Indahnya Toleransi, Pesantren Berdiri di Tengah Warga Hindu

Reporter : Maulana Kautsar
Selasa, 19 September 2017 16:02
Indahnya Toleransi, Pesantren Berdiri di Tengah Warga Hindu
Pesantren BBI disambut baik dan mendapat dukungan dari masyarakat sekitar.

Dream - Desa Meliling, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan, Bali, menyimpan potret tentang indahnya toleransi. Sejatinya, desa ini dihuni oleh sebagian besar penduduk beragama Hindu.

Meski begitu, sejumlah santri Muslim berkegiatan di sana setiap harinya. Pada satu-satunya pesantren yang ada di desa itu, santri-santri itu menimba ilmu.

Ya, pesantren yang dinamai Pondok Pesantren (Ponpes) Bali Bina Insani (BBI) berdiri di tengah-tengah komunitas Hindu sejak 1996. Meski berbeda, keberadaan ponpes di bawah naungan Yayasan La Royba ini diterima baik oleh masyarakat sekitar.

Bahkan, beberapa pengajar di pesantren itu merupakan pemeluk Hindu. Salah satunya adalah Ni Wayan Wartini.

" Semua (guru Hindu maupun Muslim) diperlakukan dan mendapatkan hak yang sama, murid-muridnya juga sangat menghormati guru, itulah yang membuat kami senang mengajar di BBI ini," kata Wartini, dikutip dari kemenag.go.id, Selasa, 19 September 2017.

Ketua Yayasan La Royba Ketut Imaduddin Jamal mengatakan Ponpes BBI memang berdiri dengan tujuan menyebarkan pesan Islam sebagai rahmatan lil 'alamin. Sehingga, pluralisme dihadapi dengan cara yang damai dan mencerahkan.

" Pluralisme sudah menjadi hal nyata yang sesuai fakta bukan hanya sebatas isu belaka, kami sangat mengutamakan kebersamaan tanpa memikirkan adanya perbedaan," ujar Imadudin.

Ponpes BBI merupakan lembaga pendidikan dengan konsep boarding school (asrama) yang saat ini memiliki 247 siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan 120 siswa Madrasah Aliyah (MA). Ponpes ini menggunakan Bahasa Inggris dan Arab sebagai bahasa pengantar.(Sah)

Beri Komentar
Jangan Lewatkan
More