Ilustrasi. (Foto: South China Morning Post)
Dream - Kasus infeksi virus corona baru atau Covid-19 di luar China diperkirakan akan meningkat sepuluh kali lipat setiap 19 hari.
Situasi tersebut akan semakin memburuk jika negara yang mengalami wabah Covid-19 tidak mengatasi krisis ini dengan benar.
Hasil studi tersebut dipaparkan oleh para peneliti yang dipimpin ahli genetika Jin Li dari Shanghai Fudan University di Shanghai, China.
Sebelumnya, para peneliti mengembangkan model perhitungan untuk mempelajari tren wabah Covid-19 di luar China berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada akhir Februari 2020.
Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa wabah Covid-19 akan memicu penyebaran yang lebih luas di luar daratan China.
Meski perhitungan Jin Li terlihat tidak masuk akal, tapi data WHO pada hari Kamis melaporkan 14.768 kasus corona jenis baru yang dikonfirmasi di luar China.
Jumlah tersebut naik lebih dari 21 kali lipat dibanding jumlah yang dilaporkan pada 16 Februari yang hanya 683 kasus.
Menurut Jin Li, sebagian besar pasien yang terinfeksi dengan wabah ini biasanya akan memiliki gejala ringan.
Tetapi mereka memilih untuk tidak pergi ke rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan di bawah pengawasan dokter ahli.
Menurut studi tersebut kondisi yang demikian itu sangat berbahaya. Karena itu, penulis studi menekankan pentingnya campur tangan yang lebih luas dan aktif dari pemerintah.
" Tindakan yang lebih kuat perlu diambil untuk memeriksa kesehatan masyarakat untuk memerangi wabah Covid-19 di seluruh dunia," tulis para peneliti di studi tersebut.
Studi ini telah diunggah ke Medrxiv.org, sebuah portal yang membahas ilmu kesehatan. Tetapi para peneliti melaporkan bahwa diperlukan kajian yang lebih luas untuk membuktikan bahwa penelitian ini akurat.
Dari hasil model perhitungan itu juga bisa diketahui pembawa virus corona pertama ke luar China.
Seorang wanita yang bepergian dari Wuhan ke Thailand diketahui sebagai pembawa virus corona pertama ke luar China.
Dia dinyatakan positif Covid-19 pada 13 Januari. Sejak itu, lebih dari 100.000 orang tercatat sebagai pembawa wabah virus corona.
Sumber: TheVocket.com
Dream - Dunia kini tengah berlomba mendapatkan vaksin virus Corona yang tengah menjadi wabah di sejumlah negara. Sampai saat ini, penangkal virus bernama resmi Covid-19 yang telah menyebabkan kematian ribuan orang itu belum ditemukan.
Di Inggris, bahkan sedang dicari relawan untuk diinfeksi virus Corona di Queen Mary BioEnterprises Innovation Centre, Whitechapel, London, untuk menemukan vaksin Corona.
Menurut laman Mirror, relawan yang bersedia jadi 'kelinci percobaan' bakal dibayar 3.500 pound sterling atau sekitar Rp65 juta. Relawan akan disuntik dengan virus yang tidak berbahaya.
Pencetus lowongan ini adalah Hvivo. Perusahaan riset ini akan menginfeksi 24 relawan dengan dua virus bersamaan, yaitu 0C43 dan 229E.
Virus ini berasal dari golongan yang berbeda. Virus yang dilemahkan ini bisa mengatasi virus perusak, seperti Covid-19.
Yang berminat untuk menjadi relawan, harus dikarantina selama dua minggu. Para relawan tak boleh latihan atau kontak fisik dengan orang lain. Mereka hanya akan bisa makan dan minum jenis tertentu.
Setiap perawat atau dokter yang mengerjakan penelitian ini harus mengenakan ventilator dan pakaian pelindung saat mereka bekerja di lab atau dengan bahan apa pun yang mungkin terinfeksi virus, seperti jaringan kotor atau tes darah.
Langkah yang dilakukan Hvivo diamini oleh Badan Pengawas Obat-obatan dan Produk Kesehatan Inggris. Pengujian ini merupakan upaya global senilai US$2 miliar (Rp28,97 triliun) untuk menemukan vaksin virus corona.
Kamu bisa membaca selengkapnya di sini.
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Hasil Foto Paspor Shandy Aulia Pakai Makeup Artist Dikritik, Pihak Imigrasi Beri Penjelasan