Rapat Bareng Pertamina, DPR Sebut Ada yang Positif Covid-19

Reporter : Ahmad Baiquni
Senin, 29 Juni 2020 19:51
Rapat Bareng Pertamina, DPR Sebut Ada yang Positif Covid-19
Rapid test dijalankan di kantor Fraksi NasDem.

Dream - Rapat Dengar Pendapat antara Komisi VII DPR dengan PT Pertamina tiba-tiba dihentikan Alex Noerdin. Selaku pimpinan rapat, Alex mengumumkan adanya beberapa anggota DPR dinyatakan positif Covid-19.

" Baru didapat kabar 5 menit yang lalu di lantai atas, saya nggak sebut lantai berapa, 10 orang ditemukan positif," ujar Alex, dikutip dari Merdeka.com.

Alex lalu mengingatkan peserta rapat untuk mematuhi protokol kesehatan. Ini agar tidak tertular Covid-19. " Bapak Ibu sekalian pengumuman penting, patuhi protokol kesehatan," kata Alex.

Bersamaan dengan rapat itu memang digelar rapid test yang berlokasi di lantai 22-23 Gedung Nusantara I. 

Di lantai itu terdapat kantor fraksi NasDem. Sekretaris Fraksi NasDem, Saan Mustofa, membenarkan ada yang positif Covid-19 setelah pihaknya menggelar rapid test rutin dua pekan sekali.

" Tadi pagi sampai siang rapid test, yang secara berkala tiap 2 minggu. Iya ada yang reaktif," kata Saan.

 

1 dari 3 halaman

Seluruhnya Staf

Menurut Saan, ada tujuh orang reaktif usai menjalani rapid test. Kesemuanya adalah staf, bukan anggota DPR.

" Staf semua, anggota enggak ada, tujuh orang," kata dia.

Kabar yang sama juga disampaikan Bendahara Fraksi NasDem, Ahmad Sahroni. Dia mengatakan yang reaktif rapid test seluruhnya adalah staf.

" Sudah diarahkan untuk swab test," kata dia.

Akibat adanya staf reaktif, maka operasional Fraksi NasDem untuk sementara dihentikan. " Diliburkan sampai 6 Juli," kata Sahroni.

(Sumber: Merdeka.com/Raynaldo Ghiffari Lubabah)

2 dari 3 halaman

Tolak Imbauan Polisi, Anggota DPRD Medan Sesumbar Telan Corona

Dream - Seorang anggota DPRD Kota Medan, Edi Saputra menolak imbauan polisi. Edi ingin melayat jenazah pasien dalam pengawasan (PDP) corona berinsial SA.

Video aksi tantangan Edi ke polisi beredar di media sosial. Dalam video tersebut, Edi menyampaikan protes terkait prosedur pemakaman jenazah SA.

SA merupakan sejawat Edi di Partai Amanat Nasional (PAN). SA meninggal di RS Madani Medan, Senin, 30 Maret 2020.

Edi mendatangi rumah duka di Jalan Air Bersih. Di sana, dia beradu mulut dengan polisi.

Edi emosi karena kepolisian meminta jenazah agar segera dimakamkan tanpa disemayamkan di rumah duka. Edi menyebut, prosedur yang diambil polisi terlalu berlebihan.

" Cara abang itu salah, nanti abang kutuntut," kata Edi.

Tak berhenti di situ. Edi kemudian mengaku-aku sebagai wakil rakyat ingin menelan corona.

" Mana (virus) corona itu biar kutelan. Aku wakil rakyat, kalian tempat aja aku biar mati, tembak aku sekarang, Bang," ucap dia.

Dilaporkan Pojoksatu.id, Kabid Humas Polda Sumatera Utara, Kombes Tatan Dirsan Atmaja menyebut peristiwa itu terjadi Senin, 30 Maret 2020. Tatan mengatakan, polisi hadir di lokasi untuk menyampaikan soal protokol kesehatan tertait penanganan PDP corona yang meninggal.

Sumber: Pojoksatu.id

3 dari 3 halaman

Tegur Anggota DPRD Tak Pakai Masker, Pegawai Hotel di Cianjur Malah Dipukul

Tegur Anggota DPRD Tak Pakai Masker, Pegawai Hotel di Cianjur Malah Dipukul

Dream - Karyawan hotel di Cianjur, Jawa Barat, GE, menjadi korban pemukulan yang dilakukan seorang tamu yang tidak terima ditegur karena tidak mengenakan masker.

Insiden itu terjadi pada Selasa, 16 Juni 2020, di Le Eminence Hotel. Tepatnya di area lobi masuk restoran.

Awalnya, GE yang bertugas di restoran menegur seorang tamu yang akan masuk ke restoran di lantai 15 hotel tersebut. Tamu itu tidak mematuhi protokol kesehatan Covid-19 dengan tidak memakai masker.

" Karena sudah jadi aturan, di mana tamu harus menggunakan masker di lingkungan hotel, sesuai protokol kesehata di tengah pandemi, makanya diberi tahu untuk menggunakan masker," ujar GE, dikutip dari Cianjur Today.

Menurut GE, tamu tersebut mengaku maskernya tertinggal di kamar. GE kemudian menawarkan untuk mengambilkan masker tersebut.

" Tapi tamu tersebut tetap masuk ke resto tanpa masker," kata GE.

Usai dilayani, ada seseorang mendatangi tamu tersebut. Setelah itu, orang yang bersangkutan mendatangi dan memukul GE.

" Saya sempat menghindar tapi tetap kena pukulan di bagian belakang kepala," kata dia.

Tak hanya dipukul, GE juga sempat mendapat ancaman dari tamu itu.

Marketing Communication Manager Le Eminence Hotel, Rizky Sutrisna, membenarkan terjadinya insiden tersebut. Menurut dia, tamu tersebut adalah salah satu anggota DPRD di Jawa Barat, tetapi yang melakukan pemukulan adalah sopirnya.

" Saya sangat menyayangkan insiden tersebut, tapi lebih ke personal karena melakukan pengancaman dan pemukulan terhadap pegawai hotel ini," kata dia.

Rizky mengatakan karyawan hanya menjalankan protokol kesehatan yang telah ditetapkan. Apalagi, Le Eminence merupakan hotel yang ditunjuk sebagai percontohan penerapan protokol kesehatan untuk Jawa Barat.

Managemen hotel memutuskan melaporkan insiden ini ke polisi.

Beri Komentar