Dulu Dicemooh, Sekarang Rumah Apung Buatan Kakek Ini Selamat Dari Banjir
Dream - Seperti Indonesia, dalam beberapa bulan terakhir, sebagian wilayah Malaysia diguyur hujan yang menyebabkan banjir di mana-mana.
Hal ini tentu menyulitkan warga yang rumahnya kebanjiran akibat hujan yang melanda wilayah mereka.
Namun seorang kakek bernama A. Bakar Che Ahmad ini malah santai meski banjir besar menerjang desanya.
Pasalnya, dia sudah mengantisipasinya dengan cerdas meski pada awalnya banyak warga desanya yang menertawakan dan menganggapnya gila.
Dikutip dari OhMyMedia, beberapa bulan lalu Che Ahmad mendapat cemooh dari sebagian netizen saat mengunggah videonya membangun rumah anti-banjirnya.
Netizen menertawakan dan menganggap usaha Che Ahmad sia-sia. Waktu itu, Che Ahmad merekam dirinya sedang membangun rumah apung untuk menghadapi musim hujan.
Pria berusia 67 tahun itu melakukan inovasi selepas dia dan istrinya, Fatimah Salleh, mendapati rumah lamanya semakin usang karena kebanjiran saban tahun.
Sebagian rumah mereka saat itu banyak yang lapuk dan hancur karena sering terendam air banjir yang selalu datang di desa mereka tiap kali musim hujan.
Apalagi, rumah Che Ahmad tersebut sebagian besar terbuat dari kayu papan, yang merupakan ciri khas rumah tradisional orang Melayu.
Namun sebelum musim hujan datang tahun ini, Che Ahmad sudah memikirkan cara agar rumahnya tidak lagi ditenggelamkan banjir.
Pria asal Terengganu itu pun membangun rumah baru. Rumah itu masih terbuat dari kayu seperti tempat tinggal lamanya.
Namun kali ini rumah Che Ahmad tidak menjejak tanah, tapi dibangun di atas tong plastik berjumlah 69 biji.
Tong-tong berukuran besar inilah yang nanti akan menjadi pelampung bagi rumah kayu sederhana milik Che Ahmad.
Menurut Che Ahmad dia telah menghabiskan dana sebesar 47.000 ringgit atau sekitar Rp165,3 juta untuk membangun rumah apung tersebut.
Kini, setelah banjir melanda desanya yang terletak di Kampung Tebak, Air Putih, Kemaman, mantan sopir truk ini pun tersenyum bangga dan bahagia.
Betapa tidak? Rumahnya selamat dari banjir karena bisa mengapung seperti layaknya sebuah perahu besar.
Tampak dalam video TikTok milik anaknya, rumah itu mengapung di dekat rumah lamanya yang sudah setengah hancur diterjang banjir tiap tahun.
Melalui video itu, sang anak menjelaskan rumah tersebut diikat pada dua tiang setinggi enam meter pada bagian kanan dan kirinya.
Hal itu dilakukan agar rumah apung tersebut tidak hanyut terbawa banjir. Selain memperhitungkan banyak faktor termasuk kecepatan arus air sebelum membangunnya.
Che Ahmad mengatakan bahwa rumah anti-banjirnya itu bisa tetap terapung meski air mencapai ketinggian lima meter.
Setelah video itu viral, banyak netizen yang malah kagum dengan usaha kreatif Che Ahmad dan anak-anaknya dalam mengatasi banjir di desanya.
" Dulu mereka tertawa, kini mereka sunyi sepi terdiam."
" Betapa uselessnya negara, sampai rakyat sendiri yg harus memikirkan cara sendiri untuk selamatkan rumah."
" Rumah ini pernah viral tetapi diejek oleh sebagian orang.....tp tengok hasilnya sekarang. Alhamdulillah."
" Rumah ni bisa jadi model atau contoh bagi mereka yang sering mengalami banjir. Terbaik pakcik."
Sumber: TikTok
@jimat_fishing2 Membalas kepada @jimat_fishing2 rumah kelong berjaya terapung.. semoga menjadi inspirasi pada org ramai...😊.. #rumahkelong #rumahterapung #berjaya #jimatfishing #zaliefishing #fyp #fypシ #fypシ゚viral #allahyangpunya ♬ bunyi asal - tututututu - Katak gemoy