Ridwan Kamil Dan Rizky (Foto: Instagram @ridwankamil)
Dream - Seragam sekolah memang terdengar sepele, namun tak semua anak bisa membelinya. Cerita ini barangkali bisa menjadi bahan renungan yang membuat kita lebih bersyukur karena dengan mudah membeli seragam.
Kisah itu datang dari Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, yang baru-baru ini berjumpa dengan seorang anak Sekolah Dasar (SD) bernama Rizky. Bocah kelas enam itu sering dirundung oleh teman-temannya hanya karena seragamnya lusuh dan tak diganti hingga bertahun-tahun.
Padahal, seragamnya lusuh bukan karena tak mau berganti seragam. Menurut Ridwan Kamil, Rizky belum mampu membeli seragam.
“ Karena seragamnya betahun-tahun tidak pernah ganti dan lusuh. Dan orangtuanya tidak mampu membelikan baju daerah dan batik sekolah sehingga sering dikucilkan teman sekelasnya,” tulis Ridwan dalam unggahan Instagram @ridwankamil.
Apalagi, ayah Rizky sudah lama terkena PHK oleh perusahaan ekspedisi. Ridwan Kamil pun mengundang Rizky dan keluarga ke Gedung Sate, kantor dinasnya.
“ Difasilitasi oleh @jabarquickresponse kemarin mereka saya undang ke gedung Sate. Rizky saya beri seragam dan perlengkapan sekolah, dan ayahnya kami beri pekerjaan agar bisa kembali mandiri untuk menafkahi keluarganya,” ungkap Ridwan.
Aksi bully itu juga dibenarkan oleh Rizky. “ Gimana kata si pembully teh?” tanya Ridwan.
“ Katanya pindah aja ke kelas 1 lagi. Bajunya udah gitu kaya gembel,” ungkap Rizky.
Ridwan pun berpesan kepada para guru untuk memberantas bully di sekolah-sekolah. Menurutnya, seharusnya sekolah dapat menjadi tempat belajar yang aman dan nyaman untuk anak-anak.
“ Saya sendiri adalah korban bully waktu masih kecil di sekolah. Butuh waktu panjang untuk memulihkan trauma itu,” ujarnya.
View this post on Instagram
Dream - Kisah pilu dialami bocah SD bernama Iqbal. Dia dikeluarkan dari barisan gerak jalan hanya gara-gara pakaian putihnya sudah menguning.
Dalam unggahan video akun Instagram @sayaphati, Iqbal tertangkap kamera sedang menepi bersama ayahnya, yang memangkunya. Sementara, kawan-kawannya berada di jalan untuk melakukan gerak jalan dengan kemeja putih yang masih kinclong.
Dalam video itu, Iqbal disebut telah diusir dari barisan gerak jalan lantaran bajunya yang sudah lusuh. “ Dikeluarkan dari barisan gerak jalan gara-gara bajunya kuning (lusuh).”
Entah siapa yang mengusir bocah itu, yang jelas si pengunggah video bersama timnya memberikan bantuan untuk Iqbal berupa seragam sekolah yang baru.
Dalam keterangan yang dituliskan, kondisi seragam Iqbal yang sudah lusuh bukan tanpa alasan, keadaan ekonomilah yang tidak memungkinkan Iqbal membeli seragam baru.
© Dream
“ Dan cerita yg kita dapat dari keluarga. Yang ternyata hidup dalam kondisi terbatas,” tulis @sayaphati.
Anak ini bernama lengkap A. Muh. Iqbal. Usianya baru 11 tahun dan sedang duduk di kelas 5 SD. Diketahui Iqbal berasal dari Kabupaten Bone. Ayahnya hanyalah seorang petani dengan penghasilan yang terbatas.
“ Ayahnya bernama A. Muh. Alwi bekerja sebagai buruh tani dengan penghasilannya hanya berdasarkan hasil panennya. Ibunya seorang ibu rumah tangga,” lanjutnya.
Ketika dimintai keterangan, Iqbal membenarkan bahwa dia dikeluarkan dari barisan karena bajunya sudah usang. Malangnya, bocah ini sampai menangis.
“ Pada hari itu, Adik Iqbal membenarkan bahwa dirinya menangis dikeluarkan dari barisan karena bajunya sudah usang / berubah warna kuning,” ujarnya.
“ Entah apa maksud Tuhan dibalik kejadian ini tapi yang pasti kita bisa tahu kehidupan anak ini kenapa bisa sampai memakai baju sekolah itu saja. Bukan karena tidak mau beli tapi emang kondisi yg tidak memukinkannya,” lanjut keterangan postingan.
Dalam video yang lain, terlihat Iqbal begitu bahagia ketika diberi seragam baru yang memancarkan warna putih cerah seperti teman-temannya.
“ Waktu iqbal dapat hadiah ini, dia bahagia banget,” tulisnya.
Video ini lantas dibanjiri komentar warganet yang mewek berjamaah dan tidak tega melihat Iqbal dan ayahnya.
" Ihh apaan sih sekolahannya, gitu bangett Ya Allah gk tega liat adik sama bapaknya 😭."
" Dari rumah sudah ada niat yang besar, sampai di lapangan di putuskan oleh kenyataan 🥲."
" Hati ayahnya pasti ikut terluka."
" Kasian jg ama bapaknya ya Allah sedih bgt tatapannya, jdi inget bapakku."
" Ko hati aku sakit ya liat begini...aku memikirkan bagaimana hati si ade ama bpk nya...aku yg liat aja sedih bgt dihati😢😢."
" Bisa2nya😡 padal sragam adiknya udh rapih dan lengkap. G compang camping😭."
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN