Presiden Joko Widodo
Dream - Presiden Joko Widodo menganggap krisis, resesi, dan pandemi yang terjadi di Indonesia saat ini ibarat api. Namun pemerintah memastikan takkan pernah menyerah menghadapi kondisi tersebut dengan mengerahkan segala bentuk upaya menuntut kreativitas dan inovasi.
Presiden Joko Widodo menyatakan pandemi mendorong untuk terus berpikir dan belajar. Semata demi menemukan cara-cara baru untuk menekan dampak buruknya.
" Pandemi itu seperti kawah candradimuka yang menguji, yang mengajarkan, dan sekaligus mengasah," ujar Jokowi dalam Pidato Kenegaraan pada Sidang Tahunan MPR, disiarkan YouTube DPR RI.
Jokowi mengatakan pandemi memberikan beban cukup berat bahkan penuh risiko. Juga memaksa semua pihak menghadapi ancaman tersebut.
" Semua pilar kehidupan kita diuji, semua pilar kekuatan kita diasah. Ketabahan, kesabaran, ketahanan, kebersamaan, kepandaian, dan kecepatan kita, semuanya diuji dan sekaligus diasah," ucap Jokowi.
Selanjutnya, Jokowi menekankan ujian dan asahan ibarat dua sisi mata uang yang tidak terpisahkan. Pandemi, kata dia, tidak hanya memberikan beban namun juga kesempatan untuk memperbaiki diri.
Ketika ujian semakin berat, maka asahan akan semakin meningkat. Sehingga kemampuan bangsa semakin kuat dalam menghadapi segala krisis.
" Itulah proses menjadi bangsa yang tahan banting, yang kokoh, dan yang mampu memenangkan gelanggang pertandingan," kata dia.
Dream - Presiden Joko Widodo hari ini (Senin, 16 Agustus 2021) akan menyampaikan Pidato Kenegaraan di dalam Sidang Tahunan MPR 2021. Seperti tradisi di setiap momen kenegaraan, Jokowi kembali mengenakan pakaian adat.
Pada Sidang Tahunan MPR 2021, presiden Jokowi memilih pakaian adat Suku Baduy Sunda. Setelah atasan dan bawahan dominan hitam, dipadu ikat kepala biru hitam dan tas koja, kantong yang biasa dikenakan masyarakat Badui.
Jokowi hadir di Aula Sidang Tahunan MPR pukul 08.00 WIB. Dijadwalkan, Jokowi menyampaikan Pidato Kenegaraan pukul 09.00 WIB dan Pidato RAPBN pukul 10.00 WIB.
Sementara Wakil Presiden Ma'ruf Amin tampak mengenakan pakaian adat Suku Mandar, Sulawesi Barat. Tampilan Ma'ruf cukup sederhana, sesuai dengan nilai filosofis kaum pria Mandar yang harus bergerak cekatan.
Ma'ruf tampil dalam paduan jas celana hitam dibalut sarung tenun Mandar. Selain itu, mengenakan Songkok Tabone sebagai penutup kepala.
Dream - Presiden Joko Widodo segera menanggapi polemik mahalnya harga PCR untuk pelacakan Covid-19 di Indonesia. Dia mengakui, salah satu keberhasilan dalam penanganan Covid-19 adalah menurunkan harga PCR sehingga testing bisa diperbanyak.
" Saya sudah berbicara dengan Menteri Kesehatan mengenai hal ini, saya minta agar biaya tes PCR ini berada di kisaran Rp450 ribu sampai Rp550 ribu," ujar Jokowi dalam video yang disiarkan kanal Sekretariat Presiden.
Selain itu, Jokowi juga meminta hasil tes PCR bisa lebih cepat keluar. Selama ini, hasil tes PCR baru bisa diketahui setelah tiga hari.
" Saya minta agar tes PCR bisa diketahui hasilnya dalam waktu maksimal 1x24 jam. Kita butuh kecepatan," kata dia.
Harga PCR di Indonesia banyak mendapat keluhan lantaran terlalu mahal. Bahkan jauh lebih mahal dibandingkan dengan negara-negara lain.
Apalagi dengan India yang saat ini tarif PCR ditetapnya sebesar Rp96 ribu untuk laboratorium swasta. Bahkan gratis jika PCR dilakukan di rumah sakit ataupun laboratorium Pemerintah.
Tak hanya itu, masyarakat banyak mengeluhkan tarif PCR yang hampir setara dengan harga tiket pesawat. Sementara PCR kini menjadi syarat wajib untuk bepergian di tengah perpanjangan PPKM Level 4 selain kewajiban menunjukkan kartu atau sertifikat vaksinasi.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya