Dream – Farruko Pop. Nasib TikToker belia ini begitu tragis. Remaja 18 tahun ini ditemukan tewas setelah dilaporkan hilang.
Menurut laman The Latin Times, jasad Farruko Pop ditemukan terkubur di dalam sebuah rumah kosong di kawasan El Limón di Guatemala City, Guatemala, pada 25 Mei 2024.
Menurut Institut Ilmu Forensik Nasional, TikToker yang pernah ikut ajang pencarian bakat di televisi itu mengalami sesak napas dan meninggal selama kurang lebih empat hingga lima hari sebelum jasadnya ditemukan.
Farruko Pop terlahir sebagai Jorge Sebastián Pop Chocoj di San Pedro Carchá, Alta Verapaz. Kisah hidupnya sangat menginspirasi, sekaligus mengharukan.
Dia bukan lahir dari keluarga kaya raya. Farruko Pop tumbuh dalam keluarga yang sederhana. Dia mampu mengubah nasib sebagai bintang media sosial.
Bukan tanpa kemampuan, Farruko Pop punya bakat menyanyi jempolan. Suaranya yang unik.
Tak mudah bagi Farruko Pop dalam merintis karier sebagai TikToker, namun berkat suara khasnya namanya cepat melambung. Jumlah pengikutnya di TikTok dengan cepat bertambah.
Namanya melejit ketika ikut dalam ajang pencarian bakat di televisi, kompetisi La Academia edisi Guatemala. Meski tidak menang, penampilannya menarik perhatian juri.
Para juri ajang itu melihat potensi Farruko Pop dan menawarinya beasiswa untuk les menyanyi. Namun, di tengah karier yang mulai menanjak, nyawanya terenggut.
Berita kematian Farruko Pop menyebabkan gelombang kesedihan di kalangan warganet sekujur Guatemala. Dia memang dicintai, bukan saja karena bakatnya bermusik, tapi juga sebagai simbol harapan bagi para generasi yang punya latar belakang sama.
Video-videonya, yang menampilkan perpaduan nyanyian, humor, dan wawasan tentang kehidupan sehari-hari, sering kali viral, menghasilkan ribuan penayangan dan pengikut setia.
Musiknya, perpaduan cumbia, reggaeton, dan koridor Meksiko, tetap tersedia di platform seperti YouTube. Lagu seperti " El Soltero Feliz" dan " Hombre Normal" merupakan bukti bakatnya yang mendapat apresiasi dari para penggemar.
Penemuan mayat Farruko Pop masih menyisakan banyak pertanyaan yang belum terjawab. Daerah tempat jasadnya ditemukan dikenal sebagai markas geng terkenal Mara 18.
Investigasi awal mengungkapkan bahwa Farruko Pop telah melakukan perjalanan dari Cobán ke Guatemala City, naik taksi dan kemudian tuk-tuk (kendaraan roda tiga) ke El Limón, di mana dia ditemukan meninggal dunia.
Menurut laman La Prensa Libre, Farruko Pop sebelum meninggal dunia telah bertukar pesan teks dengan seorang wanita muda. Dia diduga dibujuk datang ke lokasi tertentu. Namun, motif dugaan pembunuhan itu masih belum jelas, karena " tidak ada apa pun di kawasan itu yang terjadi tanpa perintah dari para pemimpin Mara 18, yang berada di penjara," kata seorang warga setempat.
Penyidik dari kepolisian setempat pun yakin Farruko Pop telah dijebak, baik dengan motif romantis atau dengan janji konser musik. Pihak berwenang telah menangkap seorang pria berusia 18 tahun dan seorang wanita berusia 17 tahun sehubungan dengan pembunuhan tersebut.
Selain itu, Kementerian Dalam Negeri telah mengisolasi empat pemimpin geng Mara 18, yang diyakini terlibat dalam mendalangi kejahatan tersebut, dari dalam penjara Fraijanes.