Ilustrasi Makan Bersama. (Foto: Shutterstock.com)
Dream – Ketika berkunjung ke rumah saudara, kerabat, tetangga, bahkan teman, seringkali kita mendapat suguhan dari tuan rumah. Hidangan berupa minuman, camilan, hingga makanan berat kerap kita dapati.
Tuan rumah pun mempersilakan kita untuk menikmati hidangan tersebut. Sebagi tamu, kita harus menikmati hidangan tersebut supaya tuan rumah merasa senang. Selain itu, kita juga harus menghormati niat baik dari si empunya rumah.
Nah, ketika dihidangkan makanan atau minuman, kita sebagai tamu hendaknya mendoakan tuan rumah agar diberi keberkahan dan kelancaran rezeki.
Namun bagaimana bacaan doa untuk orang yang menghidangkan makanan? Langsung saja simak informasi selengkapnya berikut ini lengkap dengan etika makan yang perlu diperhatikan.
Membaca doa dalam kondisi apapun sangat dianjurkan dalam Islam. Termasuk ketika kita diberi hidangan makanan oleh seseorang. Doa dibaca sebagai rasa syukur sekaligus untuk mendoakan orang yang menghidangkan makanan tersebut.
Berdasarkan hadis riwayat Imam Muslim dari Abdullah bin Busr, dia bercerita:
Rasulullah SAW pernah singgah di rumah bapakku, maka kami suguhkan kepada beliau makanan dan adonan kurma gandum. Beliau pun memakannya. Kemudian disuguhkan kurma kering, beliau pun memakannya dan membuang biji dengan dua jari, telunjuk dan tengah. Kemudian disuguhkan minuman dan beliau meminumnya. Setelah itu, beliau letakkan ke samping kanannya. (Setelah hendak pergi), ayahku memohon kepada beliau sambil memegang kekang tunggangan beliau, ‘Berdoalah kepada Allah untuk kami. Kemudian Rasulullah SAW berdoa, ‘Allahumma barik lahum fima rozaqtahum waghfirlahum warhamhum.’
Berdasarkan riwayat di atas, begini bacaan doa untuk orang yang menghidangkan makanan:
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَهُمْ فِيمَا رَزَقْتَهُمْ، واغْفِرْ لَهُمْ، وارْحَمْهُمْ
Allahumma barik lahum fima rozaqtahum waghfirlahum warhamhum
Artinya: “ Ya Allah, berilah keberkahan atas apa yang engkau rezekikan pada mereka, ampunilah dan kasihanilah mereka.”
Selain itu, ada doa untuk memohon berkah kesehatan melalui makanan yang kita konsumsi. Berikut bacaan doa memohon kesehatan lewat makanan:
Bismillah khoirul asma-i lillahi fil ardli wa fis-sama-i la yadlurru ma'as mihi da-un. Allahummaj'al fihi barokatan wa syifa-an.
Artinya: " Dengan nama Allah, sebaik-baik nama bagi Allah di bumi dan di langit, tidak membahayakan bersama nama-Nya penyakit apa pun. Ya Allah jadikanlah padanya berkah dan kesembuhan."
Ketika berkunjung ke rumah orang lain, biasanya tuan rumah akan menyajikan suatu hidangan, baik hidangan ringan maupun berat. Tak terkecuali ketika bulan ramadhan dan kebetulan masuk waktu magrib. Maka untuk menjamu tamunya, seseorang akan memberikan hidangan yang baik sebagai amal ibadah.
Diceritakan dalam sebuah hadis bahwa suatu ketika Rasulullah SAW disuguhkan makanan oleh Sa’ad bin Ubadah. Pada saat itu beliau SAW mengucapkan:
أَفْطَرَ عِنْدَكُمُ الصَّائِمُونَ، وَأَكَلَ طَعَامَكُمُ الأَبْرَارُ، وَنَزَلَتْ عَلَيْكُمُ الْمَلائِكَةُ
Afthoro 'indakumush shoo-imuuna wa akala tho'amakumul abroor wa nazalat 'alaikumul malaa-ikah
Artinya: " Orang-orang yang berpuasa berbuka di tempat kalian, orang-orang yang baik menyantap makanan kalian dan malaikat pun mendoakan agar kalian mendapat rahmat." (HR. Abu Daud, Ibnu Majah dan Ahmad. Disahihkan Syaikh Al Albani)
Ketika Sahabat Dream berbuka puasa di rumah orang lain kemudian diberi hidangan, maka sebaiknya doakan tuan rumah supaya diberikan rezeki yang lancar dan keberkahan dalam hidupnya. Sebagai rasa terimakasih untuk tuan rumah, bacalah doa apabila berbuka di rumah orang lain berikut ini:
اللَّهُمَّ أَطْعِمْ مَنْ أَطْعَمَنِي وَاسْقِ مَنْ سَقَانِي
Allahuma ath’im man ath’ama-nii was-qi man–saqaa-nii
Artinya: “ Ya Allah, berilah makanan orang yang memberi aku makan dan berilah minum orang yang memberi aku minuman."
Ketika hendak makan, sebaiknya perhatikan etikanya. Terutama ketika kamu sedang makan di rumah orang lain atau di tempat umum. Berikut beberapa etika makan yang perlu kita pahami:
Etika makan ini sebenarnya sudah diajarkan oleh Rasulullah SAW. Beliau mengajarkan supaya kita berhenti makan sebelum kenyang. Hal ini penting diperhatikan, karena jika perut terlalu kekenyangan bisa menyebabkan rasa tidak nyaman. Bahkan bisa menyebabkan rasa sakit tertentu. Makan secukupnya lebih baik bagi kesehatan tubuh. Selain itu berat badan juga akan tetap terjada dan ideal.
Etika makan selanjutnya ialah mengambil makanan secukupnya. Anjuran berhenti makan sebelum kenyang ini berkaitan erat dengan porsi yang kita ambil. Supaya makanan tidak terbuang percuma, penting untuk mengambil makanan secukupnya.
Penyebab makanan terbuang sia-sia memang banyak faktor yang melatarbelakanginya. Sebisa mungkin kita membuat makanan yang disesuaikan dengan porsi orang yang akan mengonsumsinya, sehingga makanan tidak mubazir. Jika masih ada makanan yang layak, sebaiknya dibagikan ke orang lain yang kiranya membutuhkan.
Terkadang rasa makanan yang dihidangkan kurang sesuai dengan selera kita. Jika itu terjadi, sebaiknya kita tidak mencela makanan tersebut. Alih-alih mencela, sebaiknya kita mensyukuri segala nikmat yang telah dikirimkan Tuhan kepada kita.
Makanan akan terasa nikmat apabila kita memiliki kebijaksanaan dan pandangan luas dalam melihat makanan yang tersaji di meja makan.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN