Ustaz Abdul Somad Tak Bisa Masuk Singapura Karena Alasan Sering Memberikan Ceramah Berisi Hal-hal Ekstrem
Dream - Ustad Abdul Somad (UAS) membantah tuduhan pihak Singapura yang menuding isi ceramahnya berisi hal-hal ekstrem. Bantahan itu sebagai jawaban atas alasan Singapura yang tak mengizinkan UAS masuk ke negaranya.
Jawaban UAS disampaikan saat diundang dalam wawancara eksklusif Refly Harun yang ditayangkan melalui kanal Youtubenya. Ia mengatakan tuduhan terkait isi ceramah ekstrem sudah ada diklarifikasinya melalui jejaring Youtube.
" Tentang masalah-masalah kontroversial yang pernah ditujukan ke saya semuanya sudah diklarifikasi. Tinggal tulis saja di youtube 'klarifikasi UAS'. Setelah itu tulis masalahnya," kata UAS dalam video di kanal Youtube, Refly Harun.
Soal isi ceramah tindakan bom bunuh diri yang dipersoalkan Singapura, UAS menyatakan konteks ucapannya saat itu dalam kaitan perang antara Palestina dan Israel. UAS menyebut semua ucapannya memiliki dasar yang kuat.
" Masalah tentang martir bunuh diri. Itu konteks di Palestina ketika tentara Palestina tidak punya alat apa pun untuk membalas serangan Israel dan itu bukan pendapat saya," ujarnya.
Dia menegaskan isi ceramah yang disampaikan itu hanya menjawab pertanyaan dari salah seorang jemaah. Sebagai seorang intelektual, kata UAS, sudah menjadi kewajibannya menjelaskan tentang ajaran agama kepada para jemaahnya.
UAS juga menjelaskan kontroversi soal patung berisi jinnya. Dia mengatakan pendapatnya itu berlandaskan pada hadis nabi. Malaikat, sebut UAS, tak akan masuk ke rumah yang terdapat patung.
Sambil mengutip sebuah hadist, UAS menjelaskan jika malaikat tidak akan pernah masuk ke dalam sebuah rumah yang menyimpan patung di dalamnya.
" Bukan malaikat itu takut. Dia tidak mau kotor. Itulah maka di rumah orang Islam tak boleh ada patung," ungkap dia.
Sementara terkait labelisasi kafir, ulama asal Riau itu mengatakan kata tersebut adalah istilah dalam ajaran Islam yang bermakna ingkar dan tidak percaya dengan Nabi Muhammad SAW sebagai rasul Allah. Istilah itu tidak tidak mungkin dihilangkan karena sudah ada dan disebut dalam Islam.
" Kafir itu artinya ingkar. Itu adalah istilah dalam agama, agama kita. Masak kita hilangkan istilah-istilah agama hanya karena tidak mau orang lain tersinggung," ujarnya.
UAS memastikan tidak akan berhenti berceramah meskipun peristiwa di Singapura kembali terulang. Dia tak masalah jika dinilai sebagai ekstremis karena isi ceramah yang disampaikannya.
" Nanti kalau ada negara melarang orang ceramah yang mengatakan babi haram, khamar haram, nanti bisa aja keluar peraturan, 'Anda tidak boleh, kenapa? Karena mengatakan khamar haram, karena kita suka minum khamar'," katanya.
UAS menegaskan jika isi ceramah yang disampaikannya selama ini hanya berisi ajaran dari agama Islam. Dia juga takkan pernah berhenti mengajar sebagai visiting profesor di Universiti Islam Sultan Sharif Ali karena kebijakan pelarangan dari Singapura itu.
UAS menekankan bahwa dirinya adalah pengajar dan senantiasa memegang prinsip tidak boleh bicara sembarangan karena statusnya tersebut.
" Saya mendapat honoris causa dari University Islam Internasional Antar Bangsa Selangor, Malaysia. Dan saya sarjana, saya pendidik, dosen. Saya bukan orang yang ngomong sembarangan," katanya.
Advertisement
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik