Detik-Detik Rudolf Senyum-Senyum Usai Bunuh Icha di Apartemen, Begini Reka Adegannya

Reporter : Nabila Hanum
Kamis, 8 Desember 2022 14:00
Detik-Detik Rudolf Senyum-Senyum Usai Bunuh Icha di Apartemen, Begini Reka Adegannya
Berikut fakta-fakta rekonstruksi pembunuhan Icha yang dirangkum Kamis, 8 Desember 2022

Dream - Kasus pembunuhan Ade Yunia Rizabani alias Icha (36) oleh temannya, Christian Rudolf Tobing (36), masih bergulir.

Polisi merekonstruksi adegan pembunuhan Icha untuk mencari kesesuaian keterangan pada berita acara pemeriksaan (BAP) dengan kondisi di lokasi pembunuhan.

Rekonstruksi digelar penyidik Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, pada Rabu 7 Desember 2022 di tiga lokasi, yakni di tempat kejadian perkara (TKP) Apartemen Green Pramuka, Jakarta Pusat, dan di Polda Metro Jaya yang merepresentasikan TKP pembuangan mayat di kolong Tol Becakayu, Bekasi.

Rudolf Tobing membunuh Icha di Apartemen Green Pramuka pada Senin 17 Oktober 2022. Jasad Icha dibungkus kantong sampah warna hitam lalu dibuang di kolong Tol Becakayu, Bekasi.

Pembunuhan yang dilakukan Rudolf Tobing sempat menyorot perhatian publik. Pasalnya, tersangka Rudolf Tobing tertangkap kamera pengawas sempat senyam-senyum usai membunuh Icha.

Momen ketika Rudolf Tobing senyam-senyum itu terjadi saat dirinya mengangkut jasad Icha menggunakan troli di lift apartemen.

Berikut fakta-fakta rekonstruksi pembunuhan Icha yang dirangkum Kamis, 8 Desember 2022.

1 dari 7 halaman

90 Adegan Rekontruksi

Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya, AKBP Panjiyoga. mengatakan, dalam proses rekonstruksi, Rudolf memperagakan sebanyak 90 adegan yang dilakukan di tiga tempat. Salah satu tempat rekonstruksi menggunakan lokasi pengganti.

" Total adegan adalah 90 adegan di mana ada 26 adegan dilakukan di tempat pengganti yakni di Polda Metro Jaya. Sedangkan ini 61 adegan di TKP yaitu di kamar, di lobby (Apartemen Green Pramuka), dan 3 TKP di tol becakayu," ujar Panji kepada wartawan di Apartemen Green Pramuka.

Panji menjelaskan, seluruh adegan tersangka sesuai keterangan dan barang bukti yang sudah dikantongi. Sehingga tidak ada temuan baru yang didapatkan.

2 dari 7 halaman

Persiapan TKP

Rekonstruksi di apartemen dimulai dengan adegan Rudolf menerima kunci unit kamar apartemen pada 17 Oktober 2022 yang sebelumnya sudah dipesan pada 14 Oktober 2022.

Dilanjutkan dengan adegan Rudolf naik lift apartemen yang sudah membawa sebuah troli berwarna merah dengan beberapa tas miliknya dan langsung masuk ke dalam kamar.

Tak ingin rencana pembunuhannnya terkuak, Rudolf sempat memeriksa seisi ruangan apartemen untuk memastikan tidak ada CCTV yang terpasang.

" Tersangka menyalakan lampu senter hp dan mengecek tiap ruangan untuk memastikan tidak ada CCTV di kamar apartemen," ujar salah seorang penyidik yang memandu rekonstruksi.

Merasa sudah aman, Rudolf pun menunggu waktu yang dijanjikan untuk menjemput Icha pada 17 Oktober sekitar pukul 11.30 WIB di Kencana Tower, Meruya Ilir, Jakarta Barat.

3 dari 7 halaman

'Jebakan' Konten Podcast

Reka adegan pun berlanjut dengan kedatangan Rudolf bersama Icha di unit apartemen yang sudah dipesan. Di sana mereka sempet berbincang mengenai podcast yang sudah disepakati.

Pembahasan mengenai podcast itu diperbincangkannya pada hari yang sama saat Rudolf sudah memesan apartemen yang menjadi lokasi eksekusi.

Namun sebelum membuat podcast, Rudolf ingin membuat sebuah konten video promosi. Lantaran tersangka sempat mengiming-imingi ada pihak sponsor dalam podcast mereka.

" Tersangka sempat berbincang dahulu untuk membuat sebuah video promosi dari kalung energi itu, video tersebut berupa Icha yang diikat tali ties lalu Rudolf tertawa tapi Icha bisa melepas tali seakan-akan berkat kalung energi," ujar penyidik.

Lantas Icha mengiyakan permintaan Rudolf bahkan tidak merasa curiga meskipun dirinya diminta diikat dengan tali ties.

4 dari 7 halaman

Ikat Kaki dan Tangan Korban

Pada reka adegan yang diinstruksikan, keduanya tampak melakukan sesi latihan terlebebih dahulu sambil mencoba merekam dengan ponsel milik Rudolf. Kaki dan tangan Icha yang sempat diikat juga sudah dilepas.

Merasa sudah sesuai dengan ekspektasi, pria dengan badan gempal itu lantas mulai melancarkan aksinya.

Ia sempat mengikat kembali tali ties ke kaki dan tangan korban. Meskipun Icha masih beranggapan bahwa akan dimulainya membuat konten video.

" Tersangka kembali mengikat korban di bagian kaki dan kedua tangan dibelakankan dengan tali ties, lalu tersangka mengatakan 'sebenernya podcast itu enggak ada tau, soal duit dari sponsor juga enggak ada' lalu korban menjawab 'apaan sih lo enggak lucu tahu enggak'," jelas penyidik.

Mengetahui hal itu korban langsung marah dan meminta agar ikatannya dilepaskan.

" Tersangka menampar Ica dengan tangan kanan dan berkata 'diam' dan Ica langsung diam, lalu tersangka mengutarakan semua unek-unek yang mengganjal," ujarnya.

5 dari 7 halaman

Minta Transfer Uang

Cekcok pun tak terelakkan, hingga akhirnya Rudolf meminta kepada Icha untuk mentransfer uang sebesar Rp19 juta kepadanya. Dengan alasan eror, transaksi akhirnya batal terjadi.

Tepat sebelum Rudolf meminta agar ditansferkan dari rekening Icha, ia melepaskan seluruh ikatan Icha.

Setelahnya, Rudolf menanyakan apabila dirinya melepas Icha apakah akan melapor ke pihak polisi. Icha hanya merespons dengan menggelengkan kepala yang mengartikan tidak akan melapor.

6 dari 7 halaman

Sempat Ragu

Meskipun sudah mendapatkan jawaban, Rudolf tampak tidak percaya dan kembali mengikat korban dengan tali ties dan menyumpal mulut korban dengan lakban.

Dengan alasan ingin menenangkan diri, pelaku sempat merenungkan dirinya sejenak dan mulai membunuh Icha dengan cara mencekik hingga tewas.

Untuk memastikan korban betul-betul tidak bernyawa, Rudolf memeriksa nafas jenazah korban dengan menempelkan jarinya ke bagian hidung jenazah.

Setelah menghabisi nyawa korban, Rudolf langsung bergegas ke bawah kolong tol Becakayu pada malam hari untuk membuang jenazah yang sudah bungkus kantong plastik hitam.

7 dari 7 halaman

Hasil Tes Kejiwaan

Penyidik mengaku telah mengantongi hasil tes kejiwaan terhadap Rudolf. Sebelumnya, Rudolf diduga memiliki gangguan jiwa sehingga tega membunuh teman sendiri.

" Jadi hasil tes kejiwaan yang kami lakukan selama 14 hari di Rumah Sakit Polri menyatakan bahwa tersangka ini tidak ada gangguan jiwa ataupun sikap yang sadis gitu," papar Panjiyoga.