Dream – Kehamilan merupakan momen membahagiakan yang dinantikan setiap pasangan yang baru menikah.
Hamil dan melahirkan secara normal adalah anugerah dan keinginan setiap wanita.
Namun faktanya tidak semua wanita mengalami kehamilan yang normal.
Seperti kisah wanita satu ini yang baru menyadari jika janinnya justru berkembang di usus.
Dikutip dari timesofindia.indiatimes.com, wanita Perancis berusia 37 tahun ini mendapat kabar mengejutkan jika bayinya tumbuh dan berkembang bukan di rahim.
Awalnya wanita ini memang sedang hamil pada usia kandungan 23 minggu, namun ia mengaku terus mengalami nyeri hebat pada bagian perut.
Ia mengira jika hanya karena masuk angin, namun karena tak kunjung mereda kurang lebih selama 10 hari, wanita ini memeriksakan kehamilannya pada sang dokter.
Dokter mengidentifikasi kondisi sang wanita sebagai kehamilan ektopik abdominal, yaitu sel telur yang telah dibuahi menempel pada rongga perut, bukan di dalam rahim seperti kehamilan pada umumnya.
Para dokter mengatakan, janin sang wanita tumbuh dan berkembang di dalam ususnya.
Menurut mereka, kehamilan tersebut tergolong langka dan beresiko tinggi.
Kehamilan ektopik ini sangat berbahaya bagi ibu dan janin, proses kehamilan dapat mengancam dengan risiko pendarahan internal, pecahnya saluran tuba, dan syok.
Kasus seperti ini langka dan terjadi kurang dari 2% dari semua kehamilan.
Kehamilan ini membawa risiko tinggi terhadap keselamatan bayi serta dapat berujung komplikasi potensial bagi sang ibu.
Biasanya, kehamilan seperti itu mengakibatkan keguguran dengan kemungkinan tinggi mencapai hingga 90%.
Bayi yang selamat mungkin akan mengalami satu dari lima kemungkinan seperti, cacat lahir atau kerusakan pada otak.
Karena resiko yang cukup tinggi, wanita itu dipindahkan ke rumah sakit tersier untuk perawatan khusus.
Para dokter kemudian melakukan persalinan melalui sayatan di perut pada usia kehamilan 29 minggu.
Bayi yang baru lahir kemudian dirawat di unit perawatan intensif neonatal.
Meskipun penuh dengan tantangan dan risiko, ibu dan bayi tersebut akhirnya berhasil kembali pulih dengan baik setelah tiga bulan perawatan intensif di rumah sakit.
Para dokter mengaku, persalinan ini sebenarnya belum pernah terjadi sebelumnya.
Namun karena keajaiban, sang ibu dan bayinya dapat dipulangkan dalam kondisi yang sehat.
Laporan: M Bintang Alfan Nur Fauzi
Advertisement