Fantastis! Uang Kertas 'Gopek' Dijual Puluhan Juta

Reporter : Annisa Mutiara Asharini
Kamis, 31 Desember 2020 14:27
Fantastis! Uang Kertas 'Gopek' Dijual Puluhan Juta
Uang bergambar orang utan ini telah mencapai nilai puluhan juta di tangan kolektor.

Dream - Uang tak hanya digunakan sebagai alat transaksi. Banyak orang menganggapnya sebagai benda koleksi. Uang kuno yang sudah ditarik dari peredaran justru menjadi incaran para kolektor.

Salah satu yang tengah menjadi sorotan adalah uang kertas Rp500 rupiah berwarna hijau dengan gambar orang utan. Uang tersebut banyak diperjualbelikan di sejumlah marketplace.

Harganya pun bervariatif, mulai dari ratusan ribu hingga puluhan juta per lembar. Baru-baru ini ada juga yang menjual uang tersebut seharga Rp50 juta.

Uang Kertas

Uang kertas cetakan tahun 1996 itu dijual dalam kondisi sedikit terlipat rapih di bagian tengah. Warnanya masih terlihat mulus dan belum memudar.

Sementara itu, Bank Indonesia (BI) telah menutup layanan penukaran untuk 6 pecahan uang rupiah. Yaitu uang kertas pecahan Rp500 dan Rp100 tahun emisi 1968, pecahan Rp5.000 dan Rp1.000 tahun emisi Rp 1975 serta uang pecahan Rp500 dan Rp100 tahun emisi 1977.

Kemudian ada 4 pecahan mata uang rupiah yang akan berakhir masa penukarannya pada 30 April 2025 mendatang, yaitu uang Rp10.000 emisi 1979, Rp5.000 emisi 1980, Rp1.000 emisi 1980, dan Rp5.000 emisi 1982.

1 dari 8 halaman

Heboh Video Uang Rp94 Juta Berhamburan di Jalan Raya Bali

Dream - Sebuah video viral memperlihatkan uang kertas berhamburan di jalan. Uang-uang itu tercecer di antara mobil-mobil yang berhenti.

Dalam video itu terlihat sejumlah pria sedang sibuk mengumpulkan uang-uang tersebut. Mereka dengan cekatan meraup uang kertas itu.

Heboh Video Uang Rp94 Juta Berhamburan di Jalan Raya Bali

Dalam video itu pula terdengar suara wanita yang meminta tolong dari kejauhan. " Tolong pak," demikian suara yyang terdengar dari kejauhan tersebut.

" Itu minta tolong pak," demikian suara perempuan yang membuat rekaman itu dari dalam mobil.

Menurut akun Instagram @ndorobeii yang mengunggah video itu, rekaman tersebut diambil dari daerah Bedugul, Baturiti, Jalan Raya Singaraja, Denpasar, Bali.

2 dari 8 halaman

Polisi menyelidiki video tersebut. Saat ini, polisi sedang mepastikan lokasi kejadian sebab berdasarkan video yang viral dan laporan warga ada perbedaan lokasi.

Berdasarkan video yang viral uang tercecer ditemukan di Jl Denpasar-Singaraja. Tetapi menurut laporan warga kejadian itu di wilayah Banjar Abianbalung, Tabanan Bali.

Kapolsek Baturiti, AKP Fachmi Hamdani, mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Sabtu 19 Desember 2020. Di hari yang sama, ada warga melapor uangnya senilai Rp94.188.000 terjatuh, tepatnya pukul 09.30 Wita.

" Ada melapor ke kita, kita terima pelaporannya kita kembangkan. Kita cari saksi, kita konstruksikan dan memang saksi membenarkan uang jatuh," kata Fachmi, dikutip dari merdeka.com.

3 dari 8 halaman

Saat itu, pelapor bernama Kadek Redi Areni bersama anaknya, Putu Suci Septiani, berangkat dari rumah di kawasan Kabupaten Buleleng, Bali, menggunakan motor menuju Denpasar. Uang itu dia simpan di tas warna hitam.

Uang itu ada di tas ransel yang dibawa anaknya dan akan disetor ke sebuah perusahaan di Kabupaten Badung, Bali.

Pukul 11.00 Wita, pelapor berhenti di wilayah Bedugul dan anak korban mengambil topi dari dalam tas tersebut.

Namun, anak pelapor lupa menutup atau mengunci kembali tas gendong itu. Mereka kembali melanjutkan perjalanan menuju Denpasar.

4 dari 8 halaman

Setibanya, di wilayah Banjar Abianluang, Desa Baturiti, Kecamatan Baturiti, pelapor disalip truk warna merah. Sopir truk itu menyampaikan pada pelapor bahwa uang di dalam tas telah berjatuhan di jalan.

" Mendengar pemberitahuan dari sopir truk itu, pelapor kemudian berhenti dan mengecek isi tasnya dan ternyata benar uang yang ada di dalam tas sudah tidak ada lagi," imbuh Fachmi.

Pelapor pun berbalik arah dengan maksud mengecek uangnya yang terjatuh di jalanan. Namun, sudah tidak menemukan uangnya tercecer Pelapor itu shock dan lemas tetapi ditolong oleh warga Banjar Abianluang bernama Bapak Lina.

" Kemudian, karena panik pelapor langsung menuju kantor perusahaannya di daerah Darmasaba Luluk Badung, untuk melaporkan kejadian itu kepada perusahaannya. Namun, saran dari perusahaannya agar pelapor melaporkan kejadian itu ke Polsek Baturiti. Untuk kerugian Rp 94.188.000," jelas Fachmi.

5 dari 8 halaman

Setelah dilakukan pengembangan dan penyelidikan, kata Fachmi, uang itu ada yang diikat karet ada yang tidak.

" Tidak semata-mata Rp94.188.000 juta itu terburai semua, tidak. Itu ada uang perusahaan Rp63 juta. Sisanya Rp 30 jutaan itu punyanya pribadi (korban) jadi bukan semua punyanya perusahaan," ujarnya.

Pelapor adalah seorang sales makanan dan akan menyetor uang itu lalu berangkat dari Buleleng ke Denpasar ke perusahaannya. Karena, ada sistem di perusahaannya jika bank tutup seperti hari Sabtu boleh disetorkan secara kas.

" Karena, selama Kamis dia rutin menyetor lewat bank tapi kebetulan itu hari Sabtu bank itu tutup. Akhirnya, dia inisiatif bersama anaknya menyetor uang hasil kumpulan itu ke perusahaan, di perjalanan inilah kejadian itu terjadi," ujar Fachmi.

6 dari 8 halaman

Fachmi menambahkan, awalnya uang itu dipegang sama si pelapor. Namun saat di perjalanan mereka sempat membeli buah dan mengisi BBM.

" Kemudian (tas itu) dipegang sama si anak dan di sekitar shortcut kilometer (Bedugul), dia (anaknya) mau mengambil topi karena sempat selfi dan sebagainya. Kemudian, (anaknya) lupa menutup resleting itu tas, si tas ini dalam posisi terbuka digendong di belakang itu," ungkap Fachmi.

Artinya, kata Fachmi, pengendara di jalan itu sangat banyak. Lalu-lalang. " Kita, juga tidak tahu dari mana karena ini jalan utama yang jelas uang itu hilang tercecer karena terjatuh," ujarnya.

Namun, dari pengakuan pelapor memang ada beberapa warga yang mengembalikan uang yang tercecer sebesar Rp 700 ribu, ada yang Rp 200 ribu yang dikumpulkan karena melihat si korban kembali ke TKP.

" Namun tidak banyak, kurang lebih Rp2.480.000. (Yang masih hilang) sekitar Rp93 jutaan kurang lebih. Yang jelas uang perusahaan itu Rp 93 juta yang harus disetor," tutur Fachmi.

Polisi juga meminta keterangan perusahaan makanan yang akan mendapat setoran uang tersebut. Dari perusahaan itu, polisi mendapat keterangan bahwa pelapor yang kehilangan uang selama ini punya rekam jejak yang bagus.

" Kita, juga tanya perusahaan tidak ada dia (korban) cacat atau mungkin pernah membikin pelanggaran atau bikin kasus, tidak ada. Jadi pelapor selaku korban juga berinisiatif mengembalikan uangnya," ujar Fachmi.

7 dari 8 halaman

Sementara, terkait video yang beredar, polisi belum bisa memastikan karena tempat kejadian berbeda. " Kami, belum bisa memastikan di mana proses itu. Saya agak curiga juga video itu uangnya terburainya. Padahal, bentuk bundelan sisanya itu yang terbang-terbang itu," ujarnya.

Selain itu, dari berdasarkan keterangan saksi-saksi belum ada yang menyebut truk yang berhenti tapi di keterangan saksi itu tidak menyebut truk tapi menyebutkan pikap warna hitam.

" Kami tidak bisa memastikan, kami baru dapat ini videonya pagi ini. Terus juga kita tidak tau TKP-nya, karena ada pengakuan itu ada pickup yang berhenti. Berdasarkan hasil saksi belum ada yang menyebut truk yang berhenti, memang iya truk yang menghentikan ibu itu memberi tau uang itu terjatuh. Tapi di keterangan saksi itu tidak menyebut truk tapi menyebutkan pikap hitam yang berhenti. Jadi belum berani (memastikan)," ujarnya.

8 dari 8 halaman
Beri Komentar