Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan
Dream - Perkembangan penanganan kasus COvid-19 di DKI Jakarta semakin membaik. Meski bukan alasan untuk mengendur dalam pelaksanaan protokol kesehatan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melaporkan tidak ada kasus kematian akibat Covid-19 di wilayahnya dalam 24 jam pada Kamis, 7 Oktober 2021.
Anies mengingatkan tak adanya kasus kematian akibat Covid-19 tersebut bukanlah sesuatu yang patut dirayakan.
“ Nol kematian di hari ini sama sekali bukan perayaan, karena pandemi jelas belum selesai," kata Anies melalui akun Instagram @aniesbaswedan, Kamis 8 Oktober 2021.
Anies menuturkan, bahwa dalam 24 jam terakhir hingga pukul pukul 6 petang kemarin, tidak ada permintaan pelayanan pemakaman sesuai dengan prosedur tetap Covid-19 di Jakarta.
Data itu terungkap dari Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta yang menangani pemakaman. Diungkapkan sejak Rabu 6 Oktober 2022 pukul 18.00 WIB hingga Kamis 7 Oktober 2021 pukul 18:00 WIB, tidak ada permintaan pemakaman jenazah mengikuti protokol kesehatan.
" Ini adalah pengingat, bahwa atas izin Allah SWT dan atas ikhtiar kita semua, sebuah hari tanpa kematian Covid-19 adalah mungkin untuk dicapai," kata Anies
Lebih lanjut orang nomor satu di Jakarta itu mengingatkan semua pihak untuk tetap berikhtiar dan menjaga agar kondisi terus nol kasus. Ia juga berherap agar masyarakat tetap patuh protokol kesehatan.
“ Caranya, tetap menerapkan protokol kesehatan meskipun sudah divaksin, tetap menggunakan masker," katanya.
Anies juga mengajak warga Jakarta yang belum divaksin untuk segera mendaftar vaksinasi, salah satunya melalui aplikasi Jakarta Kini (Jaki).
Realisasi vaksinasi di DKI Jakarta hingga Kamis ini mencapai 10,56 juta dosis pertama atau 118 persen dari target 8,94 juta. Sedangkan, vaksinasi dosis kedua mencapai 7,87 juta atau 88 persen.
Dream - Capaian vaksinasi Indonesia cukup tinggi. Total cakupan untuk dosis pertama sudah mencapai 94 juta lebih dan 50 juta lebih untuk dosis kedua per 4 Oktober 2021.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan Indonesia mengalami peningkatan peringkat vaksinasi terbanyak dunia. Saat ini, Indonesia berada di peringkat 5, naik satu tingkat.
" Indonesia ada di ranking ke-5 dunia, kita naik satu tingkat karena menyusul Jepang yang ada di kisaran 80-an juta orang," ujar Budi, disiarkan Sekretariat Presiden.
Dari total suntikan, kata Budi, Indonesia sudah mencapai 148 juta. Selain itu, target 2 juta suntikan sudah terlampaui pada September.
Sedangkan total vaksin yang diterima Indonesia sudah sebanyak 222 juta dosis. Dari angka tersebut, sebanyak 193 juta dosis sudah didistribusikan ke daerah dan 148 juda dosis sudah disuntikkan.
" Jadi total stok yang ada di kita masih ada di kisaran 70 jutaan, masih cukup banyak," kata dia.
Budi juga menjelaskan dalam beberapa waktu ke depan, akan dilakukan uji klinis obat-obatan baru untuk pasien Covid-19. Uji klinis melibatkan sejumlah rumah sakit vertikal serta Badan Pengawas Obat dan Makanan.
Obat tersebut baik yang bersifat monoklonal antibodi maupun antivirus baru. Salah satunya molnupiravir yang diproduksi Merck, perusahaan farmasi asal Amerika Serikat.
" Obat-obatan tersebut sudah kita approach pabrikannya dan kita juga sudah merencanakan untuk beberapa sudah mulai uji klinis," kata dia.
Budi berhadap hasil uji klinis ini dapat selesai akhir 2021. Sehingga, penanganan pasien Covid-19 dapat lebih maksimal.
" Diharapkan di akhir tahun ini sudah bisa mengetahuia obat-obat mana yang kira-kira cocok untuk kondisi masyarakat kita," ucap Budi.