungan terdiri dari kategori, Baik (0-50), sedang (51-100), tidak sehat (101-200), sangat tidak sehat (201-300) dan berbahaya (301 ke atas).
Advertisement
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Selamatkan Kucing Uya Kuya Saat Aksi Penjarahan, Sherina Dipanggil Polisi
Rekam Jejak Profesional dan Birokrasi Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Pengganti Sri Mulyani Indrawati
Bahaya Duduk Terlalu Lama di Toilet, Wasir Hingga Gejala Kanker