Innalillahi, Ulama Bantaeng Wafat 1,5 Jam Usai Tuntun Istri Lalui Sakaratul Maut

Reporter : Ahmad Baiquni
Rabu, 19 Agustus 2020 18:01

KH Idrus Makkawaru Bersama Istri (beritakotamakassar.com)

Keduanya dimakamkan bersama.

Dream - Kabar duka datang dari Bantaeng, Sulawesi Selatan. Ulama kenamaan yang juga mantan pengurus Nahdlatul Ulama (NU) Cabang Bantaeng, KH Muhammad Idrus Makkawaru tutup usia.

Meninggalnya Kiai Idrus tak hanya menyisakan kisah duka namun juga haru. Sebab, mantan Ketua Tanfidziyah PCNU Bantaeng periode 1995-2005 itu mengembuskan napas terakhir sekitar 1,5 jam usai mentalqin atau menuntun istrinya membaca syahadat ketika sakaratul maut.

Ketua PCNU Bantaeng, Ahmad Jailani, mengatakan Kiai Idrus menuntun istrinya membaca dua kalimat syahadat sebelum dinyatakan meninggal pada Minggu, 16 Agustus 2020 sekitar pukul 20.00 WITA. 1,5 jam kemudian, Kiai Idrus menyusul istrinya.

Jenazah Kiai Idrus bersama istri dimakamkan pada Senin, 17 Agustus 2020 di TPU Kelurahan Letta, Kecamatan Bantaeng.

1 dari 2 halaman

Anak tertua Kiai Idrus, Ahmad Mujahid, menceritakan bagaimana sang ayah menghadapi sakaratul maut tidak lama setelah sang ibu meninggal. Menurut dia, ayah dan ibunya memang sama-sama menderita sakit jantung.

Menurut Ahmad, ibunya sempat sesak napas dan dipompa jantungnya. Kiai Idrus kemudian mentalqin sang istri hingga meninggal.

Usai istrinya meninggal, Kiai Idrus sempat menangis lalu memeriksa kondisi tubuhnya. Ulama tersebut lalu memperbanyak zikir hingga meninggal dunia.

" Ketika dia menghadapi sakaratul maut, tasbih itu dia tidak pernah berhenti, dia punya zikir itu ndak pernah berakhir," kata Mujahid.

2 dari 2 halaman

Meski demikian, Mujahid mengaku merasa tenang. Sebab ayah dan ibunya meninggal dalam kedamaian.

" Yang menarik juga saat saya bersama bapak itu, biasanya kan orang gelisah, itu saya tenang, mungkin karena orangtua pengalaman agamanya itu jauh dibandingkan diri saya sendiri," kata Mujahid.

Sumber: Berita Kota Makassar.