Anggi Piliang, Prajurit TNI. (Foto: Instagram@maidion691)
Dream – Belakangan nama seorang prajurit Anggi Piliang menjadi perhatian publik. Usai melalui perjuangan panjang untuk masuk menjadi anggota TNI, akhirnya ia berhasil lolos seleksi.
Bahkan tak jarang ia gagal seleksi Pendidikan militer. Namun perjuangannya itu kini membuahkan hasil yang membanggakan.
Meskipun dulu kerap dihina dan mendapat hujatan pedas dari orang lain, kini Anggi mampu membuktikan bahwa dirinya layak menjadi prajurit TNI.
Memakai seragam loreng khas prajurit TNI, Anggi Piliang kerap membagikan potret di media sosial.
Seperti apa kira-kira potretnya? Yuk intip potret gagah Anggi Piliang usai berhasil masuk TNI, seperti dikutip dari Instagram @maidion691.

Melalui postingan di Instagram pribadinya, Anggi tampak kerap membagikan potret dirinya saat berseragam TNI. Dengan seragam loreng ia terlihat sangat gagah dan berwibawa.
Tentu saja bukan hal yang mudah bagi Anggi untuk bisa menjadi bagian dari prajurit TNI. Melalui kanal YouTubenya, ia mengaku empat kali gagal dalam seleksi masuk jadi tentara.

Meskipun empat kali gagal seleksi masuk tentara, namun Anggi mengaku tidak pernah menyerah. Ia selalu berusaha dan terus mencoba mewujudkan mimpinya.
Melalui keterangannya di sebuah postingan, Anggi kerap menuliskan kalimat-kalimat positif yang bisa menginspirasi generasi muda supaya tidak mudah menyerah mengejar cita-cita mereka.
“ Dari keberhasilan yang besar, dimulai dari sebuah MIMPI dan langkah kecil. Orang selalu bilang ‘jangan bermimpi terlalu tinggi’. Kalau bagi saya, saya akan selalu bermimpi karena mimpi itu gratis. Tapi saya akan selalu mulai dari satu langkah kecil. Dan sekarang saya baru mulai,” tulis Anggi dalam keterangan fotonya.

Perjuangannya untuk masuk sebagai prajurit TNI dimulai sejak ia lulus dari bangku Sekolah Menengah Akhir (SMA). Di percobaan pertamanya, ia gagal di seleksi pertama.
Tak ambil pusing, ia lantas tetap bangkit dan memperbaiki kesalahan untuk mendaftar di tahun berikutnya. Di tahun berikutnya, rupanya ia tetap dinayatakan gagal saat seleksi.
" Yang gagal itu cuma saya doang. Semuanya itu lanjut ke tahap selanjutnya. Jadi saya pulang, itu saya naik travel ya. Kesalahan saya kemarin saya perbaiki, saya mulai lari, dan saya mulai belajar juga. Nah terus saya daftar bintara lagi, semuanya sudah saya perbaiki tahun 2016 dan itu ternyata masih gagal. Itu karena postur, disangka tangan saya patah," cerita Anggi, dikutip dari Youtube Anggi Piliang (3/32021).

Dikarenakan berkali-kali gagal seleksi menjadi prajurit, Anggi mengaku bahwa ia sempat mendapatkan ejekan dari orang-orang di sekitarnya. Namun, hal tersebut tetap tak mematahkan semangatnya.

Pada tahun 2017, ia memutuskan untuk mengikuti seleksi kembali. Kala itu, ia berniat untuk menjadikan seleksi tersebut sebagai percobaan terakhirnya.
" Saya tidak tahu, saya cuma berharap mukjizat ini saja satu. Saya percaya akan mukjizat-Mu, kalau seandainya ini rezeki saya, Engkau permudahkanlah jalan saya untuk menjadi seorang tentara. Saya tidak minta gajinya, saya pengen menjadi seorang tentara yang mengabdi kepada negara," ceritanya.

Di percobaan terakhirnya itu, ia pun akhirnya dinyatakan lolos dan mengikuti pendidikan untuk menjadi prajurit tentara Angkatan Darat (AD).
Advertisement
3,5 Miliar Data Akun WhatsApp Berpotensi Bocor, Peneliti Ungkap Celah Serius di Sistem Keamanan

Status Tanggap Darurat Semeru Diperpanjang, Pemerintah Lumajang Fokus pada Keselamatan Warga

Gubernur Papua Angkat Suara Soal Ibu Hamil Meninggal Usai Ditolak 4 Rumah Sakit

Anak SD Naik KRL Jam 4 Pagi: Perjalanan Tangerang–Klender yang Bikin Haru dan Buka Mata Publik

10 Rekomendasi Kado untuk Hari Guru Nasional 2025 yang Membekas dan Bermakna


Alyssa Daguise Hamil Anak Pertama, Maia Estianty Sudah Bikin Panggilan Imut Sebagai Nenek
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab

Mengenal Sinkop Vasovagal yang Diderita Chaeyoung TWICE, Penyakit yang Bikin Pingsan Mendadak


Fiki Naki dan Tinandrose Resmi Menikah: Momen Haru, Senyum Bahagia, dan Doa dari Sahabat


