Sumber: South China Morning Post
Dream - Seorang pria kembali ke pangkuan keluarga kandungnya setelah diculik selama seperempat abad. Pria Cina ini diculik saat masih berusia 2 tahun dan meninggalkan keluarga angkatnya di usia 27 tahun.
Mengutip South China Morning Post, pria yang sempat diculik dan diadopsi keluarga miliarder ini menemukan orang tua kandungnya. Nasib beruntung juga mendekatinya karena keluarga aslinya ternyata berasal dari kalangan multimiliuner.
Pemuda ini bakal menjadi orang kaya karena ayah kandung telah berjanji akan menyerahkan bisnis keluarga kepadanya.
Setelah kembali bersama dengan orang tua kandungnya, Mei Zhiqiang dijuluki sebagai " Fu'erdai yang lahir alami" , atau " generasi kedua yang kaya" dan " tuan muda yang diculik" oleh media sosial Tiongkok.
Dalam sebuah wawancara dengan situs berita Vhina Jiupai News yang dirilis pada 3 Februari, Mei buka suara terkait alasannya memilih kembali kepada keluarga kandungnya.
”Uang tidak bisa membeli kebahagiaan,” ungkapnya.
Kejadian ini bermula pada tahun 1997 saat Mei yang masih berusia 28 bulan diculik ketika bermain di luar rumahnya, di provinsi Yunnan, Tiongkok Barat Daya.
Mei Xianhua dan Pan Chang'e, kedua orangtua Mei yang merupakan pekerja migran dari provinsi Jiangxi di Tiongkok Timur, terlihat panik ketika putranya diketahui telah menghilang.
Mereka mulai mencari keberadaan sang anak namun hampir putus asa setelah upaya pencarian selama dua dekade tak kunjung membuahkan hasil. Sang ayah bahkan mengatakan mereka seperti dua orang gila selama mencari anaknya itu.
Namun pencarian keduanya berakhir bahagia saat Du Xiaohua, yang merupakan seorang temannya, juga sedang melakukan pencarian puteranya yang diculik 12 tahun lalu.
Dia membantu kedua orangtua Mei mencocokkan DNA dengan seorang pemuda yang saat itu masih tinggal bersama orangtua angkatnya di Provinsi Fujian, Tenggara China.
Sebelum diadopsi oleh keluarga miliarder, Mei mengaku sempat ditinggalkan karena dianggap terlalu kurus dan kecil oleh sebuah keluarga yang membelinya dari sang penculik.
Di keluarga angkatnya, ia tumbuh bersama seorang adik laki-laki dan dua kakak perempuan yang merupakan anak kandung dari orangtua angkatnya. Selama itu pula Mei merasa dirinya bukan anak kandung dari keluarga tersebut.
Mei juga tidak menempuh pendudukan universitas karena memutuskan langsung bekerja setelah lulus sekolah menengah. Kala itu Mei bekerja di rumah sakit milik orangtua angkatnya yang memang punya keyakinan belajar tidak ada gunanya.
Di pihak lain, ayah kandung Mei menceritakan keluarganya tidak akan pernah bisa merayakan Festival Musim Semi dengan menyenangkan semenjak kehilangan Mei. Perasaan yang sama melanda seluruh keluarga besar yang selalu merayakan ulang tahun tanpa kehadiran Mei.
Perasaan itu juga terlihat ketika tak satupun dari anggota keluarga yang memakan kue ulang tahun Mei karena merasa terlalu sedih.
Meski hilang selama 25 tahun, orangtua Mei membeli sebuah rumah karena yakin putranya akan kembali suatu hari nanti.
Diketahu, saat ini Mei bekerja untuk bisnis di perusahaan perlengkapan hotel milik orangtua kandungnya.
Orangtua Mei yang kini telah dewasa mengatakan akan mengajarkan putra sulungnya tentang cara menjalankan bisnis dan menyerahkan perusahaan itu kepadanya.
“ Tidak peduli seberapa kaya mereka, cinta mereka berbeda dari kita, cinta orang tua kandung,” ungkap Mei kepada Jiupai News.
Meskipun terpisah selama lebih dari dua dekade, Mei mengaku tidak sama sekali merasa asing dengan keluarga kandungnya. Hal ini karena ia bisa merasakan cinta kedua orangtuanya untuknya.
Di masa depan, Mei ingin menjalani kehidupan biasa yang sederhana. Adapun ia menerima wawancara ini karena ingin menarik perhatian keluarga lain yang masih mencari anak mereka yang diculik.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR