Ilustrasi Membaca Doa Taubat Nabi Yunus. (Foto: Freepik.com)
Dream - Berdoa merupakan bentuk ikhtiar manusia untuk memohon pertolongan kepada Sang Pencipta. Selain itu, berdoa menjadi sarana untuk bertaubat serta memohon ampunan kepada-Nya.
BACA JUGA: Doa taubat, tata cara melakukannya
Nabi Yunus A.S pernah memanjatkan doa taubat yang hingga kini diikuti oleh kaum Muslim. Doa Nabi Yunus ini dibaca ketika beliau berada di dalam perut ikan paus.
Di dalam perut ikan yang sangat besar itu, Nabi Yunus menyesali perbuatannya dan memohon ampun kepada Allah SWT. Beliau juga memohon agar dikeluarkan hidup-hidup dari perut ikan tersebut agar bisa kembali melanjutkan perintah Allah SWT untuk mengajak seluruh umatnya ikut beriman.
Doa Nabi Yunus saat dalam perut ikan tersebut menjadi doa untuk bertaubat dan memohon ampunan kepada Allah SWT. Doa taubat Nabi Yunus termasuk doa yang mustajab apabila dipanjatkan dengan sungguh-sungguh. Yuk, simak bacaan doa taubat Nabi Yunus berikut ini, dilengkapi keutamaan, manfaat dan cara bertaubat dengan taubatan nasuha.
Berdoa juga merupakan bentuk pengharapan manusia kepada Tuhan. Sebagai makhluk religius, manusia tidak bisa terlepas dari sandaran tertinggi yaitu Allah subhanahu wata’ala.
Doa taubat Nabi Yunus dalam perut ikan ini diyakini sebagai salah satu permohonan agar Allah membantu mengeluarkan kita dari kesulitan. Doa taubat Nabi Yunus ini telah diabadikan dalam Alquran Surat Al-Anbiya ayat 87. Berikut bacaan bunyi doa taubat Nabi Yunus:
لَّآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنْتَ سُبْحٰنَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظّٰلِمِيْنَ ۚ
Lailaha illa Anta subhanaka inni kuntu minadhdhalimin.
Artinya:
" Tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim."
Doa taubat Nabi Yunus tersebut memiliki keutamaan dan manfaat yang luar biasa. Doa ini merupakan bentuk pengakuan manusia atas dosa-dosa dan kezaliman yang dilakukan sekaligus mengakui kekuasaan Allah.
Di antara keutamaan membaca doa taubat Nabi Yunus adalah sebagai berikut:
Selain untuk memohon ampun, doa taubat Nabi Yunus juga memiliki manfaat lain yang tak kalah menarik. Ketika umat Muslim dilanda kesulitan dan musibah, kiranya boleh membaca doa Nabi Yunus tersebut agar dimudahkan segala urusannya.
Manfaat doa Nabi Yunus dalam perut ikan paus ini juga telah disebutkan Rasulullah SAW dalam hadisnya.
" Doa Dzun Nuun (Nabi Yunus) ketika ia berdoa dalam perut ikan paus adalah ‘Laa ilaaha illaa anta, subhaanaka, innii kuntu minadz dzaalimiin’. Sesungguhnya tidaklah seorang muslim berdoa dengannya dalam suatu masalah, melainkan Allah kabulkan baginya.” (HR. Tirmidzi)
Meskipun manusia melakukan banyak dosa hingga menyekutukannya, namun Allah merupakan Tuhan yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Allah akan tetap mengampuni dosa bagi manusia yang mau bertaubat secara taubatan nasuha. Selain memanjatkan doa taubat Nabi Yunus, kamu juga perlu memerhatikan cara-cara bertaubat nasuha berikut ini:
Cara bertaubat yang pertama adalah dengan melakukan evaluasi diri. Umat muslim perlu melakukan penghayatan dan merenungkan dosa-dosa yang dilakukannya selama ini di hadapan Allah.
Tanpa perenungan akan kesalahan diri, manusia tidak akan menemukan apa dosa yang diperbuatnya selama ini. Evaluasi diri dilakukan secara mendalam, sehingga bisa menyadari kebenaran dan kesalahan diri, dan hidayah Allah kepada manusia akan mulai turun dan terungkap karena manusia dalam kondisi yang insyaf.
Cara bertaubat selanjutnya adalah dengan mengakui kesalahannya selama ini, kemudian meminta ampunan kepada Allah. Mengakui kesalahan berarti mengakui atas hasil dari evaluasi diri atau apa yang disampaikan oleh orang lain kepada kita atas perbuatan buruk.
Kesalahan kepada siapapun perlu disadari sehingga manusia bisa memohon ampun serta tidak akan mengulangi kesalahannya.
Umat Islam yang bertaubat secara taubatan nasuha akan melakukannya dengan posisi berserah diri kepada Allah SWT. Pengakuan kesalahan ini merupakan langkah awal untuk melakukan taubatan nasuha.
Setelah mengakui kesalahan, cara bertaubat selanjutnya adalah dengan memperbaiki kesalahan atau kekeliruan dalam dirinya. Inilah yang membuktikan apakah ia bertaubat dengan sungguh-sungguh ataukah tidak.
Jika niat bertaubat secara taubatan nasuha, maka perlu melakukan eprbaikan, menjauhi dosa, dan berusaha memperbaiki perbuatannya baik dirinya maupun kepada orang lain.
Manusia yang mengakui kesalahan tapi tidak memperbaiki keadaan, sejatinya dalam posisi yang tidak bersungguh-sungguh dalam bertaubat. Allah menilai bukan hanya dari niat, namun juga amalan baik yang konsisten.
Selanjutnya, memohon ampunan kepada Allah dengan sholat taubat dan berdoa penuh harap. Manusia perlu memohon ampun setiap waktu atas kesalahan dan dosa yang disengaja maupun tidak disengaja.
Sebab manusia tidak bisa memastikan kapan ia berdosa dan berpahala, karena perhitungan tersebut hanyalah Allah yang bisa menilainya. Maka dianjurkan untuk memohon ampun setiap saat dan menyadari terus kesalahan yang diperbuat. Allah Maha Pengampun dan Penyayang, maka memohon ampunlah kamu smeua kepada Allah dengan sungguh-sungguh.
Orang yang beriman merupakan orang yang senantiasa menjadikan rukun iman dan rukun islam sebagai pondasi hidupnya. Manusia bisa mengetahui dan merasakan manfaat beriman kepada Allah tanpa meragukannya kembali.
Maka orang yang beriman akan senantiasa menjaga dirinya dengan bertaubat dan tidak akan mengulang dosa yang telah dilakukannya.
Allah berjanji akan mengampuni dosa manusia jika mereka mau memohon ampun kepada-Nya. Alalh akan menghapus dosa-dosanya dengan syarat mereka yang bertaubat merupakan orang yang dalam keadaan beriman.
Sementara orang yang tidak dalam kondisi beriman, belum tentu akan diterima pertaubatannya. Itulah fungsi iman kepada Allah Swt yang seringkali dilalaikan manusia.
Cara bertaubat selanjutnya adalah tidak mengulangi kesalahan atau dosa yang telah dilakukan. Taubatan nasuha adalah taubat yang bersungguh-sungguh dan melakukan kesalahan bukan karena disengaja melainkan karena khilaf atau ketidaktahuan.
Karena orang beriman tidak akan melaksanakan hal-hal yang dilarang Allah secara sengaja. Taubatnya akan diterima oleh Allah asalkan tidak akan dilakukan lagi perbuatan dosa itu.
Cara bertaubat yang tidak boleh dilakukan adalah dilakukan sebelum ajal. Sebelum ajal menjemput, alangkah baiknya kita sebagai muslim bertaubat setiap waktu dengan menyadari kesalahan yang diperbuat.
“ Dan tidalkah taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan hingga datang ajal kepada seseorang di antara mereka, barulah ia mengatakan, ‘Sesungguhnya saya bertaubat sekarang.’ Dan tidak pula diterima taubat orang-orang yang mati sedang mereka dalam keadaan kafir. Bagi orang-orang itu telah Kami sediakan siksa yang pedih.” (QS. An-Nisa: 18).
Setelah mengetahui bagaimana cara melakukan taubat nasuha, sahabat Dream juga perlu mengetahui apa saja syarat-syarat dalam melakukan taubat nasuha. Dengan memenuhi syarat-syarat tersebut, insya Allah taubat yang kamu lakukan bisa diterima Allah SWT. Berikut adalah beberapa syarat taubat nasuha yang perlu sahabat Dream perhatikan:
Syarat yang pertama adalah ikhlas. Yakni benar-benar berasal dari lubuk hati yang paling dalam tanpa adanya motif tertentu. Dalam artian motif tersebut misalnya saja ingin minta dikasihani, sebagai pencitraan, dan sebagainya.
Syarat yang kedua adalah menyesal. Menyesal ini pun juga berasal dari hati yang paling dalam, yakni menyadari akan kesalahan yang dilakukannya. Jadi, ketika sudah menyesal, maka ketika ada kesempatan untuk bisa melakukan kesalahan itu, orang tersebut tidak akan mengulanginya kembali.
Ketika seseorang bertaubat, maka juga harus berjanji untuk tidak akan mengulangi perbuatan yang sama lagi. Mungkin bagi seseorang yang sudah terbiasa melakukan hal yang dilarang Allah SWT, akan kesulitan untuk melepaskannya. Namun, jika kamu benar-benar niat bertaubat, maka kamu akan berusaha keras untuk tidak melakukannya lagi.
Syarat taubat nasuha yang keempat adalah berhenti secara total dari melakukan perbuatan dosa tersebut. Meskipun seseorang masih melakukannya, tetapi tidak sebanyak yang biasanya, maka hal itu belum bisa dikatakan sebagai taubat.
Syarat berikutnya adalah membayar ganti rugi. Yakni memenuhi hak-hak untuk orang yang memang berhak mendapatkannya atau mereka melepaskan haknya itu.
Syarat melakukan taubat nasuha adalah dilakukan sebelum ajal menjemput. Dalam artian ketika orang yang melakukan taubat dalam kondisi masih hidup di dunia. Hal ini seperti sabda Nabi Muhammad saw berikut:
“ Sesungguhnya Allah akan menerima taubat seorang hamba-Nya selama belum tercabut nyawanya.” (HR. At-Tirmidzi)
Syarat bertaubat sesuai ajaran Islam adalah sebelum matahari terbit dari barat. Hal ini pun dijelaskan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Muslim berikut:
“ Orang yang bertaubat sebelum matahari terbit dari tempat terbenamnya, maka Allah akan memberinya taubat.” (HR. Muslim)
Syarat selanjutnya adalah dengan istighfar. Istighfar sendiri adalah berzikir dengan tujuan untuk memohon ampun kepada Allah SWT atas segala dosa yang pernah dilakukan.
Syarat taubat nasuha yang terakhir adalah melakukan sholat taubat. Sholat taubat adalah sholat sunah yang dikerjakan sebanyak dua rakaat.
Itulah penjelasan tentang doa taubat Nabi Yunus dan cara bertaubat kepada Allah Swt. Jika mau bertaubat, maka lakukan cara-cara di atas dengan penuh harap agar Allah mengampuni dosa-dosa yang telah dilakukan. (mut)
Advertisement
Menkeu Lapor Kinerja APBN Triwulan III 2025, Pendapatan Negara Capai Rp1,8 Triliun
Sukses Turunkan 15 Kg, Ini Rahasia Diet Jihyo TWICE
Aksi Putri Yogyakarta Main Roller Skate Bareng Putranya, Seru Banget!
Berkemah Makin Seru Bareng Komunitas Camper Van Indonesia
Bunga Bangkai di Kebun Raya Ini Dicuri, Polisi Langsung Turun Tangan
Tolak Utang Kereta Cepat Whoosh Rp116 T Dibayar APBN, Menkeu Purbaya Sentil Pemasukan Danantara
Momen Pilu Kakek Pengumpul Rongsokan Pingsan Usai Uang Rp70 Juta Habis Dilalap Api
Saatnya Barudak Bandung Jadi Shine & Unstoppable di Yamaha Youth Community Got Talent 2025
Sabilulungan Mendunia, Diremix DJ Australia Bikin `Pecah` Klub di Perth
Menkeu Lapor Kinerja APBN Triwulan III 2025, Pendapatan Negara Capai Rp1,8 Triliun