Guru dan Dosen Divaksin, Jokowi Harap Belajar Tatap Muka Mulai Semester II 2021

Reporter : Ahmad Baiquni
Rabu, 24 Februari 2021 18:00
Guru dan Dosen Divaksin, Jokowi Harap Belajar Tatap Muka Mulai Semester II 2021
Pemerintah targetkan 5 juta guru dan dosen serta tenaga pengajar mendapatkan vaksin hingga Juni 2021.

Dream - Secara bertahap, vaksinasi nasional Covid-19 telah dijalankan kepada sejumlah profesi. Hari ini, Rabu 24 Februari 2021, vaksinasi terhadap guru dan dosen resmi dimulai.

Para guru dan dosen di seluruh DKI Jakarta menerima vaksinasi di SMAN 70 Jakarta. Untuk selanjutnya vaksinasi bagi guru dan dosen digelar di seluruh provinsi.

Presiden Joko Widodo menyempatkan waktu meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di SMAN 70 Jakarta. Jokowi mengatakan guru dan tenaga kependidikan termasuk kelompok yang diprioritaskan.

" Tenaga pendidik, kependidikan, guru, ini kita berikan prioritas agar nanti di awal semester kedua (2021) pendidikan tatap buka bisa kita mulai lakukan," ujar Jokowi, disiarkan channel YouTube Sekretariat Presiden.

 

1 dari 5 halaman

Vaksinasi Tenaga Pendidik Sampai Juni

Jokowi menargetkan vaksinasi untuk tenaga kependidikan bisa rampung pada Juni 2021. Selain itu, ditargetkan pula sebanyak 5 juta guru dan dosen bisa seluruhnya mendapatkan vaksin.

" Sehingga di bulan Juli saat mulai ajaran baru semuanya bisa berjalan normal kembali. Saya kira targetnya itu," kata Jokowi.

Vaksinasi ini diikuti oleh guru, dosen dan tenaga kependidikan pada seluruh jenjang kependidikan. Termasuk pula para tutor paket A, B, dan C.

Secara rinci, para peserta vaksinasi terdiri dari 50 guru PAUD, 90 guru SD, 70 guru SMP, 111 guru SMA, 50 guru SMK, 25 guru SLB, 50 guru madrasah, 130 dosen, 24 tutor, serta 50 orang dari organisasi guru.


Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.

 

2 dari 5 halaman

Catat! Antibodi Covid-19 Baru Terbentuk 28 Hari Usai Vaksinasi Dosis Kedua

Dream - Vaksinasi menjadi salah satu jalan untuk mengendalikan Covid-19 dan saat ini sedang digalakkan Pemerintah. Di masa-masa awal, Pemerintah menggunaan vaksin buatan Sinovac untuk memicu kekebalan tubuh.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, mengatakan antibodi tidak bisa langsung terbentuk begitu tubuh disuntik dengan vaksin. Tubuh membutuhkan waktu agar imunitas baru dapat terbentuk secara optimal

" Imunitas baru yang akan terbentuk sebagai vaksinasi Covid-19 itu akan terbentuk setelah 28 hari penyuntikan dosis kedua," ujar Nadia, disiarkan channel YouTube Kementerian Kesehatan RI.

Vaksinasi harus dilakukan sebanyak dua kali penyuntikan. Menurut Nadia, suntikan pertama berfungsi sebagai pemicu respons kekebalan tubuh awal dan suntikan kedua menguatkan respons.

" Jadi memang membutuhkan waktu untuk tubuh kita membentuk antibodi yang optimal dengan dua kali penyuntikan dan rentang waktu 28 hari," kata Nadia.

3 dari 5 halaman

Vaksin Dapat Mencegah Kejadian Berat

Nadia juga menjelaskan meskipun sudah divaksin, risiko tertular Covid-19 masih ada. Namun demikian, vaksin yang masuk ke dalam tubuh dapat mencegah terjadinya kondisi berat.

" Sehingga penyakit dapat kita hindari dan kalaupun kita harus sakit, sakitnya ini bukan sakit yang dengan gejala berat ataupun parah," kata Nadia.

Lebih lanjut, Nadia mengingatkan vaksin bukan cara utama menghilangkan pandemi. Protokol kesehatan tetap harus dijalankan untuk memutus penularan Covid-19 dengan memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

 

Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.

4 dari 5 halaman

Vaksinasi Covid-19 Indonesia Diproyeksikan Capai Herd Immunity Maret 2022

Dream - Indonesia telah memulai vaksinasi nasional Covid-19 sejak 13 Januari 2021 dengan menyasar tenaga medis pada tahap pertama. Vaksinasi dilanjutkan dengan tahap ke dua mulai 17 Februari dengan sasaran lansia dan petugas layanan publik dan akan diteruskan ke masyarakat luas.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Suharso Monoarfa, memproyeksikan herd immunity atau kekebalan komunitas tercapai pada Maret 2022. Hal ini didasarkan perhitungan dari Pemerintah yaitu 15 bulan sejak vaksinasi dimulai.

" Mudah-mudahan apabila tidak ada aral melintang selama 15 bulan ke depan hitungan kita, Indonesia akan mencapai herd immunity pada bulan Maret tahun depan, Insyaallah, mudah-mudahan itu bisa kita sukseskan," kata Suharso dalam konferensi pers disiarkan channel YouTube Bappenas RI.

Menurut Suharso, perhitungan ini didasarkan pada beberapa aspek. Pertama yaitu mengenai jumlah vaksin yang tersedia.

" Setidak-tidaknya berdasarkan jumlah hitungan dari vaksin yang sudah confirm sekitar 428 juta lebih," kata Suharso.

5 dari 5 halaman

Percepat Vaksinasi

Jumlah vaksin tersebut akan disuntikkan kepada 180 juta penduduk Indonesia. Masyarakat yang mendapatkan vaksin yaitu mulai usia 18 tahun ke atas.

Agar pelaksanaan vaksinasi bisa berjalan lebih cepat, Suharso mengatakan pihaknya menjalin koordinasi dengan para ahli. Mulai dari epidemiolog, imunolog, serta sejumlah pemangku kepentingan.

" Sehingga, dengan demikian kita bisa hammering. Jadi, hammering itu memalu ya, memukul dia (Covid-19) supaya turun laju pertambahan kasus (positif)," kata dia.

Meski demikian, Suharso tetap meminta masyarakat mengedepankan protokol kesehatan setelah divaksin. Dengan begitu, upaya vaksinasi bisa diperkuat sehingga penularan Covid-19 bisa dihentikan.

" Jadi kita harus jaga jarak, pakai masker, rajin cuci tangan, hindari kerumunan, dan kalau tidak perlu banget bisa kurangi mobilitas," kata Suharso.

Hari ini, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menggelar vaksinasi Covid-19 untuk pegawai. Sebanyak 2.566 pegawai mendapatkan vaksin, sedangkan vaksinasi akan dilakukan bertahap.

" Batch pertama sudah ada 500 orang," kata Suharso.


Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.

Beri Komentar