Fakta Presiden Uni Afrika Tolak Jokowi Sebagai Presiden

Reporter : Maulana Kautsar
Selasa, 2 Juli 2019 08:01
Fakta Presiden Uni Afrika Tolak Jokowi Sebagai Presiden
Benarkah ada penolakan?

Dream - Seorang pria berjenggot lebat sedang berdiri di podium. Namanya disebut sebagai Admiral General Aladeen.

Dengan taggar #faktaterkini #pemilu2019, foto itu diunggah akun Facebook, Erul Owe Imam, @diah.s.dealova. Dalam foto itu tertuang kalimat yang menyebut bahwa pria tersebut merupakan presiden Uni Afrika.

 

Unggahan hoaks penolakan Jokowi sebagai presiden terpilih (Foto: Turnbackhoax)

Unggahan hoaks penolakan Jokowi sebagai presiden terpilih (Foto: Turnbackhoax)

Begini narasinya,

Dikutip dari ABNews.com dan Liputan6.co.id, pada hari Jumat waktu Amerika, Presiden Uni Afrika, Al A'id E'in Al Wadiyah bin Haffaz Al Wadiyah berpidato di depan para delegasi dunia di PBB meminta agar seluruh negara menolak Jokowi sebagai presiden Indonesia. Beliau mengatakan, takut kalau Indonesia seperti negara Afrika yang dijajah China kalau Jokowi yang menjadi presiden. Beliau menginginkan agar Prabowo menjadi presiden agar Indonesia lebih maju dan makmur. Beliau siap mengeluarkan US$69 dollar untuk membantu pemenangan Prabowo di MK. Amin Yarobbalallamin.

Unggahan itu muncul di Fans Page Facebook Anies Basawedan dan Sandiaga Uno Presiden RI 2024, Senin, 24 Juli 2019.

 

1 dari 5 halaman

Penjelasan Hoaks

Benarkah demikian?

Turnbackhoax yang menelusuri unggahan itu menyebut sejumlah fakta yang keliru. Foto yang diunggah tersebut merupakan salah satu potongan dari film The Dictator (2012) yang diproduksi Four by Two Films dan didistribusikan Paramount Picture.

Sosok General Aladeen tersebut diperankan aktor Sacha Baron Cohen.

Sementara itu, nama A'id E’in Al Wadiyah bin Haffaz Al Wadiyah yang disebut sebagai Presiden Uni Afrika, juga tidak benar. Uni Afrika merupakan organisasi yang terdiri dari 55 negara Afrika yang didirikan pada Juli 2002.

Uni Afrika sendiri tidak dipimpin oleh seorang presiden, melainkan Ketua Uni Afrika yakni Abdul Fattah as-Sisi dari Mesir.

Unggahan ini pun dikategorikan sebagai misleading content.

2 dari 5 halaman

Aktor Film Dewasa Jepang Terseret 2 Hoaks Sidang Pilpres di MK

Dream - Sidang perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) tinggal menunggu hasil. Selama sidang bergulir, muncul sejumlah hoaks yang menyeret aktor film dewasa Jepang, Shigeo Tukoda.

Dikutip dari laman turnbackhoax, Shigeo Tukoda `dilibatkan` dalam dua hoaks. Pertama disebut sebagai ahli kungfu.

Pada foto yang diunggah akun Facebook, Faridha Tus Sa'adah, foto Shigeo Tukoda yang terlihat bersama dua wanita disandingkan dengan pengacara Tim Kampanye Nasional (TKN), I Wayan Sudirta.

Foto itu diberi keterangan yang menyebut seolah-olah ahli kungfu. " Gile loe Ndro. Tukang kungfu, diajak ke MK oleh cukong 01," ujar akun tersebut.

Kabar palsu yang beredar di Facebook(turnbackhoax.id)

Kabar palsu yang beredar di Facebook (turnbackhoax.id)

3 dari 5 halaman

Jadi Profesor

Kabar palsu yang beredar di Facebook(turnbackhoax.id)

Kabar palsu yang beredar di Facebook (turnbackhoax.id)

Sementara itu, hoaks ke dua mengenai analisis Profesor Tokuda. Dalam foto tersebut, Shigeo yang memakai jas membawa kertas bertulis huruf kanji.

Menurut laman turnbackhoax, tulisan itu dalam latin berbunyi: Prabowo wa Dikku o motte imasen. Artinya, Prabowo tidak punya penis, bukan `Prabowo Harimau Perkasa yang Belum bangkit` seperti ditulis akun Facebook Reza Ananta.

Adapun, foto Shigeo yang beredar tampaknya dibeli dari Getty Image.

Kabar bohong itu ditulis Reza Ananta di grup Prabowo Subianto Presiden RI 2019-2024.

4 dari 5 halaman

Viral Kabar Ahok Ketua Tim Pembangunan Ibu Kota Baru, Moeldoko: Super Hoaks

Dream - Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko membantah kabar mengenai penunjukan mantan gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang akan menjadi Ketua Tim Percepatan Pembangunan Ibu Kota Baru.

" Hoaks, super hoaks," kata Moeldoko, dikutip dari Merdeka.com, Rabu, 12 Juni 2019.

Berita posisi baru Ahok yang akan memimpin pembangunan ibu kota  baru Indonesia itu muncul dalam pesan berantai di platform perpesanan, WhatsApp.

Untuk meyakinkan masyarakat, si pembuat informasi menyebutkan jika Ahok akan dilantik menjadi usai sengketa Pemilihan Presiden (Pilpres) yang tengah ditangani Mahkamah Konstitusi.

Tak hanya itu, pesan berantai juga mengatasnamakan pengacara senior dan Dubes Indonesia untuk Norwegia, Todung Mulya Lubis.

5 dari 5 halaman

Ini Pesan Berantainya

Berikut isi pesan berantai tersebut,

" Pengacara Todung Mulia Lubis skrg jd Dubes utk Norwegia
Kabar berhembus dr Istana Negara bhw Basuki Tjahaya Purnama akan diangkat sbg Ketua Tim Percepatan Pembangunan Ibu Kota Baru NKRI, pelantikan akan dilakukan akhir July setelah sengketa pilpres usai & MK menetapkan pemenang...Sejujurnya saya bnr2 gembira mendengar info ini kr sjk merebak informasi mengenai pemindahan Ibu Kota saya berulang x mengatakan hanya Ahok yg pas mnjd pemimpinnya dlm pelaksanaan gagasan tsb...Bravo BTP, saya selalu mendukung & bangga terhadapmu, jasa2mu bagi Indonesia khususnya Jakarta adalah bukti nyata yg tk terbantahkan."

Beri Komentar