

Dream – Setiap manusia mempunya jumlah waktu yang sama dalam sehari yaitu 24 jam. Di waktu-waktu tersebut, kita beraktivitas dari pagi hingga petang hari sebagai sebuah ibadah dengan tujuan mencari kehidupan yang diberkahi.
Saat mengawali aktivitas di pagi hari sebaiknya kita membiasakan berdoa agar setiap langkah senantiasa diberkahi.
Ketika selesai beraktivitas di petang hari, kita menutupnya juga dengan memanjatkan doa.
Doa di pagi dan petang hari adalah sumber kekuatan yang harus diyakini bisa mendatangkan keajaiban yang terkadang tak pernah diduga oleh mereka yang rutin mengerjakannya.
Membaca doa pagi dan petang merupakan ikhtiar seorang Muslim untuk mengharapkan kebaikan selama beraktivitas.
Doa pagi dan petang hari biasanya berisi permohonan agar urusan dan pekerjaan yang akan dan sudah dilakukan senantiasa selalu diberikan kemudahan oleh Allah SWT.
Sebagai sebuah ibadah, amalan doa pagi dan petang sudah pasti menyimpan banyak keutamaan bagi yang rutin melakukannya.
Dengan memanjatkan permohonan kepada Allah SWT, kita meyakini akan adanya perlindungan dari gangguan setan saat menjalani aktivitas tersebut.
(Quran Surat Al-A’raf ayat 200–201)
أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ
A‘ūdzu bi kalimātillāhit tāmmāti min syarri mā khalaq.
Artinya: “Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan ciptaan-Nya.” (HR Muslim dan Ibnu Sinni)
اللَّهُمَّ إِنِّي أَصْبَحْتُ أَشْهَدُكَ وَأَشْهَدُ حَمَلَةَ عَرْشِكَ وَمَلَائِكَتَكَ وَجَمِيْعَ خَلْقِكَ أَنَّكَ أَنْتَ اللهُ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُكَ وَرَسُولُكَ
Allāhumma innī ashbahtu asyhaduka wa asyhadu hamalata ‘arsyika wa malā’ikatika wa jamī‘a khalqika annaka antallāhul ladzī lā ilāha illā anta, wa anna Muhammadan ‘abduka wa rasūluk.
Artinya: “Tuhanku, aku berpagi hari, aku menyaksikan-Mu dan menyaksikan malaikat penanggung arasy, malaikat-Mu, dan semua makhluk-Mu bahwa Kau adalah Allah, tiada tuhan selain-Mu, dan Muhammad adalah hamba dan rasul-Mu.” (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi)
اللَّهُمَّ فَاطِرَ السَمَوَاتِ وَالأَرْضِ، عَالِمَ الغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ رَبَّ كُلِّ شَيْءٍ وَمَلِيْكَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ نَفْسِيْ وَشَرِّ الشَّيْطَانِ وَشِرْكِهِ
Allāhumma fāthiras smāwāti wal ardhi, ‘ālimal ghaibi was syahādah, rabba kulli syai’in wa malīkah, asyhadi an lā ilāha illā anta. A‘ūdzu bika min syarri nafsī wa syarris syathāni wa syirkih.
“Tuhanku, pencipta langit dan bumi, yang mengetahui hal yang ghaib dan nyata, tuhan dan penguasa segala sesuatu. Aku bersaksi tiada tuhan selain Kau. Aku berlindung kepada-Mua dari kejahatan nafsuku, kejahatan setan dan sekutunya.” (HR Abu Dawud dan At-Turmudzi)
بِسْمِ اللهِ الَّذِي لَا يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ
Bismillāhil ladzī lā yadhurru ma‘as mihī syai’un fil ardhi wa lā fis samā’i wa huas samī‘ul ‘alīm.
Artinya: “Dengan nama Allah, Zat yang apa pun di bumi dan di langit tidak mudharat dengan asma-Nya. Dia mahadengar dan mahatahu.” (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi)
اللَّهُمَّ إِنِّي أَصْبَحْتُ أَشْهَدُكَ وَأَشْهَدُ حَمَلَةَ عَرْشِكَ وَمَلَائِكَتَكَ وَجَمِيْعَ خَلْقِكَ أَنَّكَ أَنْتَ اللهُ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُكَ وَرَسُولُكَ
Allāhumma innī ashbahtu asyhaduka wa asyhadu hamalata ‘arsyika wa malā’ikatika wa jamī‘a khalqika annaka antallāhul ladzī lā ilāha illā anta, wa anna Muhammadan ‘abduka wa rasūluk.
Artinya: “Tuhanku, aku berpagi hari, aku menyaksikan-Mu dan menyaksikan malaikat penanggung arasy, malaikat-Mu, dan semua makhluk-Mu bahwa Kau adalah Allah, tiada tuhan selain-Mu, dan Muhammad adalah hamba dan rasul-Mu.” (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi)
اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ. أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ. أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ. وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ. فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلَّا أَنْتَ
Allahumma anta rabbii laa ilaaha illa anta khalaqtanii wa anaa ‘abduka wa anaa ‘alaa ‘ahdika. Wa wa’dika maastatha’tu a’uudzubika min syarrimaa shana’tu abuu-u laka bini’matika ‘alayya. Wa abu-u bidzanbii faaghfirlii fainnahu laa yaghfirudz dzunuuba illaa anta.
Artinya:
"Ya Allah, Engkaulah Tuhanku tiada tuhan selain Engkau yang menciptakan aku. Dan aku adalah hamba-Mu, dan aku akan setia pada janjiku kepada-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan yang aku perbuat. Kuakui segala nikmat-Mu atasku dan aku akui segala dosaku. Maka ampunilah aku karena sesungguhnya tidak ada yang bisa mengampuni dosa kecuali Engkau."
Baca doa pagi dan petang untuk mengawali dan mengakhiri aktivitas harian!
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengamalkan doa sehari-hari sangat dianjurkan supaya aktivitas pada hari itu diberi kelancaran.
Baca SelengkapnyaTerdapat tiga amalan sunnah pagi hari sebelum aktivitas yang bisa mendatangkan keberkahan.
Baca SelengkapnyaKetika membaca doa di pagi hari agar diberi kelancaran harus disertai keyakinan bahwa Allah akan mengabulkan permintaan hamba-Nya.
Baca SelengkapnyaDoa sebelum bekerja ini juga sebagai permohonan agar rezeki mengalir deras dan dilimpahi keberkahan.
Baca SelengkapnyaDoa pagar diri diamalkan sebagai bentuk upaya memohon perlindungan kepada Allah dari berbagai macam gangguan baik jin maupun manusia.
Baca SelengkapnyaNadya cukup aktif di media sosial membagikan setiap aktivitasnya.
Baca SelengkapnyaPenampilan Pedangdut Bebizie semakin cantik menawan. Kini sibuk terjun ke dunia politik.
Baca Selengkapnya