Ilustrasi Teh Dalam Kemasan (Shutterstock.com)
Dream - Minuman teh dalam kemasan kini begitu mudah ditemukan. Produk pangan ini menjadi favorit masyarakat.
Namun demikian, Auditor Halal Senior LPPOM MUI, Sedarnawati Yasni, mengingatkan ternyata ada potensi tidak halal dalam teh kemasan. Potensi ini bisa muncul dari proses pengolahan teh.
Dikutip dari Halal MUI, Sedarnawati mengungkapkan daun teh yang merupakan bahan nabati sebenarnya tidak memiliki titik kritis. Tetapi, kondisi akan berbeda dalam proses pengolahan dengan mencampurkan bahan tambahan lain.
Sedarnawati mengatakan dalam proses produksi teh, khususnya teh kemasan siap minum, menggunakan banyak bahan yang mengharuskan kewaspadaan terhadap titik kehalalannya. Sedarnawati mendasari hal ini dari temuannya saat meneliti minuman Cinna Alle yang terdiri dari 17 jenis rempah.
Menurut dia, salah satu titik kritis kehalalan pada teh terletak pada kandungan perisa yang bisa terkait beberapa hal. Kondisi ini ada pada produk teh berbagai rasa dan aroma sepert vanila, mint, lemon, melati, dan sebagainya.
Perisa merupakan bahan tambahan untuk memberikan aroma dan rasa tertentu pada makanan atau minuman. Umumnya, perisa dibuat dengan mencampurkan bahan alami dengan kimiawi.
" Potensi keharaman perisa dapat disebabkan oleh karena pelarut, bahan dasar, atau bahan aditif yang digunakan," terang Sedarnawati.
Pada beberapa kasus, kata dia, penggunaan bahan hewani masih ditemukan pada perisa dengan formula lama. Dari penggunaan perisa itu, perlu diperhatikan komponen pembuatnya.
Salah satu bahan yang perlu diperhatikan yaitu fusel oil. Bahan ini umumnya digunakan untuk pembuatan minuman beralkohol, khususnya yang menggunakan teknik distilasi produk fermentasi alkohol.
Karena sifatnya yang dapat menghasilkan alkohol, maka fusel oil tidak diperkenankan digunakan umat Islam.
Namun demikian, penggunaan perisa pada makanan atau minuman pada dasarnya tidak bermasalah dari aspek kehalalannya. Selama bahan yang digunakan adalah campuran alami seperti bunga melati yang tergolong perisa nabati.
Advertisement
Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu

Celetukan Angka 8 Prabowo Saat Bertemu Presiden Brasil

Paspor Malaysia Duduki Posisi 12 Terkuat di Dunia, Setara Amerika Serikat

Komunitas Rubasabu Bangun Budaya Membaca Sejak Dini

Kasus Influenza A di Indonesia Meningkat, Gejalanya Mirip Covid-19
