Ilustrasi (Shutterstock.com)
Dream - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Morotai, Maluku Utara, Julius Giskar Krons, mngaku menerima sejumlah aduan dari para peserta vaksinasi Covid-19. Kebanyakan dari mereka merasakan beberapa efek setelah mendapatkan vaksin.
" Ada sebagian keluhkan sakit di tempat suntik tapi tidak berlangsung lama, dan lebih banyak peserta mengaku setelah divaksin merasakan perubahan nafsu makan meningkat, tidur juga nyenyak karena sering mengalami rasa ngantuk," ujar Julius, dikutip dari Indotimur.com.
Julius menambahkan, ada pula peserta yang mengaku mengalami kejadian ikutan yang aneh. Kejadian tersebut yaitu merasakan alat kelaminnya membesar.
" Ada peserta vaksinasi bilang pasca divaksin mengalami perubahan ukuran pada alat kelaminnya," kata Julius.
Laporan tersebut didapat Julius dari masyarakat. Meski para peneliti telah menyatakan membesarnya alat kelamin bukanlah efek samping dari vaksinasi Covid-19.
Berdasarkan hasil penelusuran yang dilakukan laman pengujian fakta Snopes, informasi yang menyatakan terjadi pembesaran pada alat kelamin pria setelah disuntik vaksin Sinovac adalah salah. Didapat temuan sebuah studi yang telah mengalami penyuntingan.
Dikutip dari Merdeka.com, studi aslinya diterbitkan The New England Journal of Medicine dengan judul 'Phase 1-2 Trial of a SARS-CoV-2 Recombenant Spike Protein Nanoparticle Vaccine'. Studi tersebut telah mengalami penyuntingan menjadi 'SARS-CoV-2 Recombinant COVID-19 Vaccine has shown to increase penis lenght by 3 inches in some individuals.'
Penelusuran dengan situs NEJM tidak menemukan artikel dengan judul di atas. Temuan ini menunjukkan studi yang menyatakan vaksin Sinovac dapat memperbesar kelamin adalah tipuan.
Dream - Munculnya kabar pengembangan Vaksin Nusantara telah memicu polemik karena dinilai mendadak tanpa ada rekam jejak publikasi ilmiah lebih dulu.
Pengembangan vaksin yang digagas mantan Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto, itu diklaim sudah menjalani uji klinis tahap pertama. Saat ini, tim peneliti Vaksin Nusantara tengah menunggu izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk melanjutkan uji klinis tahap ke dua.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito, menyatakan, dalam kondisi saat ini, pemerintah terbuka terhadap semua opsi pengembangan vaksin. Pemerintah bahkan akan memberikan dukungan dan mengawal pengembangan vaksin Covid-19.
" Namun dengan catatan pengembangan vaksin tersebut berdasarkan metode ilmiah dan diuji di dalam laboratorium sampai menghasilkan kandidat vaksin potensial," ujar Wiku, dalam konferensi pers disiarkan channel YouTube BNPB Indonesia.
Wiku juga menegaskan pengembangan vaksin harus melewati tahap uji pra-klinis dengan benar. Bakal vaksin harus diujikan lebih dulu kepada hewan agar diketahui tingkat keamanannya dan kemanjuran membentuk antibodi.
Setelah itu, bakal vaksin juga harus diujikan ke manusia. Sedangkan uji klinis tersebut dilakukan oleh BPOM.
" Seluruh proses pengembangan vaksin harus dipublikasikan sesuai kaidah ilmiah," kata Wiku.
Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN