Infeksi Corona di Seluruh Dunia Diprediksi Meningkat 10 Kali Lipat Tiap 19 Hari

Reporter : Sugiono
Minggu, 15 Maret 2020 10:19
Infeksi Corona di Seluruh Dunia Diprediksi Meningkat 10 Kali Lipat Tiap 19 Hari
Temuan itu berdasarkan model perhitungan linear yang dilakukan tim peneliti dari Shanghai Fudan University di Shanghai, China.

Dream - Kasus infeksi virus corona baru atau Covid-19 di luar China diperkirakan akan meningkat sepuluh kali lipat setiap 19 hari.

Situasi tersebut akan semakin memburuk jika negara yang mengalami wabah Covid-19 tidak mengatasi krisis ini dengan benar.

Hasil studi tersebut dipaparkan oleh para peneliti yang dipimpin ahli genetika Jin Li dari Shanghai Fudan University di Shanghai, China.

Sebelumnya, para peneliti mengembangkan model perhitungan untuk mempelajari tren wabah Covid-19 di luar China berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada akhir Februari 2020.

Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa wabah Covid-19 akan memicu penyebaran yang lebih luas di luar daratan China.

Meski perhitungan Jin Li terlihat tidak masuk akal, tapi data WHO pada hari Kamis melaporkan 14.768 kasus corona jenis baru yang dikonfirmasi di luar China.

Jumlah tersebut naik lebih dari 21 kali lipat dibanding jumlah yang dilaporkan pada 16 Februari yang hanya 683 kasus.

1 dari 4 halaman

Butuh Keseriusan Pemerintah

Menurut Jin Li, sebagian besar pasien yang terinfeksi dengan wabah ini biasanya akan memiliki gejala ringan.

Tetapi mereka memilih untuk tidak pergi ke rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan di bawah pengawasan dokter ahli.

Menurut studi tersebut kondisi yang demikian itu sangat berbahaya. Karena itu, penulis studi menekankan pentingnya campur tangan yang lebih luas dan aktif dari pemerintah.

" Tindakan yang lebih kuat perlu diambil untuk memeriksa kesehatan masyarakat untuk memerangi wabah Covid-19 di seluruh dunia," tulis para peneliti di studi tersebut.

Studi ini telah diunggah ke Medrxiv.org, sebuah portal yang membahas ilmu kesehatan. Tetapi para peneliti melaporkan bahwa diperlukan kajian yang lebih luas untuk membuktikan bahwa penelitian ini akurat.

2 dari 4 halaman

Pembawa Virus Corona Pertama ke Luar China

Dari hasil model perhitungan itu juga bisa diketahui pembawa virus corona pertama ke luar China.

Seorang wanita yang bepergian dari Wuhan ke Thailand diketahui sebagai pembawa virus corona pertama ke luar China.

Dia dinyatakan positif Covid-19 pada 13 Januari. Sejak itu, lebih dari 100.000 orang tercatat sebagai pembawa wabah virus corona.

Sumber: TheVocket.com

3 dari 4 halaman

Dicari 24 Relawan untuk Percobaan Antivirus Corona, Dibayar Rp65 Juta

Dream - Dunia kini tengah berlomba mendapatkan vaksin virus Corona yang tengah menjadi wabah di sejumlah negara. Sampai saat ini, penangkal virus bernama resmi Covid-19 yang telah menyebabkan kematian ribuan orang itu belum ditemukan.

Di Inggris, bahkan sedang dicari relawan untuk diinfeksi virus Corona di Queen Mary BioEnterprises Innovation Centre, Whitechapel, London, untuk menemukan vaksin Corona.

Menurut laman Mirror, relawan yang bersedia jadi 'kelinci percobaan' bakal dibayar 3.500 pound sterling atau sekitar Rp65 juta. Relawan akan disuntik dengan virus yang tidak berbahaya.

Pencetus lowongan ini adalah Hvivo. Perusahaan riset ini akan menginfeksi 24 relawan dengan dua virus bersamaan, yaitu 0C43 dan 229E.

Virus ini berasal dari golongan yang berbeda. Virus yang dilemahkan ini bisa mengatasi virus perusak, seperti Covid-19.

4 dari 4 halaman

Dikarantina Dua Minggu

Yang berminat untuk menjadi relawan, harus dikarantina selama dua minggu. Para relawan tak boleh latihan atau kontak fisik dengan orang lain. Mereka hanya akan bisa makan dan minum jenis tertentu.

Setiap perawat atau dokter yang mengerjakan penelitian ini harus mengenakan ventilator dan pakaian pelindung saat mereka bekerja di lab atau dengan bahan apa pun yang mungkin terinfeksi virus, seperti jaringan kotor atau tes darah.

Langkah yang dilakukan Hvivo diamini oleh Badan Pengawas Obat-obatan dan Produk Kesehatan Inggris. Pengujian ini merupakan upaya global senilai US$2 miliar (Rp28,97 triliun) untuk menemukan vaksin virus corona.

Kamu bisa membaca selengkapnya di sini.

Beri Komentar