Doa Taubat dalam Islam Seperti yang Dicontohkan Para Nabi, Amalan untuk Mohon Ampunan

Doa Taubat dalam Islam Seperti Dicontohkan Para Nabi Terdahulu

Para nabi merupakan manusia pilihan yang diutus untuk menyampaikan wahyu Allah kepada umat manusia. Nabi merupakan manusia suci yang mendapat keistimewaan dari Allah. Perkataan nabi merupakan sabda Tuhan yang berisi ajaran dan nilai-nilai yang perlu diperhatikan.

Meski dijamin masuk surga, namun para nabi tetaplah manusia yang masih merasa penuh dosa. Inilah mengapa mereka tidak sombong dengan keistimewaan yang dimilikinya. Bahkan mereka masih tetap memohon ampunan dan bertaubat kepada Allah Sang Pencipta.

Nah, berikut beberapa doa taubat dalam Islam sebagaimana dicontohkan para nabi yang bisa kamu jadikan amalan untuk memohon ampunan:

1. Doa Taubat dalam Islam Menurut Nabi Yunus AS

Doa taubat dalam Islam yang pernah dibaca Nabi Yunus ini terucap saat beliau berada dalam perut ikan. Doa ini diyakini sebagai salah satu amalan agar Allah membantu kita terlepas dari berbagai kesulitan. Doa taubat Nabi Yunus ini telah diabadikan dalam Al-Quran Surat Al-Anbiya ayat 87.

  لَّآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنْتَ سُبْحٰنَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظّٰلِمِيْنَ ۚ

Laa ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minadh-dhalimin

Artinya: " Tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim."

2. Doa Taubat dalam Islam Menurut Nabi Adam AS

Doa taubat dalam Islam yang dicontohkan para nabi selanjutnya pernah dipanjatkan oleh Nabi Adam ‘alaihissalam. Doa taubat para nabi yang satu ini diucapkan oleh Nabi Adam dan Siti Hawa berkenaan dengan dosa yang mereka lakukan hingga dikeluarkan dari surga dan diturunkan ke bumi. Doa ini diabadikan dalam Al-Quran Surat Al-A'raf ayat 23.

 رَبَّنَا ظَلَمْنَآ اَنْفُسَنَا وَاِنْ لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخٰسِرِيْنَ

Rabbanaa zholamnaa anfusanaa wa illam tagfirlanaa watarhamnaa lanakuunanna minal khaasiriin

Artinya: " Ya Tuhan kami, kami telah menzhalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi.”

3. Doa Taubat Nabi Nuh AS

Doa taubat para nabi yang selanjutnya ialah doa Nabi Nuh as. Nabi Nuh memohon ampunan untuk anaknya yang durhaka, Kan'an. Hal ini ia lakukan karena kasih sayangnya sebagai seorang ayah. Doa Nabi Nuh alaihissalam terabadikan dalam Al-Quran Surat Hud ayat 47 yang berbunyi:

 رَبِّ اِنِّيْٓ اَعُوْذُ بِكَ اَنْ اَسْـَٔلَكَ مَا لَيْسَ لِيْ بِهٖ عِلْمٌ ۗوَاِلَّا تَغْفِرْ لِيْ وَتَرْحَمْنِيْٓ اَكُنْ مِّنَ الْخٰسِرِيْنَ

Artinya: “ Ya Tuhanku, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu untuk memohon kepada-Mu sesuatu yang aku tidak mengetahui (hakikatnya). Kalau Engkau tidak mengampuniku, dan (tidak) menaruh belas kasihan kepadaku, niscaya aku termasuk orang yang rugi.”

4. Doa Taubat Menurut Nabi Ibrahim AS

Terdapat bacaan doa taubat dalam Islam yang pernah dipanjatkan oleh Nabi Ibrahim ‘alaihissalam. Doa ini berkaitan dengan permohonan Nabi Ibrahim as agar diberi petunjuk mengenai tata cara ibadah kepada Tuhan. Doa ini juga berkenaan dengan permohonan Nabi Ibrahim as agar keluarga dan keturunannya diberi keteguhan memegang ajaran Allah SWT. Salah satu ajaran ibadah yang ia pinta dari doa ini adalah bertaubat. Sebab manusia pasti tidak terlepas dari hawa nafsu yang menjerumuskannya pada tipu daya setan.

رَبَّنَا وَاجْعَلْنَا مُسْلِمَيْنِ لَكَ وَمِنْ ذُرِّيَّتِنَآ اُمَّةً مُّسْلِمَةً لَّكَۖ وَاَرِنَا مَنَاسِكَنَا وَتُبْ عَلَيْنَا ۚ اِنَّكَ اَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ

Artinya: “ Ya Tuhan kami, jadikanlah kami orang yang berserah diri kepada-Mu, dan anak cucu kami (juga) umat yang berserah diri kepada-Mu dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara melakukan ibadah (haji) kami, dan terimalah tobat kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Penerima tobat, Maha Penyayang.

5. Doa Taubat Nabi Musa AS

Doa taubat dalam Islam yang pernah dibaca Nabi Musa ‘alaihissalam ini berkaitan dengan perbuatannya yang didorong oleh nafsu. Saat itu Nabi Musa as memasuki Kota Memphis, di Kerajaan Mesir Kuno. Ketika itu ia menjumpai dua lelaki yang berkelahi, lelaki dari Qibthi dan satunya dari Bani Israil. Lantas lelaki dari Bani Israil meminta pertolongan Nabi Musa untuk mengalahkan musuhnya karena baginya sama-sama berasal dari Bani Israil.

Nabi Musa pun mengalahkan musuh lelaki dari Bani Israil itu hingga tewas terkapar. Namun kemudian ia menyesali perbuatannya dan baru sadar setelahnya bahwa ia sedang dikuasai setan saat itu. Lantas ia bertaubat seraya membaca doa yang termaktub dalam Surat Al-Qashash ayat 16 berikut ini:

 رَبِّ اِنِّيْ ظَلَمْتُ نَفْسِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَغَفَرَ لَهٗ ۗاِنَّهٗ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Artinya: “ Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menzalimi diriku sendiri, maka ampunilah aku. Maka Dia (Allah) mengampuninya. Sungguh, Allah, Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

6. Doa Taubat yang Dicontohkan Nabi Muhammad SAW

Nabi Muhammad SAW merupakan nabinya umat Islam yang telah memberi banyak teladan yang baik bagi kehidupan. Termasuk dalam hal bertaubat. Meski dijamin masuk surga, beliau tetap beristigfar ratusan kali dalam sehari. Hal ini menjadi pengingat kepada umat islam, beliau SAW saja masih beristighfar untuk bertaubat. Apalagi kita yang tiak detik selalu penuh dengan dosa dan kekhilafan. Maka sudah sepantasnya kita juga perlu bertaubat setiap hari memohon ampunan baik atas dosa yang disengaja maupun tidak.

Banyak doa taubat dalam Islam yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW kepada umat Islam. Salah satunya adalah sebagai berikut:

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي خَطِيئَتِي وَجَهْلِي، وَإِسْرَافِي فِي أَمْرِي، وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي. اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي هَزْلي وَجِدِّي، وخَطَئي وعَمْدي، وَكُلَّ ذَلِكَ عِنْدِي

Artinya: " Ya Allah, ampunilah bagiku semua kesalahanku, ketidaktahuanku, dan sikap berlebihan dalam urusanku, serta semua yang Engkau lebih mengetahui dariku. Ya Allah, ampunilah bagiku selorohku dan kesungguhanku, dan (juga) kekeliruanku serta kesengajaanku, yang semuanya itu ada padaku."

Demikian itulah doa-doa taubat dalam Islam yang dicontohkan para nabi terdahulu. Sebagai manusia yang tak bisa terlepas dari dosa, hendaknya kita memohon ampunan kepada-Nya dengan tulus dan penuh harap.