Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Dream - Akun Instagram dengan 996 ribu lebih pengikut, @makassar_iinfo membagikan seorang lelaki yang diduga mengalami kecanduan gim online. Pemuda itu direkam saat sedang duduk.
Matanya berputar-putar tak terarah. Sementara itu jari tangannya seolah-olah bermain gim.
" Jagad dunia maya dihebohkan oleh Iwan Setiawan yang kecanduan bermain gim online. Iwan harus menjalani terapi di Yayasan Jamrud Biru Bekasi, Jawa Barat karena diduga suka bermain gim hingga belasan jam," bunyi narasi yang muncul di video tersebut.
Si pemilik akun @makassar_iinfo tanpa keterangan jelas membagikan keterangan, " Hati-hati ya buat pecandu smartphone."
Warganet segera mengomentari video itu. Tak sedikit warganet yang menyebut video itu bukan mencerminkan peristiwa sebenarnya.
" Wkwkwk itu kan filter instagram," tulis seorang pengguna.
" Hoax nih," kata yang lain.
" Hoax. Isi beritanya benar tapi ilustrasinya boong," tulis yang lain.
Dari penelusuran Dream.co.id, video yang diunggah itu tidak menggambarkan kejadian sesungguhnya. Video itu buatan dari seorang pengguna sosial media.
Sementara itu narasi yang dibacakan merupakan suara dari video berita stasiun televisi iNews.
Video buatan iNews tersebut diunggah ke Youtube dengan judul Pemuda di Bekasi Kecanduan Game Online Hingga Gangguan Jiwa pada 23 Juli 2019.
Dari data itu, bisa disimpulkan video itu sebagai misinformasi. Video tersebut rawan disalahgunakan karena mengandung pembelokan informasi.
Dream - Bermain gim yang tak diselingi waktu istirahat sangat berbahaya. Seorang mahasiswa berusia 21 di Zhejiang, China, nyaris meninggal dunia karena tak beristirahat saat bermain gim.
Dilaporkan World of Buzz, peristiwa tersebut terjadi pada 8 September 2019. Awalnya, pemuda yang biasa dipanggil Ah Wah itu berbaring di tempat tidur asramanya pada pukul 11 malam.
Dia tiba-tiba merasakan tekanan di dadanya, tercekik dan tidak bisa bernapas. Teman-teman sekamarnya yang khawatir segara memanggil ambulans.
Sekitar 10 menit kemudian, ambulans datang dan membawa Ah Wah. Paramedis memberikan pertolongan pertama tetapi Ah Wah tiba-tiba kehilangan kesadaran.
Ketika tiba di rumah sakit, Ah Wah tidak sadar. Dokter mendiagnosanya serangan jantung. Ah Wah berhasil diselamatkan karena CPR selama 10 menit.
Ah Wah menjalani perawatan (Foto: World of Buzz)
Dokter yang bekerja keras selama beberapa jam menemukan Ah Wah memiliki gumpalan darah di arteri pulmonalis-nya. Akibatnya, darah menghalangi saluran keluar jantung.
Para dokter segera memberikan obat antikoagulan kepada Ah Wah selamat. Dia akhirnya bangun dan setelah memahami cobaannya, dia meneteskan air mata dan berterima kasih kepada para dokter karena menyelamatkan hidupnya.
Direktur ICU yang bertanggung jawab atas kasus Ah Wah mengatakan, Ah Wan menderita emboli paru-paru, yang kemungkinan disebabkan kebiasaan jangka panjang dan gaya hidup yang tidak sehat.
Ah Wah mengatakan, pergelangan kakinya telah terkilir selama sebulan. Dia lalu mengistirahatkan kakinya dengan alasan bukan orang yang aktif bergerak.
Dia sepanjang hari menghabiskan waktu di kamar untuk belajar dan bermain game. Dia bahkan akan meminta teman sekamarnya untuk membeli makanan untuknya karena dia terlalu malas untuk keluar sendiri. Dokter menambahkan bahwa tingkat kematian untuk emboli paru bisa mencapai 80 persen.
Dream - Sadarkah kamu bahwa keseharian kita sudah tidak bisa lepas dari gawai atau ponsel? Mungkin saat ini kita lebih rela ketinggalan dompet di rumah daripada ketinggalan smartphone kesayangan.
Tak hanya ke kantor, gadget yang satu ini sering kali kita bawa juga saat hendak ke toilet.
Berseluncur di dunia maya -lebih tepatnya sosial media- ataupun bermain game memang menjadi rutinitas yang asyik untuk menemani di dalam toilet. Ayo mengaku, kamu juga kan?
Namun tahukah kamu jika kebiasaan bermain ponsel di toilet ternyata bisa menyebabkan masalah serius pada kesehatan.
Keasyikan bermain gadget ternyata menjadi pemicu wasir atau ambeien.
Mengutip laman metro.co.uk, Ahli bedah kolorektal, Dr. Karen Zaghiyan mengatakan kebiasaan bermain ponsel membuat orang-orang ketika BAB duduk lebih lama di toilet.
Kebiasaan ini meningkatkan tekanan pada pembuluh darah sekitar anus, yang kemudian membuat aliran darah jadi nggak lancar dan mengalami penumpukan.
Dalam jangka panjang aliran tak lancar ini bisa menyebabkan pembengkakan, rasa sakit, gatal, serta pendarahan ketika buang air besar.
" Sebenarnya, bukan main HP saat BAB yang jadi penyebab wasir, tapi duduk di toilet dalam waktu lama yang jadi penyebabnya," terang Karen.
Sebuah studi di jurnal Germ pada tahun 2017 juga menyebutkan ponsel dapat menampung bakteri seperti, Escherichia Coli dan mikroba lain yang bisa menimbulkan masalah kesehatan mulai dari perut mulas, kram, hingga diare.
Peluang pembiakan bakteri di area ponsel juga cenderung lebih besar risikonya. Ponsel bisa menghantarkan panas yang tentu membuat bakteri semakin senang untuk hidup.
Nah, menggunakan ponsel juga tidak jauh dari tangan. Kedua tangan kamu bisa kotor dan terinfeksi bakteri. Apalagi kamu bisa menularkan bakteri akibat bertukar handphone dengan orang lain.
Belum lagi, jika kamu meletakkan ponsel di bagian dudukan toilet. Hal ini membuat kuman pasti langsung menempel di ponselmu.
Untuk mencegah hal itu, orang-orang disarankan nggak membawa ponsel ke dalam toilet, serta diwajibkan mencuci tangan dengan sabun sampai ke sela-sela jari.
Jadi bagaimana Sahabat Dream, masih main HP di toilet?
Advertisement
Waspada, Ini yang Terjadi Pada Tubuh saat Kamu Marah
Respons Tuntutan, DPR RI Siap Bahas RUU Perampasan Aset
5 Komunitas Parenting di Indonesia, Ada Mendongeng hingga MPASI
Banyak Pedagang Hengkang, Gubernur Pramono Gratiskan Sewa Kios 2 Bulan di Blok M Hub
Mahasiswa Makan Nasi Lele Sebungkus Berdua Saat Demo, Netizen: Makan Aja Telat, Masa Bakar Halte
Momen Haru Sopir Ojol Nangis dapat Orderan dari Singapura untuk Dibagikan
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Siswa Belajar Online karena Demo, Saat Diminta Live Location Ada yang Sudah di Semeru
Cetak Sejarah Baru! 'Dynamite' BTS Jadi Lagu Asia Pertama Tembus 2 Miliar di Spotify dan YouTube
Komunitas Warga Indonesia di Amerika Tunjukkan Kepedulian Lewat `Amerika Bergerak`
Didanai Rp83 Miliar dari Google, ASEAN Foundation Cetak 550 Ribu Pasukan Pembasmi Penipuan Online