Suhu Udara di India Hampir Setara Air Setengah Mendidih, Terpanas Sejak 122 Tahun!

Reporter : Nabila Hanum
Selasa, 17 Mei 2022 12:01
Suhu Udara di India Hampir Setara Air Setengah Mendidih, Terpanas Sejak 122 Tahun!
Suhu New Delhi tercatat mencapai rekor tertinggi, yakni 49,2 derajat celsius. Kondisi cuaca ekstrem ini diperkirakan belum akan berakhir dalam waktu dekat.

Dream - Merasakan udara yang semakin terik dalam sepekan terakhir? Kamu tidak sendirian Sahabat Dream. Gelombang panas tengah menerjang beberapa kota di dunia dengan suhu sangat ekstrem.

Otoritas di India bahkan mencatat suhu udara yang menerjang wilayah India bagian utara pada pekan ini hmpir mencapai titik air setengah matang. Suhu udara di sebagian ibu kota New Delhi dilaporkan mencapai rekor tertinggi, yakni 49,2 derajat celsius.

Untuk diketahui, para ahli menyatakan air dinyatakan matang jika mencapai suhu 100 derajat celcius. Artinya suhu yang melanda ibu kota India itu mencapai titik hampir setengah matang. 

Mengutip laporan BBC, suhu panas yang melanda India ini merupakan gelombang panas kelima yang melanda negaranya sejak Maret lalu. Suhu maksimum rata-rata untuk bulan itu bahkan dilaporkan tertinggi dalam 122 tahun.

Otoritas setempat mengimbau warga untuk mengambil langkah pencegahan karena suhu udara diprediksi akan tetap tinggi.

1 dari 2 halaman

Telah Merenggut Nyawa

Mereka memperingatkan bahwa gelombang panas bisa memicu gangguan kesehatan bagi yang rentan, termasuk bayi, warga lanjut usia (lansia) dan orang-orang dengan penyakit kronis.

Negara bagian Himachal Pradesh, Haryana, Uttarakhand, Punjab, dan Bihar secara khusus menyaksikan kenaikan suhu dalam beberapa hari terakhir.

Gelombang panas yang parah telah memakan korban jutaan nyawa dan mengganggu mata pencaharian warga di India bagian utara pada musim panas ini.

2 dari 2 halaman

Ahli Teliti Penyebab Suhu Panas di India

Dr Chandni Singh, peneliti senior di Indian Institute for Human Settlements dan penulis utama di Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) mengatakan, pemerintah juga harus fokus pada bagaimana cuaca ekstrem mempengaruhi kualitas hidup masyarakat.

Dia juga menekankan untuk memperhatikan area yang jauh dari sorotan." Banyak anak-anak di daerah pedesaan bersekolah di gudang dengan atap seng, yang tidak akan tertahankan di cuaca panas," katanya.

Sejak 2015, baik pemerintah federal dan negara bagian telah mengeluarkan sejumlah langkah untuk mengurangi dampak gelombang panas, seperti melarang bekerja di luar selama jam-jam terpanas dan mengeluarkan nasihat tepat waktu.

Menurutnya, ini hanya bisa sepenuhnya efektif jika disertai dengan perubahan gambaran besar seperti perombakan undang-undang perburuhan dan penghijauan kota.

Beri Komentar