Pernah Jadi yang Terparah, Italia Akan Perlonggaran Aturan Penggunaan Masker

Reporter : Razdkanya Ramadhanty
Rabu, 23 Juni 2021 08:01
Pernah Jadi yang Terparah, Italia Akan Perlonggaran Aturan Penggunaan Masker
Menteri Kesehatan Italia Roberto Speranza menyatakan, kewajiban memakai masker akan dicabut.

Dream - Pemerintah Italia berencana mencabut kewajiban pemakaian masker di beberapa wilayah tertentu. Kebijakan ini cukup melegakan karena Italia pernah menjadi salah satu negara yang terdampak pandemi virus Corona terparah pada tahun lalu. Bahkan menjadi pusat pandemi Eropa.

Dilansir dari Al Arabiya, Selasa 22 Juni 2021, Menteri Kesehatan Italia Roberto Speranza menyatakan, kewajiban memakai masker akan dicabut di wilayah yang berzona 'putih'. Daerah dimaksud adalah kawasan dengan kasus Covid-19 rendah dan keteririsan ruang ICU di bawah ambang batas.

Hingga hari ini, hampir seluruh wilayah Italia sudah berstatus " zona putih" kecuali satu wilayah di sebelah barat laut Italia.

Meski tak melonggarkan ketentuan pemakaian masker, warga masih diimbau untuk menggunakan penutup mulut dan hidung itu saat berada di kendaraan umum dan ruang tertutup.

1 dari 5 halaman

Berharap Dorong Wisata

Menurut data terakhir, 30 persen warga Italia berusia 12 tahun ke atas sudah menerima vaksin dosis kedua.

Federasi Pariwisata Italia pada Sabtu pekan lalu mengatakan, negara mengharapkan adanya peningkatan turis hingga 20 persen pada musim panas mendatang saat pembatasan Covid-19 dilonggarkan.

" Musim panas 2021 memperlihatkan tanda pemulihan sektor pariwisata. Antara Juni hingga Agustus diharapkan ada 33 juta turis akan datang--peningkatan 20.8 persen dari tahun 2020," kata Federasi Pariwisata Italia, Assoturismo.

2 dari 5 halaman

Pelonggaran di Sejumlah Negara Eropa

Sebelumnya, sejumlah negara di Eropa sudah melonggarkan pembatasan kegiatan masyarakat di tempat umum. Kebijakan itu diambil setelah adanya tren penurunan kasus aktif Covid-19.

Belgia sudah melonggarkan pembatasan pada Rabu lalu. Diikuti Jerman pada beberapa wilayah tertentu.

Warga Paris, Prancis pun juga skini sudah bisa merasakan pelonggaran lockdown. Kini tempat umum seperti cafe, restorat, pusat perbelanjaan, beroperasi hingga pukul 11 malam di tiga negara tersebut.

Sumber: Al Arabiya

3 dari 5 halaman

Eropa Alami Gelombang III Covid-19 Akibat Mobilitas Dibuka Terlalu Agresif

Dream - Eropa kini tengah mengalami gelombang ketiga infeksi Covid-19. Kasus infeksi terjadi termasuk oleh varian baru virus corona.

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengatakan lonjakan kaus Covid-19 di Eropa terjadi akibat pembukaan mobilitas yang terlalu agresif. Dari data yang didapat, ditemukan pula kasus strain baru seperti yang sudah masuk ke Indonesia yaitu B117 dari Inggris.

" Sudah kita amati memang terjadinya karena adanya strain baru yang juga sudah datang di Indonesia pada Januari dan juga karena terlalu agresif pembukaannya," ujar Budi, dalam konferensi pers disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Lonjakan kasus di Eropa dapat berdampak ke Indonesia. Sehingga Budi mengatakan Pemerintah telah menyiapkan sejumlah langkah antisipatif.

4 dari 5 halaman

Cegah Dengan 3M

Budi pun meminta masyarakat untuk tetap memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan. Bahkan untuk masyarakat yang telah menerima vaksinasi.

" Karena kita tetap bisa terkena tapi tidak terlalu parah dan tidak perlu ke rumah sakit," kata Budi.

Dia juga menegaskan vaksinasi bukan membuat kebal dan tidak mungkin terkena Covid-19. Tetapi karena antibodi yang terbentuk sudah baik, maka sakit Covid-19 dapat segera sembuh.

" Tetap memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak sehingga adanya strain baru pun tidak usah kita khawatirkan," ucap Budi.

 

5 dari 5 halaman

Negara Ini Sudah Capai Kekebalan Komunal, Bye Covid-19!

Dream - Kasus Corona di dunia sudah tembus lebih dari 95 juta. Bahkan beberapa diantara kembali mencatat lonjakan kasus Covid-19. Namun, beberapa negara juga menunjukkan penurunan bahkan telah mencabut status emergency, salah satunya Slovenia.

Dikutip dari Euronews.com, Rabu 16 Juni 2021, status darurat Covid-19 di Slovenia telah berakhir sejak Selasa, 15 Juni 2021, setelah sebelumnya diberlakukan lockdown secara ketat selama 8 bulan lamanya. Dalam pernyataan Kementerian Kesehatan Slovenia, mencatat 112 kasus aktif dan dua kasus kematian.

Sekitar 45 persen penduduk dewasa di Slovenia juga sudah menerima vaksin Corona dosis pertama dan 32 persen lainnya sudah menerima dosis kedua. Hingga pada akhirnya, negara ini pun mencapai herd immunity (kekebalan komunal).

Meski herd immunity diklaim sudah terbentuk, pemerintah tetap memberlakukan protokol kesehatan ketat seperti memakai masker di dalam ruangan tempat umum serta menjaga jarak aman.

Sumber: euronews.com

 

 

Beri Komentar