(Foto: Shutterstock.com)
Dream - Kementerian Kesehatan menyatakan jumlah penularan Covid-19 dari varian Wuhan menunjukkan tren mengecil. Tetapi di saat bersamaan, penularan wabah akibat strain lain malah menunjukkan peningkatan.
" Varian dari Wuhan ini makin lama makin sedikit, malah diisi dengan varian-varian lain," ujar Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, dalam diskusi virtual disiarkan kanal Kemenkes.
Nadia melaporkan ditemukan 54 kasus penularan Covid-19 disebabkan varian virus corona dari Inggris (B117), Afrika Selatan (B1351), dan India (B16172). Dia merinci, 18 kasus penularan karena B117, 4 kasus B1351, dan 32 kasus B16172.
" Yang perlu kita waspadai sekarang varian B117, B1353, B16171, dan B16172. Sehingga menjadi kewaspadaan kita bahwa penularan B1671 ini terjadi peningkatan," kata Nadia.
Menurut Nadia, tiga varian tersebut ditetapkan dalam kategori Variant of Consent (VoC) berdasarkan ketetapan WHO. Kategori ini dinyatakan dapat berpengaruh terhadap sifat penularan, keparahan gejala, kepekaan alat tes, hingga kemampuan menghindari sistem imun pada virus.
Meski demikian, Nadia mengatakan masih perlu penelitian lebih lanjut untuk membuktikan hal ini.
Menkes, Budi Gunadi Sadikin, menyatakan terjadi kenaikan kasus aktif Covid-19 cukup signifikan usai Lebaran 2021. Bahkan kasus aktif harian kembali menyentuh level 100 ribu setelah sempat berada di bawah 90 ribu.
" Mengenai perkembangan kasus ada peningkatan dan kemarin kita sudah menyentuh kembali akan 100 ribu kasus aktif, naik dari paling rendah kita sempat sampai di bawah 90 ribu," kata Budi.
Menurut Budi, angka kenaikan ini memang tidak setinggi awal tahun 2021 yang mencapai 170 ribuan. Meski demikian, tren kenaikan perlu diwaspadai.
Selanjutnya, Budi mengatakan kenaikan tren ini sempat dibahas oleh Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas. Dia pun menjelaskan dari pengalaman yang sudah terjadi, puncak kenaikan akan berlangsung dalam beberapa pekan ke depan.
" Biasanya kenaikan itu akan mencapai puncaknya sekitar 5 sampai 7 minggu," kata dia.
Lebih lanjut, Budi menerangkan kenaikan kasus diprediksi akan terjadi hingga akhir Juni 2021. Untuk itu, dia meminta masyarakat agar selalu menerapkan protokol kesehatan.
" Kemungkinan akan adanya kenaikan kasus diperkirakan akan sampai puncaknya di akhir bulan Juni, sehingga arahan Bapak Presiden adalah dipastikan bahwa seluruh daerah tetap menjalankan disiplin protokol kesehatan 3M dengan baik," kata Budi.
Advertisement
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Hari Santri, Ribuan Santri Hadiri Istighasah di Masjid Istiqlal
4 Cara Top Up Roblox dengan Mudah dan Aman, Biar Main Makin Seru!
Ada Mobil Listrik di Konser Remember November Vol.3 - Yokjakarta