Royu Nahriya (kanan), Juara III Hifdzil Quran 25 Juz Se-ASEAN (PPPA Daarul Quran)
Dream - Musabaqah Hifzhil Quran (MHQ) se-ASEAN yang digelar di Pondok Pesantren Darunnajah, Jakarta, pada 9-12 November 2018 lalu menjadi momen penuh kenangan bagi Royu Nahriya. Pertama kali ikut MHQ, Royu langsung meraih gelar sebagai Juara III Hafalan Alquran kategori 25 juz.
" Ini adalah MHQ perdana saya di tingkat ASEAN," ujar Royu melalui keterangan tertulis diterima Dream dari Daarul Quran.
Padahal, para pesaingnya tidak kalah jago. Malah berasal dari sejumlah negara di kawasan Asia Tenggara.

Royu pun tak sanggup menahan tetesan air mata penuh keharuannya begitu namanya diumumkan. Royu merasa perjuangannya kini membuahkan hasil.
" Ikhtiar maksimal dan berujung pada pasrah bin tawakkal, Alhamdulillah saya bisa lolos seleksi dari tingkat provinsi, nasional dan akhirnya ASEAN," kata mahasiswi semester lima Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung ini.
Royu mengaku motivasinya mengikuti MHQ adalah memutqinkan (menguatkan) hafalan dengan cara mengujinya di hadapan banyak guru, kiai dan ulama yang berkompeten. Dia merasa metode murojaah yang dijalaninya sendirian selama ini belum afdlal.
" Kita tidak tahu letak kesalahan dan kekurangan bacaan kita di mana," kata dia.
Ketika berada di atas mimbar, Royu berusaha menetralkan pikirannya dan fokus pada hafalan. Termasuk segala hal yang berkaitan dengan lomba.
" Tujuan saya hanya satu, semua karena Allah saja," ucap Royu.

Royu mempersembahkan pencapaiannya kepada orangtuanya. Yang paling utama, Royu mengaku sangat ingin membalas kebaikan ayahnya yang telah mendidiknya hingga kini.
" Ketika pengumuman saya diberi amanat meraih juara III di tingkat ASEAN, itu bertepatan dengan Hari Ayah," ucap dia.
Selanjutnya, Royu bercerita aktivitas sehari-harinya tidak hanya kuliah dan hafalan Alquran. Dia juga menjadi ustazah di Ma'had UIN Bandung.
Profesi sebagai pengajar dia jalani dengan penuh kegembiraan. Royu bahkan bersyukur bisa bertemu dengan banyak penghafal Alquran di Ma'had itu.
Sebab, dia bisa berinteraksi dengan para santrinya yang sama-sama menghafal Alquran. Sehingga, dia juga bisa belajar dari para santrinya.
" Dan pada intinya sama-sama belajar lagi dan banyak tambahan ilmu dari mereka juga," kata Royu.
Royu merupakan salah satu mahasiswi penerima Beasiswa Tahfizh Qur'an (BTQ) yang merupakan program PPPA Daarul Quran. Royu bersama para penerima beasiswa lainnya menjalani pembimbingan intensif dalam menghafal Alquran. Mereka juga ditatar untuk menumbuhkan jiwa kepemimpinan serta kepedulian terhadap sesama.
Advertisement
Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau

Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi


Toyota Rehabilitasi Toilet di Desa Wisata Sasak Ende, Cara Bangunnya Seperti Menyusun Lego

Mahasiswa UNS Korban Bencana Sumatera Bakal Dapat Keringanan UKT

Makin Sat Set! Naik LRT Jakarta Kini Bisa Bayar Pakai QRIS Tap

Akses Ancol Ditutup karena Banjir Rob Masuki Puncak, Warga Jakarta Utara Diminta Waspada

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap