Eks Utusan AS untuk Korut Jadi Nominasi Dubes AS di Indonesia

Reporter : Maulana Kautsar
Senin, 15 Juli 2019 11:00
Eks Utusan AS untuk Korut Jadi Nominasi Dubes AS di Indonesia
Punya banyak pengalaman di kawasan Asia Pasifik.

Dream - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menominasikan diplomat di Filipina, Sung Y Kim sebagai duta besar AS untuk Indonesia yang baru.

" Hari ini, Presiden Donald J Trump mengumumkan niatnya untuk menominasikan posisi penting di pemerintahannya. Sung Y. Kim dari California, akan menjadi Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh untuk Republik Indonesia," diwartakan Inquirer, Jumat, 12 Juli 2019.

Pengumuman itu muncul setelah laporan yang mengatakan Asisten Deputi Sekretaris Departemen Luar Negeri AS untuk Biro Operasi Konflik dan Stabilisasi, Mina Chang, dikabarkan terbang ke Washington DC. Mina dikabarkan akan jadi duta besar AS untuk Filipina.

 

1 dari 6 halaman

Siapa Sung?

Dilaporkan Liputan6.com, Sung Kim merupakan Dubes AS untuk Filipina yang ditunjuk Presiden Barack Obama.

Sung Kim lahir di Seoul pada 1960. Dia pernah menjabat sebagai Dubes AS untuk Korea Selatan pada 2011 hingga 2014.

Situs web Gedung Putih mengatakan, Sung Kim " adalah diplomat karier dari lingkungan Kementerian Luar Negeri AS."

" Sejarah luas Duta Besar Kim untuk pelayanan publik di Kementerian Luar Negeri, termasuk sebagai Duta Besar untuk Republik Korea (Korea Selatan), Utusan Khusus untuk Perundingan Enam Pihak, Direktur Kantor Urusan Korea, Perwakilan Khusus untuk Kebijakan Korea Utara, dan Wakil Asisten Menteri Luar Negeri di Biro Urusan Asia Timur dan Pasifik," kata Gedung Putih.

Sung Kim juga menjabat sebagai pejabat politik di Kedutaan Besar di Seoul, Korea Selatan; Tokyo, Jepang; dan Kuala Lumpur, Malaysia.

Ia memperoleh gelar sarjana dari University of Pennsylvania, gelar Juris Doctor-nya dari Loyola University Law School, dan Magister Hukum dari London School of Economics and Political Science.

" Duta Besar Sung Kim menerima Penghargaan Kehormatan Presiden Meritorious pada tahun 2018, dan dia berbicara bahasa Korea dan Jepang," lanjut Gedung Putih.

2 dari 6 halaman

Gagah Berani, Wanita Berdarah Indonesia Ini Pengawal Donald Trump

Dream - Sudah menjadi keharusan bagi presiden untuk dikawal oleh pasukan elit. Seperti halnya dengan Presiden Amerika Donald Trump. Menariknya, ada sosok wanita tangguh yang selalu mendampingi Trump.

Bagi orang Indonesia, sosok wanita ini menjadi perhatian karena dia dikabarkan keturunan orang Indonesia.

Alta Lauren Gunawan, nama wanita itu dikabarkan memiliki darah orang Indonesia dan kini menjadi salah satu anggota tim Secret Service, pasukan elit pengawal presiden Amerika Serikat.

Dilansir dari NBC News, Alta menjadi wanita Asia Amerika pertama yang bergabung ke dalam divisi tersebut.

" Ayah saya 100 persen orang Indonesia. Ibu saya berdarah campuran. Menjadi orang keturunan sangat luar biasa," ujar Alta.

Alta bangga bisa mewakili orang Asia untuk bertugas mengawal rombongan mobil Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Seperti diketahui, jumlah penduduk Asia di Amerika telah mengalami peningkatan cukup signifikan. Berdasarkan data Pew Research Center 2015, ada sekitar 20,4 juta orang Asia di Amerika Serikat pada 2015.

Jumlah tersebut meningkat tinggi dibandingkan posisi tahun 2000 lalu. Kala itu hanya ada 8 juta orang Asia di Amerika.

3 dari 6 halaman

Butuh Perjuangan Keras

Meski begitu, tak mudah bagi Alta untuk mencapai posisi yang didudukinya sekarang.

Wanita yang memiliki kecintaan terhadap sepeda motor itu hanya memiliki tinggi badan 162 sentimeter. Ia harus mengendarai sepeda motor yang beratnya tujuh kali lipat dari berat badan sendiri.

" Menjadi wanita di sebuah pekerjaan yang didominasi oleh pria itu sangat berat. Kita dituntut bisa melakukan apa yang mereka (lelaki) lakukan," ujarnya.

Alta Lauren Gunawan telah menjalani masa pelatihan selama dua pekan untuk menjalankan tugas sebagai anggota Secret Service.

Tak hanya bersepeda motor, Alta juga harus mengawasi kondisi di sekitar Presiden Trump mulai dari pejalan kaki, pengendara sepeda hingga ancaman tak terduga.

4 dari 6 halaman

Cerita Sukes Wanita Indonesia `Taklukkan` Alibaba

Dream – Di dunia e-commerce, kamu pernah mendengar Alibaba Group. Ya, raksasa teknologi besutan Jack Ma ini menjadi perusahaan yang paling diincar oleh para pencari kerja di Tiongkok, berdasarkan LinkedIn China.

Tak mudah untuk bisa menembus menjadi pegawai di perusahaan ini. Ada sederet proses yang rumit yang harus diikuti oleh kandidat agar bisa menjadi pegawai Alibaba.

Dikutip dari keterangan tertulis Alibaba, Senin 15 April 2019, seorang karyawati Alibaba, Fitriyani Burki, mengaku menjadi bagian perusahaan ini tidaklah mudah. Seminggu usai memasukkan resume, dia menjalani tiga tahapan wawancara dan tes tertulis.

Pada wawancara pertama, dia harus meyakinkan pihak HRD. Lalu, dia dipertemukan oleh team leader di posisi yang akan ditempatkan. Kemudian, berlanjut ke tes tertulis.

Setelah lolos, masih ada lagi wawancara dengan direktur Alibaba.

“ Alhamdulillah, saya diterima,” kata Fitri.

Perempuan berusia 36 tahun ini bergabung di Alibaba sejak 2014. Kala itu, dia melihat lowongan AliExpress untuk menangani konsumen AliExpress di Indonesia. Sebelum bergabung dengan perusahaan ini, lulusan S-1 Universitas Hasanudin Makassar itu bekerja di perusahaan multinasional sebagai senior process executive di P&G dan channel specialist group di Cisco.

“ Awalnya saya ingin tantangan baru juga suasana baru setelah empat tahun bekerja di perusahaan sebelumnya. Mendengar banyak cerita tentang besarnya tantangan bekerja di Alibaba, saya berpikir inilah tantangan yang selama ini saya cari,” kata perempuan kelahiran Makassar, Sulawesi Selatan itu.

Fitri jatuh hati kepada perusahaan itu, selain sebagai perusahaan global dan perusahaan paling diidamkan, dia mengagumi dan terinspirasi oleh Jack Ma. Perjalanan Alibaba, kata dia, bagaimana cerita seribu satu malam yang menyerukan “ open sesame” untuk membuka pintu yang berisi harta karun. Perusahaan ini dinilai bisa memberikan kesempatan ekonomi bagi masyarakat.

“ Saya percaya dengan menjadi bagian Alibaba, bias memberikan kontribusi positif,” kata dia.

5 dari 6 halaman

Tak Punya Pengalaman di E-commerce

Sebenarnya, Fitri tak mengantongi pengalaman dan latar belakang e-commerce kala itu. Sebelum melamar ke Alibaba, wanita ini belajar e-commerce kepada teman-temannya yang sudah terjun ke dunia bisnis perdagangan elektronik.

“ Aku belajar kurang lebih selama dua minggu, sebelum memasukkan lamaran,” kata dia.

Sekadar informasi, pada 2014, Fitri bergabung di AliExpress sebagai lead AliExpress service strategy. Lalu, dia pindah ke tim customer experience transformation. Kini, dia bekerja sebagai brand and social media specialist AliExpress. Sehari-hari, dia bekerja sebagai analis brand equity melalu media sosial.

Kerja kerasnya berbuah penghargaan pada 2017. Wanita ini menerima dua penghargaan sekaligus dari Alibaba Group sebagai the best motivator skala service department dan skala business unit AliExpress.

6 dari 6 halaman

Apa Modalnya?

Fitri mengatakan dia bermodal keahliannya di media sosial serta keterampilan multi bahasa, yaitu bahasa Indonesia, Inggris dan Mandari. Wanita pemegang ijazah diploma Bahasa Mandarin dari Xiamen University ini juga belajar budaya di beberapa Negara untuk membaca pola perilaku pengguna.

“ Karena posisi awal saya terkait langsung dengan pasar di Indonesia, sosok saya sebagai orang asli Indonesia juga menjadi faktor yang penting,” kata dia.

Fitri mengatakan karyawan harus punya keunikan, determinasi, serta kultur dan nilai-nilai perusahaan yang sesuai. Tak hanya itu, diperlukan juga daya juang serta adaptasi yang tinggi untuk bisa bekerja di perusahaan raksasa dan hidup di negeri asing.

“ Saya bisa bilang bahwa Alibaba merupakan perusahaan yang sangat unik,” kata dia.

Misalnya, memanggil teman sekantor dengan “ tong xue” yang berarti teman sekelas. Panggilan ini diterapkan karena semua bagian Alibaba sedang menimba ilmu atau belajar, seperti belajar di kelas.

“ Kedua, salah satu nilai yang diterapkan adalah “ Embrace Change”, artinya kita harus selalu siap menghadapi segala macam perubahan dan di setiap perubahan, kita belajar untuk beradaptasi dan berprestasi,” kata dia.(Sah)

Beri Komentar