Keberanian Pejabat Tolak Saudagar Kaya Bangun Istana

Reporter : Syahid Latif
Minggu, 8 Februari 2015 11:00
Keberanian Pejabat Tolak Saudagar Kaya Bangun Istana
Keluarga kerajaan Qatar telah menawarkan 850 ribu pound sterling sebagai bantuan pembangunan perumahan yang terjangkau. Namun ide ini pun ditolaknya.

Dream - Status dan harta tak selamanya bisa membeli pejabat. Kisah nyata ini muncul ketika rencana keluarga kerajaan Qatar membangun istana senilai US$ 302 juta di jantung kota London gagal terwujud.

Izin pembangunan istana mewah tersebut ditolak kantor perencanaan kota Dewan Kota Westminster.

Kisah ini bermula ketika Sheikha Mozah binti Nasser al Missned, istri ketiga penguasa Qatar Sheikh Hamad bin Khalifa al-Thani, membeli dua mansion secara terpisah senilai 120 juta pound sterling pada tahun 2013.

Istri miliarder dari kawasan Teluk ternyata ingin merobohkan dua mansion yang terletak di area Regent Park di Westminster, London itu.

Harapannya, dia berharap bisa membangun sebuah istana mewah dengan 17 kamar tidur, 14 lounge, empat ruang makan, kolam renang, dan fasilitas lainnya.

Namun harapan tinggal menjadi mimpi. Pengajuan izin mendirikan bangunan tersebut ditolak Matthew Rees, pejabat Dewan Kota Westminster. Ia mengatakan pembangunan akan tidak sesuai dengan rencana dewan untuk mengatasi kekurangan rumah di daerah tersebut.

Dalam dokumen perencanaan yang tersedia online, Rees merekomendasikan dewan kota untuk tidak memberi izin menggabungkan dua mansion - Cornwall Terrace nomor 1 dan 2 - menjadi satu bangunan.

" Menggabungkan dua mansion akan memperparah berkurangnya unit rumah keluarga di sekitar Westminster dan izin tersebut bertentangan dengan rencana dewan kota untuk memaksimalkan penyediaan perumahan di area tersebut," kata Rees seperti dikutip Dream dari laman CNBC, Minggu, 8 Februari 2015.

Tampaknya petro-dolar tidak selalu bisa berbicara banyak. Keluarga kerajaan Qatar telah menawarkan 850 ribu pound sterling sebagai bantuan pembangunan perumahan yang terjangkau. Tapi Dewan Kota Westminster tetap tidak mau menerimanya dengan alasan hal itu tidak akan mengurangi hilangnya unit rumah keluarga.

Di seluruh London, kekurangan rumah baru telah memberikan kontribusi pada kenaikan harga hingga 17,8 persen year-on-year pada tahun 2014, menurut indeks harga rumah Nationwide. (Ism) 

Beri Komentar