Membaca Alquran (Shutterstock.com)
Dream - Ramadan bulan penuh berkah. Setiap amalan pahalanya dilipatgandakan. Oleh karena itulah selalu dirindukan oleh umat Islam, sehingga kita tak boleh menyia-nyiakannya.
Selama Ramadan, Muslim yang memenuhi syarat diwajibkan berpuasa. Namun sejatinya, ibadah di bulan Ramadan tak melulu berpuasa. Banyak amalan yang dianjurkan untuk dikerjakan.
Meski Ramadan kali ini masih terjadi pandemi virus corona, tidak berarti kita untuk bermalas-malasan mengerjakan amalan-amalan sunah, di samping kewajiban berpuasa.
Berikut ini amalan yang bisa kita kerjakan untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah selama Ramadan:
Sholat tarawih memang hanya dikerjakan pada malam hari di bulan Ramadan. Ibadah sholat sunah ini dianjurkan dikerjakan setiap Muslim karena nilai pahalanya yang berkali lipat.
Meski tahun ini pandemi belum usai, kita bisa melakukan sholat tarawih dengan protokol kesehatan. Pemerintah juga sudah mengizinkan sholat tarawih di masjid-masjid dan musola dengan protokol kesehatan ketat untuk mencegah penularan Covid-19.
Membaca Alquran memang dianjurkan kapan saja. Namun, saat Ramadan dianjurkan untuk memperbanyak membaca Alquran, sebab pahalanya dilipatgandakan.
Karena dianjurkan banyak-banyak membaca Alquran saat Ramadan, biasanya di mushola-musola maupun masjid-masjid dilakukan tadarus usai sholat tarawih.
Selain itu, banyak juga Muslim yang berlomba-lomba mengkhatamkan Alquran selama Ramadan. Sehingga, mereka ssemakin sering membaca Alquran selama Ramadan.
Sholat malam atau tahajud memang dianjurkan tidak hanya pada Ramadan saja. Sholat sunah ini dianjurkan dikerjakan saban malam, meski tidak Ramadan. Tapi, selama Ramadan ada baiknya sholat tahajud selalu dikerjakan.
Aisyah Radhiyallahu`anhu berkata, " Jangan tinggalkan sholat malam, karena sesungguhnya Rasulullah SAW tidak pernah meninggalkannya. Apabila beliau sakit atau melemah maka beliau Sholat dengan duduk." [HR. Abu Dawud & Ahmad].
Itikaf merupakan amalan berdiam diri untuk beribadah dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah. Itikaf biasanya dilakukan di masjid. Selama beritikaf, dianjurkan selalu berzikir, membaca Alquran, maupun mengerjakan sholat sunah.
Biasanya itikaf dilakukan sepuluh hari menjelang berakhirnya bulan Ramadhan. Dalam hadis yang disampaikan Aisyah ra disebutkan bahwa Nabi Muhammad beritikaf pada sepuluh hari yang akhir dari Ramadan hingga wafatnya kemudian istri-istri beliau pun beritikaf setelah kepergian beliau. [HR. Al-Bukhari dan Muslim].
Amalan lain yang bisa dilakukan adalah memperbanyak zikir. Berzikir bisa dilakukan kapan saja, pagi, siang, maupun malam hari, zikir tetap dapat diamalkan. Terutama lagi pada waktu-waktu yang mustajab untuk berdoa seperti sepertiga malam, menjelang berbuka puasa, atau pun saat sahur.
Inilah malam yang banyak diburu Muslim saat Ramadan. Ibadah pada malam Qadar disebut lebih baik dari ibadah seribu bulan. Pada malam tersebut, sangat dianjurkan memperbanyak ibadah, doa, dzikir, serta memperbanyak taubat.
Ramadan menjadi bulan penuh ampunan, sehingga dianjurkan bertaubat pada bulan suci ini. Sebanyak apapun dosa manusia, Allah berjanji akan mengampuni siapa saja yang bertaubat.
Dalam QS. Az-Zumar: 53-54, Allah berfirman, " Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri. Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa. Sesungguhnya, Dialah yang Maha Pengampun dan Maha Penyayang. Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu. Dan berserah dirilah kepada-Nya, sebelum sebelum datang azab kepadamu, kemudia kamu tidak dapat ditolong."
Silaturahmi memperpanjang umur dan melapangkan rezeki. Nabi Muhammad bersabda: " Barang siapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung tali silaturahmi." [Muttafaqun ‘alaihi].
Namun dalam konteks pandemi virus corona kali ini, silaturahmi tidak harus mengunjungi sahabat dan kerabat. Silaturahmi bisa dilakukan melalui pesan pribadi maupun panggilan video.
Sangat dianjurkan memperbanyak sedekah selama Ramadan. Selain mendapat pahala berlipat, bersedekah bisa membantu meringankan beban orang lain.
Imam Izzudin al-Sulami mengatakan orang yang berpuasa ketika dia merasakan lapar, dia mengingat rasa lapar itu.
Hal itulah yang memberikan dorongan kepadanya untuk memberi makan pada orang yang lapar. (Imam Izzuddin bin Abdissalam al-Sulami, Maqâshid al-Shaum, hlm 16).
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN