Kemenag dan MUI Bahas Penyatuan Kalender Hijriah

Reporter : Maulana Kautsar
Rabu, 22 Mei 2019 18:02
Kemenag dan MUI Bahas Penyatuan Kalender Hijriah
Penggabungan yang memungkinkan yaitu metodologinya.

Dream - Kementerian Agama (Kemenag) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) mewacanakan penyatuan kalender hijriyah dan moderasi beragama. Upaya ini merupakan aspirasi dan kehendak banyak kalangan untuk memiliki sebuah kalender hijriah yang menyatukan umat.

" Khususnya dalam kita menjalani ibadah, terkait dengan penetapan 1 Ramadan, 1 Syawal, dan 1 Dzulhijjah," kata Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, Selasa 21 Mei 2019.

Lukman berharap, MUI dapat menggelar halaqah dan mudzakarah untuk mengumpulkan para ahli falaq guna membicarakan wacana ini.

Sementara itu, Ketua Umum MUI, KH Ma'ruf Amin, mengapresiasi niat pemerintah tersebut. Wacana dan proses ini, kata dia, berlangsung sejak lama. 

Penentuan awal bulan yang lazim di Indonesia biasanya menggunakan wujudul hilal dan imkanur rukyat. " Kita mungkin tidak bisa menyatukan, tapi kita bisa lebih mendekatkan dua pendekatan yang ada," kata Ma'ruf.

Selama ini, Kemenag kerap berdialog dengan ahli astronomi, falaq, dan kader muda Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, dan ormas lain yang ingin penyatuan ini. Kemenag ingin menyelesaikan perbedaan ini dengan pendekatan ilmiah.

Beri Komentar