Dream - Dua orang dilaporkan tertembak di dekat lokasi penyelenggaraan Pameran Kartun Muhammad di Garland, Dallas, Amerika Serikat pada Minggu, 3 Mei 2015 malam waktu setempat.
Dua orang yang belum diketahui identitasnya ditembak oleh kepolisian setempat usai melumpuhkan penjaga keamanan pameran.
Insiden ini bermula ketika dua orang tersebut mendatangi Culwell Event Center di Garland Utara. Keduanya lantas keluar dari mobil dan langsung menembaki lokasi diadakannya pameran kartun tersebut.
Polisi segera bertindak dan melakukan penembakan berlawanan. Dua orang tersebut berhasil tertembak.
" Pelaku pertama langsung tertembak, pelaku kedua terluka dan berusaha meraih ranselnya. Ia kemudian ditembak lagi," ujar Wali Kota Garland, Douglas Athas, dikutip dari CNN, Senin, 4 Mei 2015.
Identitas para pelaku belum dapat dirilis saat ini. Athas pun menyatakan ia belum mendapat informasi adanya keterlibatan pihak lain dalam insiden ini.
" Kami belum menemukan indikasi ada orang lain yang terlibat," katanya.
Usai insiden ini, lokasi penembakan disterilkan. FBI dan pejabat setempat melakukan penyidikan terhadap mobil yang digunakan pelaku untuk menemukan adanya bahan peledak lain.
Sementara itu, sejumlah penduduk yang berada di sekitar lokasi seperti di Walmart dievakuasi. Meski demikian, kepolisian setempat menyatakan tidak ada ancaman bagi kawasan sekitar.
Penyidikan akan kemungkinan ditemukannya bahan peledak berlangsung cukup lama. " Ini sangat lambat dan melelahkan," kata juru bicara kepolisian Garland, Joe Harn.
Pameran ini disponsori lembaga American Freedom Defense Initiative. Lembaga ini dikenal sebagai kelompok anti-Muslim oleh Southern Poverty Law Center.
Kelompok ini menggunakan fasilitas publik milik sekolah. Mereka diberikan izin oleh pihak pengelola lantaran menyebut acara itu untuk mendukung kampanye melawan Islamophobia.
Gelaran yang berlangsung pada Minggu malam tersebut mengundang sejumlah kartunis dari seluruh dunia dan meminta mereka mengirim gambar kartun Nabi Muhammad. Terdapat sedikitnya 350 gambar kartun yang dinilai dan pemenangnya akan mendapat hadiah sebesan 10.000 dolar Amerika, atau sekitar Rp129,2 juta.
Pameran tersebut dihadiri sebanyak 200 orang pengunjung. " Kebanyakan dari luar Amerika Serikat," kata Athas.
Pembuatan gambar sosok Nabi Muhammad merupakan tindakan terlarang, lantaran dapat berujung pada penghinaan. Tetapi, sejumlah kelompok memilih mengabaikan larangan tersebut dan berdalih hal itu sebagai bagian dari kebebasan berekspresi.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN