Bagi para pecinta kucing, kucing sering dianggap sebagai hewan peliharaan yang menggemaskan dan lucu. Kehadiran mereka begitu melimpah hingga sulit membayangkan dunia tanpa kucing.
Sayangnya, beberapa spesies kucing liar asli Indonesia menghadapi risiko kepunahan. Populasi mereka terus menurun karena berbagai faktor, termasuk hilangnya habitat, ancaman dari aktivitas manusia, dan perburuan liar.
Berikut deretan kucing liar asli Indonesia yang terancam punah!
Kucing bakau atau Prionailurus viverrinus memiliki keahlian berenang yang luar biasa dan bahkan melompat ke dalam air untuk mencari mangsa.
Menurut informasi dari San Diego Zoo, kucing ini memiliki kaki yang berselaput, memudahkan mereka berjalan di lumpur dan berenang.
Oleh karena itu, kucing ini lebih sering ditemukan hidup di lahan basah seperti hutan bakau dan rawa-rawa. Karena kemampuannya tersebut, spesies ini juga dikenal sebagai kucing pemancing atau fishing cat.
Berdasarkan informasi dari IUCN Red List, populasinya telah menurun sebesar 30% dalam waktu 15 tahun terakhir. Penebangan hutan dan perburuan liar yang tidak berhenti dilakukan oleh manusia yang mengakibatkan ancaman tersebut.
Selanjutnya, macan dahan Kalimantan, yang juga dikenal sebagai Neofelis diardi borneensis. Kucing ini sering dijumpai di wilayah perbukitan Sumatra dan dataran rendah Kalimantan.
Meskipun menyerupai leopard, macan dahan Kalimantan memiliki tubuh yang tiga kali lebih besar dari kucing biasa, dengan berat mencapai 15-30 kilogram. Sayangnya, hewan istimewa ini terancam punah karena dampak dari deforestasi dan perburuan liar, seperti dilaporkan oleh Animal Diversity.
Dikenal juga sebagai Borneo bay cat, kucing merah tersebar di Pulau Kalimantan. Kucing ini memiliki bulu oranye kemerahan dengan corak " M" di dahi.
Borneo bay cat mendiami bagian pedalaman hutan, sehingga menemukan kucing ini dapat dianggap sebagai suatu keajaiban. Menurut IUCN Red List, jumlah Borneo bay cat di alam liar hanya sekitar 2.200 ekor. Meskipun demikian, kepunahan mereka teramcam karena adanya kelanjutan deforestasi di hutan Kalimantan.
Kucing kuwuk atau nama ilmiahnya Prionailurus bengalensis. Kucing ini dapat ditemukan di berbagai negara di Asia, termasuk Indonesia, di mana mereka banyak tersebar di Sumatra, Jawa, Bali, dan Kalimantan.
Fisiknya hampir serupa dengan kucing domestik, namun kucing kuwuk memiliki ciri khas pada corak bulunya yang bergaris seperti macan. Menurut IUCN Red List, kucing kuwuk sebenarnya masuk dalam kategori " least-concern," yang artinya mereka tidak dianggap sebagai hewan yang memerlukan perlindungan khusus.
Harimau Sumatera, salah satu hewan paling terancam punah di Indonesia. Menurut data dari WWF, populasi mereka hanya mencapai 400 ekor di habitat alaminya.
Harimau Sumatera seringkali menjadi target pemburuan untuk mendapatkan bulunya.
Beberapa oknum yang tidak bertanggung jawab bahkan membunuh harimau ini hanya untuk kesenangan semata.
Ancaman lain yang dihadapi oleh harimau Sumatera adalah konversi hutan menjadi lahan pertanian dan pemukiman. Oleh karena itu, habitat harimau Sumatra semakin terancam dan terdesak.
Spesies ini merupakan satu-satunya jenis harimau di dunia. Jika harimau Sumatera punah, kehadiran mereka tidak akan lagi ada di Bumi ini. Upaya untuk menjaga kelangsungan hidup harimau Sumatera yaitu dengan mendirikan kawasan konservasi alam dan melindungi habitat si sang " raja hutan"
Kucing batu sering dikenal dengan marbled cat, yaitu merujuk pada pola garis-garis abstrak dan bertutul. Dalam hal penampilan fisik, mereka hampir tidak dapat dibedakan dari kucing domestik.
Karena keberadaannya yang jarang terlihat, menghitung jumlah populasi kucing batu menjadi suatu hal yang sulit. Laporan Diversitas Hewan menyatakan bahwa sekitar 10.000 kucing batu hidup di alam liar. Tidak ada bukti tentang perburuan atau perdagangan ilegal bulu kucing batu.
Nama ilmiah untuk kucing emas Asia adalah Catopuma temminckii. Mereka diberi nama demikian karena memiliki bulu cokelat keemasan yang mencolok.
Kucing lebih mirip dengan anak harimau daripada kucing domestik ini tersebar di berbagai wilayah Asia, seperti Thailand, Vietnam, India, Tiongkok dan juga menghuni Pulau Sumatra di Indonesia. Namun, disayangkan, sejak tahun 2008, kucing emas Asia telah terdaftar sebagai spesies yang terancam punah dalam daftar IUCN Red List.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN