© MEN
Dream - Sejumlah fakta mengejutkan terungkap di persidangan kasus pembunuhan Brigadir J yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin 12 Desember 2022.
Salah satunya hasil tes lie detector. Hasil uji lie detector itu diungkap setelah jaksa bertanya soal hubungan Putri dengan Brigadir J.
" Ada hubungan yang lebih dari sekadar ajudan dengan atasan?," tanya JPU kepada Putri yang hadir sebagai saksi.
" Yosua adalah driver saya yang saya anggap sebagai anak kami. Iya (hanya itu), tidak ada (hubungan di antara kami berdua)," ujar Putri.
Jaksa kemudian mengungkit soal hasil pemeriksaan lie detector. Putri membenarkan soal tes tersebut, tetapi dia mengaku lupa dengan pertanyaan yang diajukan serta hasil pengujiannya.
Jaksa kemudian menyebut salah satu pertanyaan di tes lie detector tersebut adalah perihal hubungan istimewa antara Putri dengan Brigadir J.
" Dalam pertanyaan 'Apakah Anda berselingkuh dengan Yosua?', 'Apakah Anda berselingkuh dengan Yosua di Magelang?', dan 'Apakah Anda berselingkuh dengan Yosua selama di Magelang?', pada saat itu anda menjawab apa?," tanya jaksa.
" Tidak," jawab Putri.
" Anda tahu hasil jawabannya?," kata jaksa.
" Tidak," ujar Putrinya.
" Di sini diindikasi Anda berbohong. Bagaimana tanggapan Anda?" tanya jaksa.
" Saya tidak tahu," jawab Putri.
Dream - Putri Candrawathi mengaku baru tahu kematian Brigadir J alias Nofriansyah Yosua Hutabarat pada 9 Juli 2022. Padahal, saat terjadi penembakan pada 8 Juli 2022, dia berada di rumah dinasnya, yang menjadi tempat eksekusi ajudan Ferdy Sambo tersebut.
" Saya mengetahui tanggal 9 Juli saat Yoshua meninggal dunia, saya bertanya kepada suami saya. Ada apa tanggal 7 kemarin?," kata Putri saat bersaksi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin 12 Desember 2022.
Menurut Putri, Ferdy Sambo baru menginformasikan kematian Brigadir J pada tanggal tersebut. Putri menyebut suaminya mengatakan bahwa sang ajudan tewas dalam insiden tembak-menembak dengan Richard Eliezer.
Putri juga mengaku kaget karena Ferdy Sambo menyeret-nyeret namanya dalam kasus tersebut. Menurut dia, sang suami bercerita kepada Kapolri soal insiden di rumah dinas tersebut dengan membawa serta namanya.
" Saya kaget dan marah kepada suami saya, saya menangis, saya sampaikan ke suami saya, kenapa saya diikut-ikutkan oleh peristiwa tersebut?," cerita Putri.
Putri mengaku hanya bisa menangis. " Dan suami saya pergi dari kamar," lanjut dia.
Putri mengaku menerima informasi kematian Brigadir J dari Ferdy Sambo saat berada di rumah Saguling. Saat itu, mereka sedang berada kamar pribadi dan Putri bertanya kepada Sambo.
Menurut Putri, dirinya tidak tahu bahwa Brigadir J telah tewas di Duren Tiga. " Saya tidak tahu pada hari itu (Yoshua meninggal). Suami saya jemput saya dari kamar, kepala saya diarahkan ke dadanya dan saya diminta untuk diantar ke Saguling oleh Ricky Rizal," ujar Putri.
Advertisement
Celetukan Angka 8 Prabowo Saat Bertemu Presiden Brasil

Paspor Malaysia Duduki Posisi 12 Terkuat di Dunia, Setara Amerika Serikat

Komunitas Rubasabu Bangun Budaya Membaca Sejak Dini

Kasus Influenza A di Indonesia Meningkat, Gejalanya Mirip Covid-19

Wanita 101 Tahun Kerja 6 Hari dalam Seminggu, Ini Rahasia Panjang Umurnya
